Kriteria Kawasan III

3. Kriteria Kawasan III

a. Lokasi dimana kepadatan bangunan bertingkat dan bangun-bangunan tidak padat.

b. Penempatan titik lokasi menara telekomunikasi pada permukaan tanah dapat dilakukan untuk menara rangka dan menara tunggal.

c. Menara telekomunikasi di atas bangunan bertingkat tidak diperbolehkan kecuali tidak dapat dihindari karena terbatasnya pekarangan tanah dengan

Studio Perencanaan Kota 2016 “Pengembangan Kawasan Perkotaan Berbasiskan Eco Tourism” Studi Kasus : Kecamatan Lembang

Menara telekomunikasi dibangun sesuai dengan kaidah penataan ruang kota, keamanan dan ketertiban, lingkungan, estetika dan kebutuhan telekomunikasi pada umumnya. Seperti disebutkan diatas, menara telekomunikasi diklasifikasikan dalam dua bentuk, yaitu menara tungal dan menara rangka. Menara telekomunikasi untuk mendukung sistem transmisi radio microwave, apabila merupakan menara rangka yang dibangun di permukaan tanah maksimum tingginya 72 meter, ditentukan hanya dapat dibangun dalam peruntukkan tanah II dan peruntukkan tanah III.

Dilarang membangun menara telekomunikasi pada :  Lokasi pada peruntukkan tanah spesifik perumahan kecuali pada peruntukkan

tanah perumahan renggang dengan ketentuan harus dilengkapi dengan persyaratan tidak berkeberatan dari tetangga di sekitar menara dan diketahui oleh lurah setempat.

 Bangunan bertingkat yang menyediakan fasilitas helipad.  Bangunan bersejarah dan cagar budaya.

5.7 Rencana Pengembangan Pariwisata Sektor Pariwisata di Kecamatan Lembang berkembang cukup pesat dengan karakteristik objek dan daya tarik wisata yang dimilikinya. Sebagai upaya dalam pengelola potensi wisata tersebut. Dalam hal ini dalam perencanaan pariwisata dibagi menjadi 3 Blok yang terdiri dari Blok I di Dsa Lembang Blok II di Desa Cibogo dan Blok III Desa Langengsari.

5.7.1 Konsep Wisata Bertani Konsep Wisata bertani ini di rencanakan di Blok I yaitu di Desa Lembang, wisata

ini sangat ramah lingkungan dan bisa memberi edukasi tentang dunia pertanian bagi pengunjung dimana para pengunjung bisa belajar bangai mana cara bertani

Studio Perencanaan Kota 2016 “Pengembangan Kawasan Perkotaan Berbasiskan Eco Tourism” Studi Kasus : Kecamatan Lembang

Konsep ini bisa dijalankan dengan bantuan warga sekitar sebagai mentor sekaligus pembimbing pengunjung di tempat wisata tersebut sehinga tempat wisata tersebut bisa memberi pekerjaan kepada warga lokal yang tinggal disana dan perekonomian bisa tumbuh pesat di wilayah tersebut.

Selain wisata bertani ditempat wisata tersebut ada wahana out bond seperti flyingfox, paint ball, arcer war, halang rintang dan memancing ikan. Di tempat wisata tersebut terdapat tempat bersantai untuk keluaraga yang datang seperti gubuk/saung di tengah lahan pertanian, gubuk/saung diatas kolam ikan, dengan pemandangan langsung tertuju ke gunung tangkuban perahu. Dalam mengimplementasika Wisata Bertani tersebut diperkirakan membutuhkan luas lahan seluas 20,88 Ha.

5.7.2 Konsep Wisata Konservasi Alam Dimana konsep ini akan di terapkan di Blok II desa Cibogo diamana wisata ini

menerapkan wisata Alam di lingkungan hutan lindung dan kawasan pegunungan dimana pengunjung dapat belajar cara merawat hutan sekitar agar ekosistem alam tersebut bisa terjaga keberadaan nya. Pengunjung tersebut bisa belajar cara merawat hutan dengan menanam pohon yang gundul, belajar menganalisa jenis- jenis tanaman liar, belajar menajaga kelestarian hutan dan habitat, ekosistem yang ada.

Peran masyarakat sekitar sangat di perlukan sebagai pembimbing pengunjung dimana penduduk sekitar sangat tahu kondisi di kawasan tersebut karena mereka sering berkerja dan berinteraksi langsung dengan kawasan tersebut. Selain itu pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan satwa liar di wialayah tersebut seperti, lutung,kera, burung elang,kicauan burung dan kucing hutan yang masi ada di wilayah tersebut. Dan pengunjung bisa berfoto bersama dengan pemandangan sekitar yang amat rimbundengan pepohonan dan pengunjung jika ingin bermalam di sana dpat menyewa rumah pohon yang sudah di sediakan oleh

Studio Perencanaan Kota 2016 “Pengembangan Kawasan Perkotaan Berbasiskan Eco Tourism” Studi Kasus : Kecamatan Lembang

5.7.3 Konsep Wisata Tanaman Hias Wisata ini aka di terapakan di lokasi Blok III yaitu di Desa Langensari dimana

Konsep wisata tanaman hias ini mengadopsi dari taman “Begonia”, dimana wisata ini dapat mengedukasi pengunjung tentang macam-macam jenis tanaman hias yang hidup di daerah tropis diaman terdapat beraneka ragam jenis tanaman dan bunga-bungaan yang dapat tumbuh. Pengunjung juga dapat belajar menanam bunga tersebut dari mulai bibit dan sampai memanen nya untuk di pasarkan hingga untuk dinikmati keindahannya, pengunjung juga dapat membeli tanaman tersebut untuk dan di bawa pulang. Selain itu pengunung bisa mengolah tanaman tersebut menjadi makanan, minuman bahkan sebagai obat herbal dimana tumbuhan yang ada di tempat wisata ini juga termasuk kedalam tumbuhan dan bunga-bunga yang memiliki khasiat yang baik untuk tubuh. Pengunjung juga dapat berfoto bersama keluarga, sahabat, dan teman-teman yang lain dengan latar belakang hamparan luas kebun bunga yang memiliki beraneka ragam warna dan bentuk. Dalam mengimplementasikan konsep wisata tersebut diperkirakan diperlukan luas lahan seluas 11,78 Ha.

Studio Perencanaan Kota 2016 “Pengembangan Kawasan Perkotaan Berbasiskan Eco Tourism” Studi Kasus : Kecamatan Lembang

207