Pengertian Impulse Buying Impulse Buying

15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Impulse Buying

a. Pengertian Impulse Buying

Menurut Mowen Minor 2010 definisi pembelian impulsif impulse buying adalah tindakan membeli yang dilakukan tanpa memiliki masalah sebelumnya atau maksudniat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko. Sedangkan menurut Schiffman Kanuk 2007 impulse buying merupakan keputusan yang emosional atau menurut desakan hati. Hal senada diungkapkan juga oleh Shoham Brencic dalam Ria Arifianti 2011 mengatakan bahwa impulse buying berkaitan dengan perilaku untuk membeli berdasarkan emosi. Emosi ini berkaitan dengan pemecahan masalah pembelian yang terbatas atau spontan. Diperjelas oleh pendapat Rook dan Fisher 1995 bahwa pembelian impulsif diartikan sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli secara spontan, reflek, tiba-tiba, dan otomatis. Dapat dikatakan bahwa impulse buying merupakan sesuatu yang alamiah dan merupakan reaksi yang cepat. Sutisna 2002 menjelaskan bahwa impulse buying terjadi ketika konsumen mengambil keputusan pembelian yang mendadak. Dorongan untuk melakukan pembelian begitu kuat, sehingga konsumen tidak lagi berpikir rasional dalam pembeliannya. Menurut Park 2006 impulse buying seringkali muncul secara tiba-tiba, cepat, spontan, lebih mengarah pada emosional daripadarasional, lebih sering dianggap sebagai sesuatu yang buruk daripada sesuatu yang baik, dan konsumen cenderung merasa “out-of-control” ketika membeli barang secara impulsif. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa impulse buying adalah perilaku membeli konsumen dimana konsumen tersebut melakukan pembelian tanpa adanya perencanaan, terjadi dengan tiba-tiba, dan keinginan yang kuat untuk membeli sesuatu dengan segera tanpa adanya suatu pertimbangan untuk akibat yang akan dihadapi. Sehingga konsumen tidak lagi berpikir rasional dalam perilaku pembelian. Verplanken dan Herabadi 2001 mengatakan bahwa terdapat dua aspek penting dalam pembelian impulsif impulse buying, yaitu: 1. Kognitif Cognitive Aspek ini fokus pada konflik yang terjadi pada kognitif individu yang meliputi: a. Kegiatan pembelian yang dilakukan tanpa pertimbangan harga suatu produk. b. Kegiatan pembelian tanpa mempertimbangkan kegunaan suatu produk. c. Individu tidak melakukan perbandingan produk. 2. Emosional Affective Aspek ini fokus pada kondisi emosional konsumen yang meliputi: a. Adanya dorongan perasaan untuk segera melakukan pembelian b. Adanya perasaan kecewa yang muncul setelah melakukan pembelian. c. Adanya proses pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan. Menurut Rook dalam Cahyorini dan Rusfian 2011, impulse buying terdiri dari karakteristik berikut: a. Spontanity spontanitas Pembelian impulsif terjadi secara tidak terduga dan memotivasi konsumen untuk membeli saat juga, seringkali karena respon terhadap stimuli visual point-of- sale. b. Power, compulsion, and intensity Adanya motivasi untuk mengesampingkan hal-hal lain dan bertindak secepatnya. c. Excitement and simulation Keinginan membeli secara tiba- tiba yang seringkali diikuti oleh emosi seperti exciting, thrilling, atau wild. d. Disregard for consequences Keinginan untuk membeli dapat menjadi tidak dapat ditolak sampai konsekuensi negatif yang mungkin terjadi diabaikan. Adapun tipe-tipe dari impulse buying menurut Loudon Bitta 1993: a. Pure Impulse pembelian Impulsif murni Sebuah pembelian menyimpang dari pola pembelian normal. Tipe ini dapat dinyatakan sebagai novelty escape buying. b. Suggestion Impulse Pembelian impulsif yang timbul karena sugesti Pada pembelian tipe ini, konsumen tidak mempunyai pengetahuan yang cukup terlebih dahulu tentang produk baru, konsumen melihat produk tersebut untuk pertama kali dan memvisualkan sebuah kebutuhan untuk benda tersebut. c. Reminder Impulse pembelian impulsif karena pengalaman masa lampau Pembeli melihat produk tersebut dan diingatkan bahwa persediaan di rumah perlu ditambah atau telah habis. d. Planned Impulse Pembelian impulsif yang terjadi apabila kondisi penjualan tertentu diberikan Tipe pembelian ini terjadi setelah melihat dan mengetahui kondisi penjualan. Misalnya penjualan produk tertentu dengan harga khusus, pemberian kupon dan lain-lain. Menurut Loudon dan Bitta dalam Fikrah Wathani, 2009 menjelaskan bahwa karakteristik produk, karakteristik pemasaran, dan karakteristik konsumen memiliki pengaruh terhadap munculnya perilaku impulse buying. Karakteristik tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1 Karakteristik produk yang mempengaruhi perilaku impulse buying, yaitu: a. Memiliki harga yang rendah b. Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut c. Siklus kehidupan produknya pendek d. Ukurannya kecil dan ringan e. Mudah disimpan 2 Karakteristik pemasaran, hal-hal yang mempengaruhi perilaku impulse buying antara lain: a. Distribusi massa pada self-service outlet terhadap pemasangan iklan besar-besaran dan material yang akan didiskon. b. Posisi barang yang dipamerkan dan lokasi toko yang menonjol turut mempengaruhi impulse buying. 3 Karakteristik konsumen yang mempengaruhi perilaku impulse buying, yaitu: a. Kepribadian konsumen. b. Demografis, karakteristik demografis terdiri dari gender, usia, status perkawinan, pekerjaan dan pendidikan. c. Karakteristik-karakteristik sosio-ekonomi yang dihubungkan dengan tingkat impulse buying.

2. Price Discount

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MINIMARKET DI PABELAN SUKOHARJO Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Minimarket Di Pabelan Sukoharjo (Studi Perbandingan pelanggan Alfamart dengan Indomaret).

0 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Minimarket Di Pabelan Sukoharjo (Studi Perbandingan pelanggan Alfamart dengan Indomaret).

0 3 7

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MINIMARKET DI PABELAN SUKOHARJO Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Minimarket Di Pabelan Sukoharjo (Studi Perbandingan pelanggan Alfamart dengan Indomaret).

1 8 17

PENGARUH PRICE DISCOUNT, BONUS PACK, DAN IN-STORE DISPLAY TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET ROBINSON DI KOTA PADANG”.

12 46 14

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas pada Pelanggan Lawson Minimarket.

0 0 23

Pengaruh Discount Terhadap Perilaku Impulse Buying (Studi Pada Konsumen Ria Busana Jl.Gatot Subroto )

0 7 21

Pengaruh price discount, bonus pack dan product display terhadap impulse buying di JJ Mart Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 4 22

Pengaruh price discount, bonus pack dan product display terhadap impulse buying di JJ Mart Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

3 4 56

ANALISIS PENGARUH PACKAGING, BONUS PACK, DAN PRICE DISCOUNT TERHADAP IMPULSE BUYING (Studi Kasus Pada Konsumen Supermarket Rita Pasaraya Isola di Purwokerto)

0 1 18

Pengaruh store layout dan general interior terhadap kenyamanan pelanggan : studi kasus pada pelanggan Indomaret Jl. Demangan Baru No. 17 Sleman Yogyakarta - USD Repository

0 1 116