Definisi Epidemiologi Anatomi dan Fisiologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel epitel payudara AJCC, 2010. Kanker payudara adalah penyakit heterogen dengan penampilan bervariasi morfologi, fitur molekuler, perilaku, dan respon terhadap terapi. Tumor ganas adalah sekelompok sel-sel kanker yang dapat tumbuh menyerang menjadi jaringan atau menyebar metastasis ke daerah yang jauh dari tubuh sekitarnya. Tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar. Penyakit ini terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria bisa terkena juga American Cancer Society, 2013. Kanker payudara adalah penyakit heterogen yang ekstrim disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan faktor risiko lingkungan yang menyebabkan akumulasi perubahan progresifitas genetik dan epigenetik sel kanker payudara Conzen SD, et al.

2.2 Epidemiologi

Kanker payudara pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah kanker serviks uterus. Di Amerika Serikat kanker payudara merupakan 28 kanker pada wanita kulit putih, dan 25 pada wanita kulit hitam. Kanker ini jarang ditemukan pada wanita usia di bawah 20 tahun. Angka tertinggi terdapat pada usia 45 – 66 tahun. Sedangkan insidens kanker payudara pada laki – laki hanya 1 dari kejadian pada wanita. Universitas Sumatera Utara Diagram 2.2.1 : Situasi Penyakit Kanker di Indonesi Tahun 2004-2006 American Cancer Society memperkirakan kanker payudara di Amerika Serikat untuk 2013 adalah sekitar 232.340 kasus baru kanker payudara invasif akan didiagnosis pada wanita, sekitar 64.640 kasus baru kanker in situ CIS akan didiagnosis CIS adalah non-invasif dan merupakan bentuk awal dari kanker payudara dan sekitar 39.620 wanita akan meninggal akibat kanker payudara.

