A. 2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja A. 3 Dimensi Motivasi Kerja

II. A. 2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan 2003 bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain: 1. Motivasi Langsung, yaitu motivasi materiil dan non material yang diberikan secara langsung kepada setiap individu atau karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, pengharaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa. 2. Motivasi Tak Langsung, yaitu motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas- fasilitas yang mendukung serta menunjang kelancaran kerjakelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaan. Misalnya mesin yang baik, ruangan kerja yang terang, suasana kerja dan penempatan yang tepat. Motivasi tak langsung besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga mereka menjadi produktif.

II. A. 3 Dimensi Motivasi Kerja

Dari teori motivasi yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti menggunakan „‟Teori Dua Faktor Hezberg‟‟ untuk mengukur dimensi mana yang lebih sesuai dengan motivasi kerja karyawan yang ada di perusahaan. Berdasarkan teori Dua Faktor Hezberg, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang yaitu : 1. Hygine factor : kebutuhan yang terdapat di dalam diri seseorang akan kondisi dari lingkungan pekerjaannya, yang jika kebutuhan akan kondisi lingkungan tidak terpenuhi maka dirinya akan mengalami ketidakpuasan di dalam lingkungan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara Yang termasuk ke dalam hygine faktor antara lain :  Company policy and administration : merupakan kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang adil dan jelas  Supervision : Adanya supervisi yang memadai  Relationship with supervision : keserasian hubungan dengan supervisi  Working condition : kondisi pekerjaan yang kondusif  Salary : Gaji atau upah yang layak  Relationship with peers : hubungan yang baik antar pekerja  Personal life : adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi  Relationship with subordinates : hubungan yang serasi dengan bawahan  Job status : adanya kejelasan status pekerjaan  Job safety : masa depan dari pekerjaan yang dijalani 2. Motivator factor : kebutuhan yang terdapat di dalam diri seseorang yang menuntut untuk dipenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong tercapainya kepuasan seseorang di dalam pekerjaannya. Menurut Hezberg hanya orang-orang yang merasa memiliki potensi kepuasan yang mampu mengerahkan motivasi kerjanya secara signifikan. Yang termasuk kedalam motivator factor antara lain :  Achievement : adanya kesempatan untuk berprestasi  Recognition : adanya pengakuan di dalam lingkungan pekerjaan  Responsibility : adanya kesempatan untuk bertanggungjawab  Advancement and Growth : adanya kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri. Peneliti menggunakan salah satu dari faktor Hezberg yang dianggap lebih sesuai untuk memotivasi karyawan dalam bekerja. Faktor yang digunakan adalah Universitas Sumatera Utara motivator factor yang merupakan kebutuhan yang terdapat di dalam diri seseorang yang menuntut untuk dipenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong tercapainya kepuasan seseorang di dalam pekerjaannya. Alasan peneliti menggunakan motivator factor karena motivator factor lebih sesuai dalam mengukur motivasi kerja karyawan secara utuh di PDAM Tirtauli. Alasan lain karena konsep efektivitas kepemimpinan sangat berkaitan secara langsung antara pemimpin dengan karyawan. Artinya pemimpin dapat dikatakan efektif apabila mampu memotivasi karyawan dan mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaan agar ia berprestasi bukan dikarenakan lingkungan pekerjaannya. II. B Efektivitas Kepemimpinan II. B. 1 Defenisi Efektivitas Kepemimpinan