Bagian keempat belajar menembak atau menyelesaikan peluang Bagian kelima kondisi pertandingan atau mutu kondisi

18 Bagian keenam, setelah semua teknik menyerang dikuasai saatnya membentuk kemampuan bertahan. Pada dasarnya, pemain yang sudah memiliki pengendalian gerak tubuh baik maka akan mudah untuk mempelajari teknik bertahan. Karena dalam bertahan pemain hanya harus memiliki koordinasi tubuh serta pengendalian tubuh saat lawan sedang berusaha melakukan gerakan-gerakan untuk melewati pemain bertahan. Menurut Wiel Coerver 1985: 185, pemain berbakat dari segi teknik mampu mengendalikan tubuhnya dengan begitu rupa, sehingga sikapnya dalam melakukan pertahanan akan jauh lebih besar.

g. Bagian ketujuh Pergerakan tanpa bola

Gambar 6. Latihan Sliding 19 Tahap terakhir dalam metode latihan ini adalah tentang pergerakan tanpa bola pemain. Tujuan dari latihan terakhir ini tentu untuk membentuk team-work. Menurut Wiel Coerver 1985: 191, sampai saat ini belum pernah disinggung istilah team-work yang begitu populer, karena permain yang belum memiliki kemampuan teknik takkan dapat melakukannya dengan baik. Sebelum bermain dengan sistem team-work, terlebih dulu masing-masing pemain harus dikembangkan ketangguhannya. Metode latihan coerver memang identik dengan usia pembinaan, dengan latihan yang variasi, sangat cocok untuk usia pembinaan atau usia dini, dengan mengkreasikan dan menggabungkan sesuai kebutuhan sehingga tidak perlu mengikuti rencana pelatihan secara persis. Gambar 7. Latihan Pergerakan Tanpa Bola 20

4. Hakikat Latihan Koordinasi

Koordinasi adalah situasi yang sangat bervariasi yang ditemui dilapangan sepakbola, faktor yang membuat olahraga sangat populer dan luar biasa, menarik untuk muda dan tua. koordinasi dianggap penting, bahkan penting bagi pemain sepakbola yang menemukan diri mereka dalam berbagai macam situasi dan harus melakukan banyak gerakan yang berbeda Erich R, 2000: 1. Menurut Rusli Lutan, dkk 2000: 77 koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan. Koordinasi diperlukan hampir disemua cabang olahraga yang melibatkan kegiatan fisik, koordinasi juga penting bila berada dalam situasi dan lingkungan yang asing, misalnya perubahan lapangan pertandingan, peralatan, cuaca, lampu penerangan, dan lawan yang dihadapi. Tingkatan baik atau tidaknya koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat, cepat, dan efisien. Seorang atlet dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dalam melakukan keterampilan yang masih baru baginya. Menurut Rusli Lutan 2000:77 koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat, efisien, dan penuh ketepatan. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa koordinasi adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang