Karakteristik Wilayah Provinsi di Koridor Ekonomi Sumatera

4.2. Karakteristik Wilayah Provinsi di Koridor Ekonomi Sumatera

  Pengklasifikasian wilayah dengan menggunakan tipologi klassen menggunakan indikator pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita wilayah. Sebelum mengkarakterstikan wilayah provinsi yang berada di KES, berikut pada Tabel 4.34. menunjukkan perbandingan pertumbuhan ekonomi provinsi yang berada di KES sebelum dan setelah otonomi daerah. Ada perubahan dalam pertumbuhan ekonomi, sebelum otonomi daerah pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di Provinsi Riau. Namun setelah otonomi daerah, pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu Provinsi Banten. Yang tidak berubah yaitu Provinsi Aceh baik sebelum maupun setelah otonomi daerah merupakan provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonom paling rendah. Tabel 4.34. Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum dan Setelah Otonomi

  Daerah

  Pertumbuhan Ekonomi

  Kepulauan Riau

  Sumatera Utara

  Sumatera Barat

  Bangka Belitung

  Sumatera Selatan

  Sumatera Barat

  Sumatera Selatan

  Sumatera Utara

  Pada Tabel 4.35. menunjukkan pendapatan per kapita sebelum dan setelah otonomi daerah. Sebelum otonomi daerah, pendapatan per kapita tertinggi yaitu Provinsi Riau dan terendah Provinsi Lampung. Setelah otonomi daerah, pendapatan per kapita tertinggi yaitu Provinsi Kepulauan Riau dan terendah Provinsi Bengkulu. Tabel 4.35. Perbandingan Pendapatan per Kapita Sebelum dan Setelah Otonomi

  Daerah

  Pendapatan Perkapita

  Sebelum

  Milyar Rupiah

  Setelah

  Milyar Rupiah

  Riau

  Kepulauan Riau

  Sumatera Selatan

  Sumatera Barat

  Sumatera Utara

  Sumatera Utara

  Sumatera Selatan

  Sumatera Barat

  Bangka Belitung

  Lampung

  Bengkulu

  Sebelum otonomi daerah (tahun 1993 – 1999) hanya ada delapan provinsi yang berada dalam KES yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Dari Gambar 4.12. menunjukkan bagaimana klasifikasi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Provinsi sebelum dilakukan otonomi daerah: (a) Sebelum otonomi daerah, hanya ada satu kabupaten yang masuk ke dalam daerah Daerah Berkembang yaitu Provinsi Aceh. Dan hanya ada satu provinsi yang masuk dalam kategori Daerah Relatif Berkembang yaitu Provinsi Lampung. Kemudian juga hanya ada satu provinsi yang masuk dalam kategori Daerah Maju yaitu Provinsi Riau. (b) Kemudian ada lima provinsi yang masuk ke Daerah Maju Tapi Tertekan sebelum dilakukan pemekaran yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu.

  Gambar 4.12. Hasil Tipologi Klassen Sebelum Otonomi Daerah

  Setelah otonomi daerah (tahun 1993 – 1999) ada 11 provinsi yang berada dalam KES yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Banten.

  Dari Gambar 4.13. tersebut menunjukkan bagaimana klasifikasi

  pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Provinsi sebelum dilakukan otonomi daerah: (a) Setelah otonomi daerah, hanya ada satu kabupaten yang masuk ke dalam daerah Maju yaitu Provinsi Kepulauan Riau. (b) Kemudian ada dua provinsi yang masuk ke Daerah Berkembang sebelum dilakukan pemekaran yaitu Provinsi

  Riau dan Aceh. Dan ada delapan provinsi yang masuk dalam kategori Daerah Maju Tapi Tertekan yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung dan Banten.

  Gambar 4.13. Hasil Tipologi Klassen Setelah Otonomi Daerah

  Untuk lebih jelas bagaimana perbandingan klasifikasi tipologi klassen sebelum dan setelah otonomi daerah bisa dilihat pada Tabel 4.36. sebelum otonomi daerah yang termasuk karakteristik daerah maju yaitu Provinsi Riau. Provinsi Aceh masuk dalam karakteristik daerah berkembang, dan Provinsi Lampung masuk karakteristik daerah tertinggal. Sedangkan provinsi lainnya masuk dalam karakteristik daerah maju tapi tertekan. Kemudian setelah otonomi daerah, yang masuk dalam karakteristik daerah maju yaitu Provinsi Kepulauan Riau, dan daerah berkembang tetap Provinsi Aceh. Sedangkan provinsi lainnya masuk dalam karakteristik daerah maju tapi tertekan. Kemudian setelah otonomi daerah tidak ada provinsi yang masuk dalam kategori daerah tertinggal.

  Tabel 4.36. Perbandingan Tipologi Klassen Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah

  Klasifikasi

  Sebelum Otonomi Daerah

  Setelah Otonomi Daerah

  Daerah Maju

  Riau

  Kepulauan Riau

  Daerah Maju Tapi

  Sumatera Utara, Sumatera

  Sumatera Utara, Sumatera Barat,

  Tertekan

  Barat, Sumatera Selatan,

  Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu,

  Jambi, Bengkulu, Lampung

  Lampung, Kepulauan Bangka Belitung

  Daerah Berkembang

  Aceh

  Daerah Tertinggal

  Lampung