49
Guru pembimbing konselor dapat mengalihtangankan permasalahan siswa kepada ahli-ahli yang relevan, seperti dokter, psikiater, ahli agama,
dan lain-lain. Fungsi utama dari kegiatan pendukung layanan bimbingan ini adalah fungsi pengentasan.
9. Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di SMP
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah khususnya SMP, tidak bisa berjalan dengan sendiri. Pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling memerlukan kolaborasi dengan personil sekolah yang lain yang setiap personil memiliki tugas masing-masing. Kolaborasi dan
kerjasama antar personil tersebut yang menentukan keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Personil sekolah yang membantu dan
mempunyai peran yang penting dalam keberlangsungan layanan bimbingan dan konseling adalah: a kepala sekolah; b wakil kepala sekolah; c
koordinator guru pembimbing konselor; d guru pembimbing konselor; e staf administrasi; f guru mata pelajaran; g wali kelas Achmad Juntika
Nurihsan, 2005: 46-49.
C. Konsep tentang Evaluasi Program
1. Pengertain Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, 2009: 2. Sedangkan
50
Worthen Sanders 2002: 129 menjelaskan bahwa “
evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for
judging decision alternatives
”. Nitko 2007: 8 menyatakan,
evaluation is defined as the process of making val
ue judgement about the worth of a student’s product or
performance
, yaitu evaluasi didefinisikan sebagai proses memberikan keputusan tentang nilai suatu produk atau kinerja siswa. Pengertian evaluasi
yang lain dikemukakan Fernandes 1984: 7 mengatakan,
Education evaluation is the process of delineating and provoding useful information
for judging decision alternatifs
, definisi ini menjelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah proses penggambaran, perolehan dan pemberian
informasi yang berguna untuk memutuskan alternatif-alternatif keputusan. Pertanyaan kunci yang diharapkan dalam program evaluasi adalah
membandingkan
what is dengan what should be
Weiss, 1972: 6. Terkait dengan definisi evaluasi, Stufflebeam, etal 2000: 26
mengatakan bahwa “the definition run the gamut of viewpoint from:
evaluator makes judgement of merit or worth to client makes such
judgements”. Menurut Rossi dan Freeman 1983: 19 “
evaluation are systematic to extent that employ social science approaches to gathering
valid, reliable evidence”. Sedangkan menurut Cross Sukardi, 2009: 1 mengungkapkan bahwa evaluasi merupakan proses yang menentukan
kondisi dimana suatu tujuan dapat dicapai.
51
Marzano 2006: 35 menjelaskan “
evaluation the proses of making judgement about the levels of students understanding of skill based an
assessment
”. Evaluasi adalah proses membuat penilaian tentang pemahaman siswa atau keterampilan berdasarkan penilaian.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengumpukan informasi, yang dilakukan
secara sistematis melalui pengukuran, untuk selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif keputusan. Dengan demikian
evaluasi merupakan suatu kegiatan terus menerus untuk mengetahui manfaat atau kegunaan dari suatu kegiatan obyek, untuk selanjutnya digunakan
sebagai pertimbangan dalam menentukan suatu keputusan.
2. Tujuan Evaluasi