hidrofilik. Kombinasi seperti ini menghasilkan antarmuka yang memiliki tegangan permukaan rendah dan viskositas yang cukup untuk mencegah
creaming dan meningkatkan stabilitas Rieger, 1986. Konsentrasi surfaktan memainkan peranan penting dalam keseimbangan
hidrofilik-lipofilik, akibatnya juga mempengaruhi kekuatan mengikat berbagai komposisi cairan yang ada dalam cairan emulsi. Adanya ketidakseimbangan
hidrofilik-lipofilik akan menyebabkan butiran-butiran emulsi tidak terdispersi sempurna yang berakibat terganggunya stabilitas emulsi Ainurofiq, 2006.
Tabel I. Aktivitas dan nilai HLB surfaktan Ansel, 2005
Aktifitas HLB
Antibusa Pengemulsi AM
Zat pembasah Pengemulsi MA
Detergen Pelarut
1-3 3-6
7-9 8-18
13-15 15-20
D. Monografi Bahan
1. Cetyl alcohol
Gambar 3. Struktur kimia cetyl alcohol
Rumus kimia cetyl alcohol Gambar 3 adalah C
16
H
34
O dengan berat molekul 242,44. Cetyl alcohol berbentuk granul seperti lilin berwarna putih,
tidak berbau dan tidak berasa dengan titik lebur 45-52 C. Larut dalam eter
dan etanol 95, praktis tidak larut dalam air Unvala, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam sediaan kosmetik, cetyl alcohol berfungsi sebagai emolien. Aksi dermatologisnya adalah dengan mudah diabsorbsi oleh kulit, memberikan
efek perlindungan pada kulit, tidak merupakan iritan primer dan bukan pemicu sensitivitas pada kulit Greenberg dan Lester, 1954. Fungsi lain dari
cetyl alcohol adalah sebagai bahan penyalut, bahan pengemulsi dan bahan pengeras. Cetyl alcohol digunakan secara luas untuk kosmetik dan farmasi
antara lain suppositoria dan sediaan padat pelepasan terkontrol, emulsi, losion, krim dan salep Unvala,2005.
2. Polysorbate 80
Gambar 4. Struktur kimia polysorbate 80
Polysorbate 80 Gambar 4 merupakan nama lain dari Tween 80. Polysorbate merupakan surfaktan hidrofilik non inonik yang mengandung 20
unit oksietilena dan dapat digunakan sebagai emulsifying agent pada tipe emulsi MA. Penggunaan tween 80 secara kombinasi sebagai emulsifying
agent hidrofilik memiliki range konsentrasi sebesar 1-10 . Nama kimia untuk Tween 80 adalah polyoxyethylene 20 sorbitan monoleate dengan
rumus kimia C
64
H1
24
O
26
. Tween 80 berbentuk cairan berminyak berwarna kuning dan memiliki nilai HLB 15 Rowe, Sheskey dan Quinn,2009.
3. VCO Virgin coconut oil VCO merupakan salah satu hasil olahan dari daging
buah kelapa Cocos nucifera yang masih segar .VCO hanya dapat diperoleh dari pengolahan daging kelapa segar atau disebut non kopra. Penggunaan
bahan-bahan kimia dan panas yang tinggi tidak digunakan pada pemurnian lebih lanjut seperti halnya minyak kelapa biasa. VCO mempunyai
kandungan asam lemak jenuh yang lebih tinggi 92 dari minyak nabati lainnya termasuk minyak kelapa biasa. Kandungan asam lemak jenuh
tersebut didominasi oleh asam laurat 43 - 53 yang merupakan Medium Chain Fatty Acid MCFA yang tidak terdapat dalam sebagian besar minyak
lain Shilhavy, 2005. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah dimetabolisir dan bersifat antimikroba Sukartin dan
Sitanggang, 2005. Menurut APCC 2004, VCO berbentuk cairan jernih bening, tidak berwarna, memiliki bau yang khas dan tidak mempunyai rasa.
VCO juga memiliki kadar air dan asam lemak bebas yang rendah. 4. Aquadest
Aquadest merupakan cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. Nama lain aquadest adalah air suling. Aquadest
dibuat dengan menyuling air yang dapat diminum. Fungsi aquadest sebagai pelarut. Rumus kimia dari aquadest adalah H
2
O dengan berat molekul 18,02 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979.
D. Landasan Teori