Kedudukan dan Tugas Mukim pada masa Orde Baru
3.4.2 Kedudukan dan Tugas Mukim pada masa Orde Baru
Implementasi Undang-Undang No.5 Tahun 1979 secara otomatis mengusur berbagai institusi adat yang bahkan pada zaman kolonial Hindia Belanda dibiarkan Hidup. Dengan diterapkan Undang-undang tersebut, praktis lembaga-lembaga adat seperti Mukim dan gampong kehilangan nilai signifikan di tengah- tengah masyarakat.
Pada masa orde baru telah melahirkan sentralisme menjadi tali penghubung antara Pusat dan Aceh, ketika sebagian besar dari pendapatan yang dikeruk dari bumi Aceh dibawa ke Jakarta, dan hanya kurang dari 5 persen yang kembali ke Aceh, itupun lebih banyak dinikmati oleh elit lokal yang menjadi klien dari pusat, sementara rakyat bawah hanya menikmati ampas sisa kebijakan pembangunan dari pemerintah pusat dan daerah. Untuk mencegah munculnya ketidak puasan di daerah-daerah dengan tingkat ekspolitasi tinggi, Orde Baru melakukan penindasan terhadap kelompok-kelompok sipil terorga-
Grounded Research, Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia, Hal.113.
Jurnal Tasimak Vol. II, No. 1 April 2011 ISSN 2086 - 8421
nisasir dengan cara: (1) Mengoperasikan finisikan sebagai kesatuan masyarakat hukum seperangkat lembaga hegomonik ideologis; (2)
yang merupakan organisasi pemerintahan Mengoperasikan seperangkat mesin kekuasaan
terendah yang langsung dibawah mukim atau besar yang berbentuk birokrasi dan Gorkar, dan
nama lain yang menepati wilayah tertentu, (3) Mengefektifkn instrumen penundukan
yang dipimpin oleh keuchik atau nama lain dan lewat kekerasan ketika institusi hegomonik-
berhak menyelenggarakan urusan rumah ideologis tidak mampan lagi menembus
tangganya sendiri.
kesadaran rakayat. 56 Lembaga mukim dipimpin oleh Di
seorang imuem mukim yang dibantu oleh hegomonik-ideologis yang digunakan oleh
Aceh, salah
satu
lembaga
seorang sekretaris mukim. Keputusan mukim Pemerintah adalah birokrasi Pemerintahan.
dilakukan dalam rapat adat yang diikuti oleh Melalui sekema penyeragaman dan stan-
imum mukim, sekretaris mukim dan tuha peut. dardisasi,
Tuha peut merupakan orang-orang yang dipilih birokrasi baru di Aceh, dengan peran dan
diciptakanlah
jenjang-jenjang
untuk ikut dalam melakukan perencanaan fungsi yang berbeda dengan posisi lembaga
mukim sekaligus melakukan tugas-tugas tersebut ketika menjadi institusi adat dengan
pengawasan terhadap perkembangan permu- legitimasi penuh warga setempat. Sebelumnya,
kiman. Mukim juga didampingi oleh Majelis mukim adalah institusi adat yang sangat
Permusyarawatan Mukim (MPM). Sebagai berperan
Imum mukim, salah satu tugasnya adalah kepentingan warga baik dalam urusan agama,
penting dalam
menjembatani
sebagai koordinator para keuchik dan lembaga sosial, politik maupun ekonomi. Dengan
adat di tinggkat mukim. Struktur organisasi diberlakukannya Undang-undang No. 5 Tahun
tersebut mengacu pada Peraturan Daerah 1979, mukim sama sekali tidak diakui
(Perda) Istimewa Aceh Nomor 7 tahun 2000 keberadaannya ditengah masyarakat. Para
tentang Penyelenggaraan kehidupan adat anggota Mukim hanya diberikan kartu anggota,
mengenai kewenangan Imuem Mukim diatur tapi tidak memiliki makna apa-apa. Sebagai
dalam pasal 15 yang berbunyi : gantinya pemerintah menciptakan institusi lain
1. Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan yaitu institusi kecamatan sebagai institusi supra
imuem mukim tidak dapat menyelesaikan desa yang fungsinya adalah untuk menangani
pihak yang berselisih/ urusan-urusan administras warga.
