sebagai rentetan kegiatan perencanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut”.
Pada hakekatnya proses belajar mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai
evaluasi. Program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu disebut sebagai pengajaran. Kemampuan
mengelola proses belajar mengajar adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara
guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan
sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.
6. Pembelajaran Sanitasi Hygiene
Sanitasi Hygiene adalah mata diklat bagi siswa kelas X kompetensi jasa boga SMK Negeri 1 Sewon. Mata diklat ini mengajarkan tentang
keselamatan, kesehatan kerja K3 dan hygiene sanitasi, sanitasi tempat kerja, konsep lingkungan hidup, serta pertolongan pertama pada
kecelakaan. Materi tentang sanitasi hygiene disampaikan selama 2 jam pelajaran untuk tiap minggu.
Mata diklat Sanitasi Hygiene terdapat lima kompetensi dasar yang akan di capai yaitu mendiskripsikan keselamatan, kesehatan kerja K3
hygiene sanitasi, melaksanakan prosedur K3 dan hygiene sanitasi, membersihkan dan mensanitasi tempat kerja, menerapkan konsep
lingkungan hidup, serta menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan P3K. Pada penelitian ini mengambil dua kompetensi dasar
yang akan di capai yaitu menerapkan konsep lingkungan hidup serta membersihkan dan mensanitasi tempat kerja. Materi yang diambil dari
dua kompetensi dasar tersebut mengenai limbah dan bahan pembersih. I Kompetensi Dasar: Membersihkan Mensanitasi Tempat Kerja
a. Macam-Macam Bahan Pembersih 1 Pembersih Alkali
a Bahan pembersih
dengan alkalinitas
sangat tinggi.
Kemampuan melarut tinggi dan sangat korosif. b Bahan pembersih dengan alkalinitas tinggi. Kemampuan
melarut sedang dan umumnya kurang korosif. c Bahan pembersih dengan alkalinitas rendah. Umumnya
dalam bentuk larutan, dan digunakan untuk membersihkan tangan yang tidak terlalu kotor.
2 Pembersih asam a Bahan pembersih berkeasaman sangat tinggi.
b Bahan pembersih ini digunakan untuk menghilangkan kerak dan endapan mineral pada permukaan obyek.
c Bahan pembersih berkeasaman rendah. Kurang korosif namun dapat menyebabkan alergi.
3 Sabun Sabun kurang banyak digunakan dalam industri pengolahan
pangan karena kurang efektif dalam air yang sadah dan menjadi tidak aktif dalam larutan asam.
4 Detergensurfaktan
Deterjen umumnya
memiliki kemampuan
emulsifikasi, dispersi, dan pembasah yang tinggi, tidak korosif dan tidak
mengiritasi,serta mudah dibilas. b. Teknik Pencucian
Tahapan-tahapan pencucian sebagai berikut : 1
Scraping Memisahkan segala kotoran dan sisa-sisa makanan yang
terdapat pada peralatan yang akan dicuci, seperti sisa makanan di atas piring, sendok, panci dll.
2 Flushing dan Soaking
Mengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga bersih dari noda sisa seluruh permukaan peralatan.
3 Washing
Mencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci seperti detergen cair atau
bubuk, yang mudah larut dalam air sehingga sedikit kemuingkinan membekas pada alat yang di cuci.