2.3 Anatomi dan Fisiologi

Untuk dapat mengenal perjalanan penyakit kanker payudara dengan baik dan memahami dasar – dasar tindakan operasi pada kanker payudara maka sangat penting diketahui anatomi payudara itu sendiri. Jaringan payudara dibentuk oleh glandula yang memproduksi air susu lobulus yang dialirkan ke puting nipple melalui duktus. Stuktur lainnya adalah jaringan lemak yang merupakan komponen terbesar, connective tissue, pembuluh darah dan saluran beserta kelenjar limfatik. Setiap payudara mengandung 15 - 20 lobus yang tersusun sirkuler. Jaringan lemak subcutaneus adipose tissue yang membungkus lobus memberikan bentuk dan ukuran payudara. Tiap lobus terdiri dari beberapa lobulus yang merupakan tempat produksi air susu sebagai respon dari signal hormonal. Terdapat 3 hormon yang mempengaruhi payudara yakni estrogen, progesteron dan prolaktin, yang menyebabkan jaringan glandular payudara dan uterus mengalami perubahan selama siklus menstruasi. Areola adalah area hiperpigmentasi di sekitar puting susu. Universitas Sumatera Utara Payudara terletak pada batas hemithoraks kanan dan kiri dengan batas- batas sebagai berikut Ramli M, 1995: 1. Batas-batas payudara yang tampak dari luar: a. Superior : Iga II dan III b. Inferior : Iga VI dan VII c. Medial : Pinggir sternum d. Lateral : Garis aksilaris anterior 2. Batas-batas payudara yang sesungguhnya: a. Superior : Hampir sampai klavikula b. Medial : Garis tengah c. Lateral : M. Latissimus dorsi Payudara dibagi menjadi lima bagian : 1. Kwadran lateral atas. 2. Kwadran medial atas 3. Sentral subareolar . 4. Kwadran lateral bawah. 5. Kwadran medial bawah. Struktur payudara terdiri dari berbagai struktur parenkim epithelial. Parenkim epithelial dibentuk oleh kurang lebih 15 - 20 lobus, yang masing- masing mempunyai saluran tersendiri untuk mengalirkan produksinya, dan bermuara pada puting susu. Tiap lobus dibentuk oleh lobulus-lobulus yang masing-masing terdiri dari 10-100 asini grup Williams, et al., 2013. Lobulus- lobulus ini merupakan struktur dasar dari glandula mammae Ramli M, 1995. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3.1 : Anatomi Payudara Klasifikasi Histopatologi Kanker Payudara : Klasifikasi histopatologi kanker payudara adalah berdasarkan atas : 1. WHO WHO Classification of Breast Tumors 2. Japanese Breast Cancer Society 1984 Histological Classification of Breast Tumors Malignant Carcinoma 1. Non Invasive Carcinoma : a. Non invasive ductal carcinoma b. Lobular carcinoma in situ 2. Invasive Carcinoma : a. Invasive ductal carcinoma 1. Papillobular carcinoma 2. Solid-tubular carcinoma 3. Scirrhous carcinoma b. Special types 1. Mucinous carcinoma 2. Medullary carcinoma 3. Invasive lobular carcinoma Universitas Sumatera Utara 4. Adenoid cystic carcinoma 5. Squamous cell carcinoma 6. Spindle cell carcinoma 7. Apocrine carcinoma 8. Carcinoma with cartilaginous and or osseous metaplasia 9. Tubular carcinoma 10. Secretory carcinoma 11. Others Tipe Histopatologi Page, et al., 2005 : 1. Pathology Evolution of Preinvasive Breast Cancer 2. The Atypical Ductal Hyperplasia 3. Pathology of In Situ Breast Cancer a. Lobular Carcinoma In Situ b. Pleomorphic LCIS c. Ductal Carcinoma In Situ DCIS  Grades Van Nuys Prognostic Score d. Paget’s Disease nipple 4. Pathology of Invasive Breast Cancer a. Invasive Ductal Carcinoma b. Invasive Lobular Carcinoma 5. Pathology of Special Forms of Breast cancer a. Tubular Carcinoma b. Cribriform Carcinoma c. Medullary Carcinoma d. Mucinous Carcinoma e. Apocrine Carcinoma f. Micropapillary Carcinoma g. Metaplastic Carcinoma h. Mammary Carcinoma with Osteoclast-like Giant Cell i. Lipid Rich Carcinoma j. Glycoge Rich Carcinoma k. Secretory Carcinoma Universitas Sumatera Utara l. Neuroendocrine Carcinoma m. Adenoid Cystic Carcinoma n. Inflammatory Carcinoma o. Pyllodes Tumor p. Sarcoma q. Angiosarcoma r. Malignant Lymphoma s. Metastatic Tumors to the breast melanoma, adenocarcinoma, carcinoid Teknologi DNA micro-array genes profilling menggolongkan kanker payudara dapat digolongkan berdasarkan pada : 1. Kanker payudara dengan perjalanan penyakit yang indolent 2. Kanker payudara dengan perjalanan penyakit yang agresif dan prognosis buruk 3. Ekspresi Estrogen Reseptor ER 4. Ekspresi Progesteron Reseptor PR 5. Ekspresi dari HER2 Berdasarkan pada pemeriksaan protein markers seperti ER Estrogen Receptor, PR Progesteron Receptor dan HER2, maka kanker payudara dapat dibagi atas beberapa tipe yaitu tipe Luminal A, Luminal B, Tripple Negative Basal dan HER-2 positif. Penggolongan ini dapat menentukan pilihan terapi tambahan yang sesuai Neoadjuvant Adjuvant Therapy, dan sekaligus memberikan gambaran prognosis penderita. Kanker payudara dengan tipe Luminal A, mempunyai prognosis yang terbaik Piccard, et al., 2006 Universitas Sumatera Utara

2. 4 Etiologi

Etiologi kanker payudara sampai saat ini belum diketahui pasti, namun dapat dicatat pula bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain : 1. Konstitusi genetika, berdasarkan : a. Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker payudara dari pada keluarga lain. b. Pada kembar monozigot terdapat kanker yang sama. c. Terdapat persamaan lateralitas kanker payudara pada keluarga dekat dari penderita kanker payudara. 2. Pengaruh hormonal, berdasarkan bahwa : a. Kank er payudara umumnya pada wanita, pada laki – laki kemungkinan sangat rendah. b. Pada usia diatas 35 tahun insidennya jauh lebih tinggi. c. Tern yata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada kanker payudara stadium lanjut. 3. Virogen : Pada air susu ibu ditemukan partikel virus yang sama dengan yang terdapat pada air susu tikus yang menderita kanker payudara, tetapi perannya sebagai faktor penyebab pada manusia tidak dapat dipastikan. 4. Makanan Sampai sekarang tidak terbukti bahwa diet lemak berlebihan dapat memperbesar atau memperkecil resiko kanker payudara. 5. Radiasi daerah dada Ini sudah lama diketahui, karena radiasi dapat menyebakan mutasi gen. Universitas Sumatera Utara

2.5 Gejala Klinis