atau
para
bersengketa mersa tidak puas terhadap keputusan adat tingkat mukim, maka ia
3.4.3 Kedudukan dan Tugas Mukim
dapat mengajukan perkaranya kepada
pada saat Sekarang
aparat penegak hukum; Mukim
b. Keputusan adat yang telah dijatuhkan masyarakat dalam Provinsi Nanggroe Aceh
merupakan
kesatuan
kepada pihak-pihak yang bersengketa Darussalam yang terdiri atas gabungan
dapat dijadikan salah satu pertimbangan beberapa gampong yang mempunyai batas
oleh aparat penegak hukum dalam wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri,
penyelesaian perkara. berkedudukan dibawah kecamatan/sagoe cut
Dalam memandang posisinya sebagai ata nama lain, yang dipimpin oleh imuem
birokrasi pemerintahan. Memang menjadi satu mukim atau nama lain. Hal tersebut sesuai
hal yang cukup dilematik. Di satu sisi, mukim dengan UU No. 18 tahun 2001 tentang
telah menjadi bentuk pemerintahan desa yang Otonomi Khusus, Gampong sendiri dide-
memiliki sejarah panjang. Sedangkan di satu sisi, bentuk pemerintahan desa adat di Aceh saat ini lebih mengarah pada gampong daripada
5 Ibid. op, cit. Hal. 137 mukim itu sendiri. Untuk lever yang atasnya sudah ada kecamatan yang sudah menjadi pusat
6 Ibid. op, cit. Hal. 137 administrasi gampong-gampong.
Jurnal Tasimak Vol. II, No. 1 April 2011 ISSN 2086 - 8421
3.4.4 Dasar dan Tugas dalam menjalan-
mukim tersebut, khasnya yang terletak di
kan Pemerintahan Mukim dan
kawasan glee (hutan), atau tanah yang diurus
Camat di Provinsi Aceh
langsung oleh mukim. Mukim dan kampung Mukim memiliki kuasa yang sah
memiliki autoriti untuk mengurus tanah atau (legitimasi) untuk bertindak dalam hal peng-
perairan yang menjadi hak komunal. Dalam hal urusan sumber alam, penyelerasan hubungan
pengurusan sumber alam, kampung “berkuasa antara kampung dan menyelenggarakan sejenis
ke dalam” untuk mengurusnya secara autonom, peradilan (mahkamah), Kuasa mukim dalam
sedangkan mukim “berkuasa keluar” untuk hal pengurusan sumber alam meliputi empat
mengurus hubungan kampung dengan pihak aspek. :
lain di luar kampung. Maksudnya kampung Pertama,
hak untuk mempertahankan memiliki kuasa untuk mengatur sumber pemilikan
alamnya, menetapkan dan menyepakati aturan- sumber alam dalam wila-
persekitaran
dan
aturan adat dan menyelesaikan perselisihan yahnya.
antara ahlinya.
Kedua, hak untuk
Adapun maksud mukim “berkuasa persekitaran dan sumber alam.
memanfaatkan
keluar,” bahwa mukim mengurus hal-hal yang Ketiga,
hak untuk mengatur tatacara bersifat “penyelarasan” hubungan antara pemanfaatan dan
kampung dalam mukim tersebut atau antara keempat,
hak untuk mengurus atau kampung dengan pihak di luar wilayah mukim. menyelesaikan
Urusan yang bersifat “penyelarasan” meliputi yang berhubung kait dengan
perselisihan
mengatur kawasan pemanfaatan bersama pemilikan
seperti gle (pegunungan), uteun-rimba (hutan- sumber alam (Djuned 2002, 4).
dan
pengurusan
rimba), persawahan, laot (laut) dan juga krueng Keempat
(sungai). Selain itu juga mengurus dan sepenuhnya oleh mukim melalui mekanisme
menyelesaikan perselisihan antara ahli dalam tempatan
sebuah kampung yang tidak dapat diselesaikan kekhasannya masing-masing, dalam konteks
dan tiap
mukim
memiliki
oleh pengetua kampung dan menyelesaikan hak untuk mengatur tatacara pemanfaatan
sengketa antara kampung dengan kampung. sumber alam, mukim merupakan institusi
berasaskan kepada tertinggi di wilayahnya untuk merumuskan,
Dengan
demikian
berlakunya hak untuk mengatur keluar, maka menetapkan dan menguatkuasakan aturan-
mukim sebagai persekutuan masyarakat hukum aturan tentang pemanfaatan sumber alam.
adat di Aceh berkuasa memungut hasil dari Selanjutnya kampung melaksanakan aturan-
wilayahnya dan boleh menolak orang lain aturan yang telah disepakati pada peringkat
berbuat sedemikian.
mukim secara otonom.
