Teori Pengambilan Keputusan Karir Menurut Super

18

3. Teori Pengambilan Keputusan Karir Menurut Super

Super Munandir, 1996:93 mengemukakan bahwa piliihan karir adalah soal mencocokan matching. Teori ini berdasar bahwa kerja itu adalah perwujudan konsep diri. Teori perkembangan menerima teori matching teori konsep diri, tetapi memandang bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yang terjadi dalam hidup seseorang, misalnya ketika tamat sekolah atau meninggalkan sekolah. Super bersama Bachrach pada tahun 1957 mengembangkan dua belas proposisi, antara lain Munandir 1996:93: a. Orang itu berbeda-beda kemampuan, minat, dan kepribadiannya. b. Karena sifat-sifat tersebut, orang itu mempunyai kewenangan untuk melakukan sejumlah pekerjaan. c. Setiap pekerjaan menghedaki pola kemampuan, minat, dan sifat kepribadian yang cukup luas, sehingga bagi setiap orang tersedia beragam pekerjaan dan setiap pekerjaan terbukabagi bermacam- macam orang. d. Preferensi dan kemampuan vokasional, dan konsep diri oarang itu berubah-ubah. Pilihan dan penyesuaian merupakan proses yang berkelanjutan. e. Orang mengalami proses perubahan melalui tahap-tahap pertumbuhan growth, eksplorasi, kemapanan establishment, pememilharaan maintenance, dan kemunduran decline. Tahap eksplorasi selanjutnya terbagi atas fase-fase fantasi, tentatif, dan 19 realistik, sedangkan tahap kemampuan terbagi atas fase-fase uji coba trial dan keadaan mantap stable. Tahap-tahap kehidupan tersebut disebut “daur besar’ maxycycle. Orang mengalami juga daur yang lebih kecil ketika dalam pemilihan dari suatu tahap ke tahap berikutnya, yaitu waktu terjadi ketakmantapan karir. Keadaan ini menimbulkan pertumbuhan baru,, eksplorasi baru, dan pelembagaan baru. f. Pola karir orang ditentukan oleh taraf sosioekonomi orang tua, kemampuan mental, ciri kepribadian, dan oleh tersedainya kesempatan. Yang dimaksud dengan keadaan pola karir adalah tingkat pekerjaan yang dicapai dan bagaimana sekuensi runtutan, frekuensi keseringan, dan durasi lama kelangsungan pekerjaan- pekerjaan yang masih bersifat uji coba dan yang sudah mantap. g. Perkembangan orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu dengan bantuan untuk pematangan kemampuan dan minat dan dengan bantuan untuk melakukan uji realitas reality testing serta untuk mengembangkan konsep diri. h. Perkembangan karir adalah proses mensintesis dan membuat kompromi dan pada dasarnya ini adalah soal konsep diri. Konsep diri merupakan hasil interaksi kemampuan bawaan, keadaan fisik, kesempatan berperan, dan evaluasi apakah peranan yang dimainkan itu memperoleh persetujuan dari orang yang lebih tua atau atasan dan teman-teman. 20 i. Proses mensintesis atau kompromi antara faktor-faktor individu dan sosial, antara konsep diri realitas, adalah proses permainan perana dalam berbagai latar dan keadaan pribadi, kelompok, pergaulan, hubungan, kerja. j. Penyaluran kemampuan, minat, sifat kepribadian, dan nilai menentukan diperolehnya kepuasan kerja dan kepuassan hidup. Kepuasan juga bergantung pada kemampuan dalam pekerjaan, situasi pekerjaan, dan cara hidup yang memungkinkan orang memainkan peranan yang dinilai cocok dan patut. k. Kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu selaras dengan penerapan onsep diri. l. Bekerja dan pekerjaan merupakn titik pusat organisasi kepribadian bagi banyak orang, sebagian bagi segolongan orang lagi yang menjadi titik pusat adalah hal lain, misalnya pengisian waktu senggang dan kerumah tanggaan. Dari pendapat Super diatas dapat diketahui bahwa setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, serta berubah- ubah kemudian menuju kemantapan sesuai dengan apa yang telah dijalani guna untuk mengembangkan konsep diri agar tercapai dalam kepuasan karir atau pekerjaan. 21

4. Teori Pengambilan Keputusan Karir Menurut Anne Roe