Pengukuran Kinerja dengan Rasio Keuangan

12 c. Umpan Balik feedback value, adalah informasi tersebut dapat digunakan untuk mengkonfirmasi ekspektasinya yang terjadi di masa lalu. 2. Andal Reliable, maksudnya adalah informasi yang disediakan oleh laporan keuangan tersebut harus dapat diandalkan, bebas dari bias dan penyimpangan. Tiga karakteristik utama reliabilias adalah: a. Dapat diverifikasi verifiabillity. Maksud dari karakteristik ini adalah informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan, apabila diuji dengan metode atau cara yang berbeda oleh pihak independen dapat menghasilkan hasil yang sama. b. Representational Faithfulness, adalah informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan harus disajikan apa adanya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. c. Netralitas neutrality, adalah informasi akuntansi yang terdapat di dalam laporan keuangan haruslah netral dan tidak memihak bagi kepentingan pihak manapun. 3. Dapat dibandingkan comparability, informasi yang disajikan oleh laporan keuangan suatu perusahaan harus dapat dibandingkan dengan informasi yang disajikan di laporan keuangan perusahaan lainnya, untuk membandingkan kinerja atau performa dari perusahaan tersebut 4. Konsisten consistency, adalah informasi yang disajikan harus menggunakan kebijakan akuntansi yang sama dan tidak berubah dari periode ke periode.

2.3. Pengukuran Kinerja dengan Rasio Keuangan

Kesehatan atau kondisi keuangan Bank merupakan kepentingan semua pihak terkait yaitu bagi pemilik, pengelola manajemen Bank, masyarakat pengguna jasa 13 Bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan Bank dan pihak lainnya. Kondisi Bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja Bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Menurut Fitri Ruwaida bahwa Tingkat Kesehatan Keuangan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melaksanakan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi suatu kewajiban dengan cara-cara yang sesuai peraturan perbankan yang berlaku. Sedangkan Sigit Triandu dan Totok Budisanto dalam skripsi Fitri Ruwaida mengemukakan Kesehatan Keuangan bank sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal seperti kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari modal sendiri, kemampuan mengelola dana, kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat, karyawan, pemilik modal, dan pihak lain, pemenuhan peraturan perbankan mampu memenuhi semua kewajiban dengan baik dengan cara- cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku”. Secara sederhana keuangan bank dikatakan sehat apabila bank melakukan fungsi dan operasionalnya berdasarkan prinsip kehati-hatian dengan baik dengan mempunyai modal yang cukup, dapat menjaga kualitas asetnya, mempertahankan kelangsungan usaha dan memelihara likuiditas sehingga dapat memenuhi berbagai ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan. 14 Dalam membentuk kepercayaan dalam dunia perbankan, kesehatan keuangan dianggap hal yang sangat penting. Untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan diperlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio keuangan. Analisis rasio keuangan memerlukan ukuran yang biasa disebut dengan istilah. “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Untuk menilai tingkat kesehatan Bank, Bank Indonesia telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 610PBI2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.6 23 DPNP Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank melalui Penilaian Kuantitatif dan atau Penilaian Kualitatif terhadap faktor-faktor Capital, Asset Quality, Management, earning, liquidity dan sensitivity to market risk yang disingkat CAMELS. . 2.4. Rasio Keuangan Model CAMELS 2.4.1