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berasaskan kepada adat pula, tiap kampung dan mukim di Aceh memiliki harta
4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi
bersama berupa tanah dan perairan dalam
Imuem Mukim sebagai
wilayah tempatan. Istilah yang lazim dipakai
penyelenggara Pemerintahan
untuk menyebut harta bersama pada paras
Yang Berada di Bawah Camat
kampung disebut tanah kampung dan pada
4.1.1Kedudukan dan Tugas Imuem
paras mukim disebut tanah mukim. Istilah
Mukim Selaku Lembaga Adat
tanah kampung digunakan untuk tanah-tanah Dalam menjalankan Pemerintahan bebas dan belumdimiliki secara pribadi yang
Mukim ada Tuha Peuet Mukim yang terletak dalam wilayah sebuah kampung.
merupakan kelengkapan Lembaga Mukim Sementara istilah tanah mukim digunakan
yang terdiri dari unsur Ulama, Tokoh Adat, untuk menyebut tanah umum yang berada
Pemuka Masyarakat dan cerdik pandai. dalam kesemua kampung dalam wilayah
Mukim berkedudukan sebagai unit peme-
Jurnal Tasimak Vol. II, No. 1 April 2011 ISSN 2086 - 8421
rintahan yang membawahi
keberadaannya sebatas pelaksanaan keis- Gampong yang berada langsung di bawah
beberapa
timewaan adat saja.
dan bertanggung jawab kepada Camat. Lembaga adat Imeum Mukim, Kedudukan
Imeum Chiek dan Imum Meunasah bukanlah Mukim adalah melaksanakan dan menye-
keterwakilan ulama di tingkat gampong. lenggarakan berbagai kegiata adat, kegiatan
Walaupun biasanya, posisi itu sering diisi dalam pemerintahan, melaksanakan pem-
oleh para ulama di gampong atau Mukim bangunan dan meningkatkan kesejahteraan
setempat. Namun dalam setiap komunitas didalam kemasyarakatan. Dalam menye-
Gampong di Aceh pasti didapati Teungku lesaikan persoalan adat dalam wilayah
Gampong (ulama kecil) yang peranan kemukiman maka diadakan rapat Adat
sosialnya sangat mempengaruhi karakter Mukim, yang kegunaannya adalah untuk
masyarakat.
mengadakan permusyawaratan dalam penye- Lembaga adat berfungsi dan ber- lesaian berbagai perkara adat, perselisihan
tugas sebagai wahana partisipasi masyarakat antar penduduk ataupun persengketaan-
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Aceh persengketaan hukum adat dalam Ke-
dan pemerintahan kabupaten/kota di bidang mukiman yang dihadiri oleh Imeum Mukim
keamanan, ketenteraman, kerukunan, dan dan Tuha Peuet Mukim. Imeum Mukim
keterliban masyarakat, penyelesaian masalah adalah Kepala Pemerintahan Mukim.
sosial kemasyarakatan secara adat ditempuh Menyelesaikan
melalui lembaga adat, Lembaga adat yang pemerintahan Gampong yang diproses mela-
sengketa
dalam
terdiri dari : Majelis Adat Aceh, Imeum lui pengadilan Gampong maka kedudukan
Mukim, Imeum Chik, Keuchik, Tuha Peut, Mukim disini adalah sebagai hakim yang
Tuha Lapan, Imeum Meunasah, Keujreun bertugas untuk meminta keterangan dari
Blang, Panglima Laot, Pawang Glee, Peutua saksi-saksi terutama terhadap permasalahan
Seuneubok, Haria Peukan, Syahbanda. yang terjadi setelah itu meminta pertang- gungjawaban keuchik terhadap program-
4.1.2 Kedudukan dan tugas Imuem
program yang dilaksanakan
didalam
Mukim selaku Lembaga
Gampong yang di pimpim selama peme-
Pemerintahan
rintahannya, kemudian setelah itu baru
Pemerintahan Mukim Imuem Mukim membuat program sebagai-
Keberadaan
sangat membantu Pemerintah daerah dalam mana diharapkan oleh masyarakat Gampong
meningkatkan pelaksanaan pelayanan secara tersebut. 7 cepat dan terpadu kepada masyarakat
Seperti yang telah dijelaskan di atas sehingga tidak lagi menunggu berlarut-larut untuk pelaksanaan lembaga Imuem Mukim
dalam pengurusan sesuatu permasalahan. saat ini hanya sebatas dalam pelaksanaan
Menurut Drs. Djasmi Setda Kabupaten adat tidak untuk sebuah lembaga pemerintah.
