16
keterlibatan atau sense of envolvement, dan rasa ikut memiliki, dan sense if belonging atau rasa satu kelompok.
3. Memunculkan rasa saling pengertian dan saling menghargai tugas masing- masing sehingga meningkatkan rasa kesatuan dan pemantapan spirit de
corps semangat korps.
2.1.5 Hambatan-Hambatan Komunikasi Organisasi
Komunikasi adalah vital, tetapi komunikasi sering tidak efektif dengan adanya kekuatan-kekuatan dari luar yang menghambatnya. Penghambat
komunikasi dapat dikelompokkan menjadi:
1. Hambatan Organisasional
Ada 3 tiga hambatan organisasional yaitu:
a. Tingkatan Hierarki
Bila suatu organisasi tumbuh, strukturnya berkembang dan akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena berita harus melalui
tingkatan jenjang tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat tujuan dan cendrung menjadi berkurang ketepatannya. Berita
mengalir keatas atau kebawah tingkatan-tingkatan organisasi akan melalui beberapa “filter” dengan persepsi, motif, kebutuhan, hubungan sendiri. Setiap
tingkatan dalam rantai komunikasi dapat menambah, mengurangi, merubah, atau sama sekali berbeda dengan berita aslinya.
b. Wewenang Manajerial
Tanpa wewenang untuk membuat keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan dengan efektif. Tetapi dilain pihak, kenyataannya bahwa
Universitas Sumatera Utara
17
seseorang yang mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan-hambatan terhadap komunikasi. Banyak atasan merasa bahwa mereka tampak lemah.
Sebaliknya, banyak bawahan menghindari situasi dimana mereka harus mengungkapkan informasi yang dapat membuat mereka dalam kedudukan yang
tidak menguntungkan. Sebagai hasil nya ada kesenjangan “leveling” antara
atasan dan bawahan.
c. Spesialisasi
Meskipun spesialisasi adalah prinsip dasar organisasi, tetapi juga menciptakan masalah-masalah komunikasi, dimana hal ini cenderung
memisahkan orang-orang, bahkan bila mereka bekerja saling berdekatan. Perbedaan fungsi, kepentingan dan istilah-istilah pekerjaan dapat membuat orang-
oarang merasa bahwa mereka hidup dalam dunia yang berbeda. Akibatnya dapat menghalangi perasaan memasyarakat, membuat sulit memahami, dan mendorong
terjadinya kesalahan-kesalahan.
2. Hambatan-Hambatan Antar Pribadi
Seseorang manajer perlu memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti:
a. Perspektif Selektif
Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan apa seseorang mensleksi, mengorganisasikan, mengartikan dan mengartikan segala sesuatu
dilingkungannya. Dalam hal ini pengalaman mengajarkan seseorang dengan reaksi tertentu, dengan kata lain, pengharapan yang mengarahkan seseorang untuk
melihat atau mendengar kejadian, orang, objek atau situasi adalah sesuatu yang
Universitas Sumatera Utara
18
ingin dilihat atau didengar. Hal ini disebut Persepsi selektif. Pelajaran bagi manajer untuk memahami sebanyak mungkin tentang kebutuhan, motif tujuan,
tingkat bahasan dan stereotip proses penyusunan berita menjadi seperti sesuatu yang diharapkan dari penerima, agar dapat mengkomunikasikan pengertian
secara efektif.
b. Status atau Kedudukan Komunikator