Ukuran penilaian yang mengacu pada format standar absolut terdiri dari : 1 Skala rating grafik. 2 Skala rating yang diberi bobot menurut prilaku dan 3
Skala standar campuran dan skala pengamatan perilaku BOS = Behavioral Observation Scala. Sedangkan ukuran penilaian yang mengacu kepada output
terdiri dari : 1 manajemen berdasarkan sasaran MBO = Management by Objectiver  2 Pendekatan standar kinerja, 3 Pendekatan indeks langsung dan
4 Catatan prestasi. Sedangkan menurut Mangkunegara 2000:74 bahwa ukuran penilaian
prestasi kerja kinerja terdiri dari 2 dua yaitu ukuran metode tradisional, antara lain  rating scala, employee comparison  dan ukuran metode modern, antara lain
management by objective MBO assessment center.
2.1.10 Pengaruh Antara K3 dengan Kinerja Karyawan.
Kondisi lingkungan kerja yang aman dan nyaman dapat membuat karyawan  menjadi sehat dan produktif. Semakin produktif karyawan akan
meningkatkan kinerja dan semakin tinggi hasil kerja. Perhatian yang khusus kepada keselamatan dan kesehatan kerja akan
selaras  dengan fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu: mempertahankan dan atau  meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar mereka
tetap loyal dan  bekerja secara produktif untuk menunjang tujuan perusahaan Yuli, 2005.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan keselamatan dan secara optimal yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian kecelakaan sudah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dengan cermat sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja tersebut.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif menuntut adanya  komitmen perusahaan terhadap kondisi kerja yang aman. Akan tetapi,
lebih penting lagi jika program keselamatan dan kesehatan kerja tersebut didesain dan dikelola dengan baik sehingga dapat mengurangi biaya yang akan dikeluarkan
perusahaan  yang berhubungan dengan kecelakaan kerja, misalnya kompensasi pekerja dan denda  yang ditimbulkan. Respon dan usaha yang baik dari
manajemen akan mengurangi  tingkat kecelakaan dalam perusahaan.  Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja membutuhkan satu asas yang  dapat dijelaskan
dalam Gambar 2.1 berikut ini:
Sumber: Yuli 2005: 279
Gambar 2.1. Hubungan K3 Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan Gambar 2.2 dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja  hanya bertujuan meraih tingkat keselamatan dan kesehatan yang
tinggi atau untuk  mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
penyakit akibat kerja. Namun keselamatan dan kesehatan kerja juga memiliki tujuan yang lebih
penting yaitu mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat dan produktif sehingga  dapat memiliki kinerja dan prestasi yang baik. Keselamatan kerja
bertalian dengan  kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan  istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini dapat
didefenisikan sebagai suatu  kejadiaan yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacukan proses  yang telah diatur dari suatu aktivitas
Husni, 2005. Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar
tenaga  kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental maupun sosial sehingga dapat bekerja secara optimal Husni, 2005.
Senada dengan itu Mathis dan Jhon 2002 mengatakan keselamatan kerja merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang,  sedangkan
kesehatan kerja merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi  secara umum.
2.2 Penelitian Terdahulu