Nagan Raya, fungsi dan tugas Mukim Walaupun di Aceh terdapat beberapa Perda
adalah:
dan qanun yang mengatur tentang kedudukan
lembaga adat yang akan dan tugas Imuem Mukim. Akan tetapi
a. Sebagai
menyelesaikan permasalahan adat yang Imuem Mukim untuk saat ini hanya diakui
ada dibawah pemerintahannya yang berkenaan dengan adat.
b. Koordinasi
Pemerintahan yang ada
didalam gampong maka terlebih dahulu
7 Sahabuddin, Mukim Suak Sikha, diselesaikan ditingkat gampong, kemu- Wawancara pada tanggal 22 Juni 2010 di
dian di tingkat kemukiman dan apabila Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten
juga tidak selesai maka baru ditingkat Nagan Raya.
kecamatan.
Jurnal Tasimak Vol. II, No. 1 April 2011 ISSN 2086 - 8421
difungsikan Mukim rakat
c. Memberikan informasi kepada masya-
Keuchik
untuk
diwilayah mereka dan apabila tidak ada Pemerintah Daerah hal-hal pembangunan
apa yang
disampaikan oleh
pemberitahuan dari Mukim maka segala dan perkembangan demi kemakmuran
permasalahan yang dibawa oleh keuchik masyarakat sehingga sangat membantu
tidak diproses, Camat sangat berperan dalam pemerintah terutama Pemerintah Kabu-
memajukan Pemerintahan Mukim di wila- paten Nagan Raya.
yahnya, karena Mukim berada dibawah
d. Fungsi dan Tugas Mukim sama dengan
Camat. 11
Camat akan tetapi wilayahnya kecil tidak Pemerintahan Mukim bertugas seluas yang ada pada tugas dan fungsi
didalam pelaksanaan pembangunan di setiap Camat karena Mukim berada dibawah
gampong yang berada diwilayah kemu- Camat. 8 kimannya baik dari mulai perencanaan
Tugas yang diberikan kepada Imuem sampai dengan selesai pelaksanaan pem- Mukim adalah mengkoodinir pemerinthan
bangunan. Sebelum diberlakukan Undang- Gampong yang ada diwilayah kemu-
undang Nomor 5 Tahun 1979, keberadaan kimannya, menggawasi keuchik serta men-
Mukim sangatlah jaya, Mukim pada saat itu dengarkan
kepercayaan untuk mengelola Sedangkan tugas Camat adalah meng-
permasalahan
dari keuchik.
diberi
Pelaksanaan Proyek, pem-bangunan jaringan koordinil Lembaga Pemerintahan Mukim
irigasi dan pembangunan yang lain yang sehingga dapat berjalan seperti amanat
berada diwilayah kemukiman, sekarang Qanun No 4 tahun 2003 tentang Mukim. 9 sudah tidak lagi karena yang menjalankan
Tugas dan fungsi Mukim yang pelaksanaan proyek disetiap daerah adalah dirasakan sekarang tidak ada sama sekali dan
kontraktor dan tidak dilibatkan Imuem ini hampir semua Mukim di Kabuapten
Mukim selaku pelaksana Pemerin-tahan di Nagan
kekuasaannya. Sehingga fungsi mengatarkan surat-surat ke keuchik dan
Raya adalah
meningkatkan penye- menghadiri acara-acara seremonial yang
Mukim
untuk
pelayanan kepada diadakan oleh pihak Pemerintah Kabupaten
lenggaraan
dan
masyarakat tidak optimal. Maupun Kecamatan. 10 Dalam melaksanakan tugas dan Tidak ada kewenangan Imuem
kewajibannya keuchik selaku penyeleng- Mukim sekarang, sangat diperlukan peran
garaan Pemerintahan Gampong, keuchik Camat selaku koordinil Pemerintahan mukim
membuat pertanggung jawaban dan laporang untuk dapat mengintruksikan kepada para
pelaksanaan tugas keuchik disampaikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam melaksanakan pertanggung jawab
8 Drs. Djasmi, Setda Kabupaten tugas dan kewajiban keuchik, adalah : Nagan Raya, Wawancara pada tanggal 3 Mei
jawab kepada rakyat 2010 di Jeuram Kecamatan Seunagan
1) Bertanggung
melalui Tuha Peut Gampong, dan Kabupaten Nagan Raya.
