2.4. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Produksi Biogas
Untuk mendapatkan produksi biogas yang optimum, perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam
fermentor. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dijaga agar proses produksi biogas berjalan dengan stabil adalah pH, alkalinitas, organic loading rate, total solid,
volatile solid dan hydraulic retention time. a. pH
Kondisi pH harus disesuaikan dengan kebutuhan mikroorganisme untuk dapat hidup dan berkembang. Kondisi pH yang dibutuhkan oleh bakteri metanogen
adalah 6,5 – 7,2 Appels, dkk. 2008. b. Alkalinitas
Alkalinitas merupakan ukuran dari jumlah karbonat dalam suatu larutan. Untuk dapat mempertahankan kondisi pH pada range yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme agar dapat hidup, maka alkalinitas perlu dijaga dengan menambahkan bikarbonat Appels, dkk. 2008.
c. Organic Loading Rate OLR OLR adalah jumlah bahan organik yang masuk dan tersedia dalam fermentor.
Apabila OLR terlalu rendah maka proses fermentasi akan berjalan lambat sedangkan jika terlalu tinggi maka terjadi overlaod dan substrat yang ada dapat
menjadi penghambat pertumbuhan mikroorganisme Speece, 1996.
Universitas Sumatera Utara
d. Total Solid TS, dan Volatile Solid VS Total solid TS adalah jumlah padatan yang terdapat dalam substrat baik
padatan yang terlarut maupun yang tidak terlarut. Sedangkan volatile solid VS adalah padatan-padatan organik yang terdapat dalam substrat. Dari TS dan VS
inilah dapat diketahui berapa banyak produksi gas yang akan dihasilkan U.S Environmental Protection, 2001.
e. Hydraulic Retention Time HRT HRT atau waktu tinggal merupakan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh
limbah cair untuk tinggal di dalam reaktor. Nilai HRT merupakan perbandingan antara volume reaktor dengan laju alir umpan yang masuk Speece 1996.
2.5. Komponen-Komponen dalam Biogas
Komponen kecil yang paling penting dalam biogas adalah H
2
S, dimana kuantitasnya dapat berfluktuasi dan sangat tergantung pada substrat input. Kisaran
fluktuasi untuk H
2
S dapat diperkirakan dari 200 sampai 10.000 ppm dalam produksi biogas selama periode waktu tertentu Gerhard, 2008.
Tabel 2.5 Komponen-Komponen dalam Biogas dan Pengaruhnya Komponen
Kandungan Pengaruh
CH
4
50-75 volume Komponen yang mudah terbakar pada biogas pada
biogas
CO
2
25-50 volume Mengurangi nilai bahan bakar; meningkatkan anti-
ketukan sifat motor; menyebabkan korosi karbonat
Universitas Sumatera Utara
asam lemah, jika gas juga lembap itu kerusakan sel bahan bakar alkali
H
2
S 0,005-0,5 mgSm
3
Korosif pada agregat dan pipa korosi; timbul emisi SO
2
setelah pembakaran H
2
S jika pembakaran tidak sempurna; keracunan katalis
NH
3
0-1 volume Emisi NOx setelah pembakaran; berbahaya untuk
sel bahan bakar; meningkatkan anti-ketuk sifat motor
Uap air 1-5 volume
Berkontribusi terhadap korosi dalam agregat dan pipa; kondensat akan menyebabkan kerusakan
instrumen dan agregat; dapat menyebabkan pipa dan ventilasi membeku pada suhu beku
Debu 5 mikrometer
Ventilasi tersumbat dan kerusakan
sel bahan bakar
N
2
0-5 volume Mengurangi nilai bahan bakar dan meningkatkan
sifat anti –ketuk motor
Siloxane 0-50 mgm
3
Hanya dalam bentuk limbah dan gas TPA dari kosmetik, cuci bubuk, tinta cetak dll, bertindak
sebagai media grinding kuarsa dan kerusakan motor
Gerhard, 2008
2.6. Natrium Bikarbonat NaHCO