2) Menyampaikan
laporang mengenai
9 Teuku Tjut Adek. BA, Ketua MAA pelaksanaan tugasnya kepada Imuem Kab. Nagan Raya, Wawancara pada tanggal 10
Mukim.
Juni 2010 di Jeuram Kecamatan Seunagan Kab. Nagan Raya.
10 Said Zulkarnaeni, Camat Seunagan Timur, Wawancara pada tanggal, 23 April
11 Mohd. Al-fatah, Ketua DPRD 2010 di Keude Linteng Kecamatan Seunagan
Kabupaten Nagan Raya, Wawancara pada Timur Kabupaten Nagan Raya.
tanggal 6 Mei 2010 di Suka Makmue Kab. Nagan Raya.
Jurnal Tasimak Vol. II, No. 1 April 2011 ISSN 2086 - 8421
Laporan yang disampaikan oleh keuchik dahulu di musyawarahkan dengan pihak kepada Imuem Mukim, selanjutnya Imuem
tetapi pembangunan Mukim
kemukiman
akan
kecamatan. Semua tersebut kepada Camat. Dalam kenyataannya
dilaksanakan berdasarkan tidak pernah dilaksanakan, baik di dalam
pembangunan
petunjuk dari Pemerintah kecamatan. Banyak Pemerintahan Mukim maupun Pemerintahan
pembangunan yang diharapkan berguna dan Gampong, karena yang terjadi didalam
bisa di mamfaatkan oleh masyarakat di sistem Pemerintahan Gampong sekarang
gampong akan tetapi yang terjadi hanyalah adalah:
sia-sia belaka. Seperti membangun jamban di Segala permasalahan yang ada di dalam
tempat-tempat kosong, dan pembangunan gampong hanya diselesaikan di tingkat
jalan yang tidak jelas prioritasnya. Misalnya, Gampong, yang mana salah satu tugas dan
mengusulkan pembangunan kewajiban
masyarakat
sarana tempat ibadah seperti meunasah. Tapi ketentraman dan ketertiban serta mencegah
usulan dari masyarakat tersebut sering tidak munculnya
terealisasi karena anggaran yang telah ada masyarakat dan menjadi hakim perdamaian
diusulkan oleh pihak kecamatan bukan untuk antar penduduk dalam gampong akan tetapi
sarana ibadah, yang segala permasalahan tersebut apabila tidak
pembanguanan
diharapkan oleh masyarakat akan tetapi bisa diselesaikan ditinggkat gampong maka
pemabangunan tersebut, untuk keperluan hal permasalahan tersebut langsung dibawa ke
yang lain yang dirasakan oleh masyarakat camat kemudian dilanjutkan ke pengadilan
belum terasa urgen. Untuk pembagunan yang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,
dibangun oleh Pemerintah Daerah tersebut walau dalam aturan pelaksanaannya Bapak
berdasarkan konsep Camat selalu mengarahkan dan memberita-
sudah
diusulkan
pembangunan yang telah ditentukan ber- hukan kepada para keuchik jika ada perma-
dasarkan usulan kecamatan maka yang telah salahan di dalam gampong diselesaikan
dianggarkan tersebut harus dilak-sanakan. 13 terlebih dahulu di tinggkat Mukim setelah itu apabila tidak selesai baru di bawa ke
Dalam wawancara dengan Imuem
Linteng tentang hal Dalam Undang-undang Nomor 11 tahun
Camat. 12 Mukim
Keude
pelaksanaan pemerintahan Mukim yang 2006 tentang pemerintahan Aceh dalam pasal
dilaksanakan didalam gampong, lembaga 114, ada satu tugas khusus yang diemban
Imuem Mukim untuk saat ini tidak Pemerintah
mempunyai wewenang sama sekali didalam tatacara pemilihan Imeum Mukim, sementara
menetapkan suatu peraturan, karena Keuchik itu kabupaten/kota mendapatkan giliran
apabila memerlukan sesuatu maka langsung untuk menyusun tugas dan fungsi Mukim.
ke Camat tampa terlebih dahulu meminta kabupaten/kota membahas dan mengajukan
rekomendasi dari Imuem Mukim walaupun Ranqam qanun tentang tugas dan fungsi
Kecamatan telah member Mukim kepada DPRK, sementara itu Qanun
Pemerintah
intruksi untuk penggurusan segala sesuatu tentang Tata Cara Pemilihan Mukim baru
terlebih dahulu meminta rekomendasi dulu akan dibahas pada tahun 2008 ini.
dari Mukim baru seteleh mukim menghadap Seperti halnya dalam pembangunan proyek untuk sekarang yang tampa terlebih
13 Sahabuddin, Mukim Suak Sikha,
Wawancara pada tanggal 22 April 2010 di
12 Amri Z Yunus, selaku Tokoh Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten Masyarakat, Wawancara pada tanggal 26 Mei
Nagan Raya.
2010, di Jeuram Kabupatan Nagan Raya
Jurnal Tasimak Vol. II, No. 1 April 2011 ISSN 2086 - 8421
ke Camat, akan tetapi perintah tersebut tidak Raya adalah : struktur lembaga Mukim pernah dilaksanakan oleh pihak Keuchik
berada di bawah Pemerintahan Kecamatan sehingga selama menjabat Imuem Mukim
yang bertugas mengawasi Pemerintahan Keude Linteng, belum pernah ada surat yang
Mukim dan berada diatas Pemerintahan di buat oleh keuchik ada tembusan ke
Gampong. Fungsi dan tugas Pemerintahan Mukim. 14 Mukim
dengan Pemerintahan Mukim yang berada dibawah Camat
sama
Kecamatan tetapi wilayah Pemerintahan dituntut untuk bekerja secara professional di
Kukim tidak seluas Pemerintahan Kecamatan dalam menjalankan Pemerintahan Mukim
karena Mukim berada dibawah Pemerintah akan tetapi kesejahteraan Mukim tidak
Kecamatan. 16
diperhatikan pada kebutuhan alat-alat kantor Tugas yang diberikan kepada Imuem yang sampai sekarang Imuem Mukim harus
Mukim adalah mengkoodinir Gampong yang mengeluarkan uang pribadi Imuem Mukim,
ada diwilayahnya, mengawasi keuchik- apalagi untuk mendapatkan kesejahteraan
keuchik serta menampung permasalahan dari yang lain. Dalam menjalankan Pemerintahan
Gampong. Sedangkan tugas Camat adalah Mukim masih dituntut profesional terhadap
Lembaga Pemerintahan warganya
mengkoordinil
Mukim sehingga dapat berjalan seperti pemerintahan gampong yang berada di
amanat Qanun No 4 tahun 2003 tentang
bawah Mukim. 15 Mukim. 17
4.1.3 Tempat dan Kedudukan Imuem
Fungsi dan tugas Mukim yang
Mukim dalam sistem Pemerintahan
dirasakan
sekarang tidak berjalan
sebagaimana yang ada didalam qanun dan Pembentukan Mukim di Aceh adalah
Kabupaten
pelaksanaan itu hampir semua Mukim di untuk membantu jalannya roda pemerintahan
Kabuapten Nagan Raya adalah sebatas di Nanggroe Aceh Darussalam terutama di
mengatarkan surat-surat ke keuchik dan Kabupaten
menghadiri acara-acara seremonial yang pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
diadakan oleh pihak Pemerintah Kabupaten peningkatan pelayanan kepada masyarakat
Maupun Kecamatan, 18 yang berada di wilayah kemukimannya.
Mukim perlu di Keberadaan Pemerintahan Mukim sangat
Pemerintahan
berdayakan dalam melaksanakan tugas dan membantu
fungsinya sebagai aparatur Pemerintahan meningkatkan pelaksanaan pelayanan secara
sebagaimana di harapkan oleh UUPA No. 11 cepat kepada masyarakat sehingga tidak harus
menunggu berlarut-larut
dalam
menyelesaikan sesuatu permasalahan di
16 Drs. Djasmi, Setda Kabupaten dalam Gampong. Menurut Drs. Djasmi
Nagan Raya, Wawancara pada tanggal 3 Juni Setda Kabupaten Nagan Raya, kedudukan
2010 di Jeuram Kecamatan Seunagan Pemerintahan Mukim di Kabupaten Nagan
Kabupaten Nagan Raya.