Dinamika Hubungan Antara Praktik SDM dan Intensi Turnover

23 keinginan organisasi. Sistem kerja yang berkembang membuat kapasitas yang dimiliki karyawan meningkat dan lebih baik serta kesejahteraan fisik dan mental karyawan menjadi lebih baik. Praktik SDM juga membuat berkembang dengan baik iklim kerjasama tim dan fleksibilitas serta kepercayaan, iklim yang produktif dan harmonis dalam bekerja melalui asosiasi antara manajemen dan karyawan. Pada akhirnya, praktik SDM menyebabkan karyawan memiliki motivasi tinggi dan organisasi dapat mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya. Penerapan praktik SDM dalam organisasi tidak semuanya berjalan mengikuti dimensi-dimensi yang ditetapkan. Sirait 2006 mengungkapkan ada dampak dari praktik SDM yang kurang baik yaitu, organisasi menjadi mempekerjakan orang yang tidak tepat pada suatu pekerjaan. Hal tersebut membuat organisasi menyia-nyiakan waktu dengan interview yang tidak bermanfaat. Praktik SDM yang kurang baik dalam bentuk karyawan merasa menerima gaji yang tidak sesuai dengan harapan atau prestasi kerja yang diberikan dan kurang merasakan adanya pengembangan karyawan akan menimbulkan ketidakpuasan kerja dan tingginya tingkat turnover pada karyawan.

C. Dinamika Hubungan Antara Praktik SDM dan Intensi Turnover

Pengelolaan sumber daya manusia adalah salah satu masalah rumit yang dihadapi sebuah organisasi. Setiap karyawan dalam organisasi memiliki ide-ide, keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ambisi yang saling 24 berbeda satu sama lain. Jika terjadi kesalahan dalam mengelola manusia di suatu organisasi akan berakibat fatal yaitu, kehancuran bagi organisasi Sembiring, 2010. Oleh karena itu organisasi perlu melakukan praktik SDM. Praktik SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien Mathias dan Jackson, 2006. Praktik SDM terdiri dari dimensi yang meliputi, persepsi terhadap pelatihan, partisipasi dan persepsi terhadap dukungan supervisor, persepsi terhadap kesempatan berkembang serta persepsi terhadap keamanan bekerja dan kompensasi. Ketika organisasi mampu memberikan dimensi-dimensi tersebut maka karyawan memiliki persepsi bahwa organisasi dinilai menerapkan praktik SDM yang baik, sebaliknya ketika dimensi-dimensi tersebut tidak dilaksanakan dengan baik maka persepsi karyawan adalah organisasi dinilai belum mampu menerapkan praktik SDM dengan baik. Organisasi yang diniliai menerapkan praktik SDM yang baik membuat karyawan merasa senang dan memiliki keterikatan afektif terhadap organisasi karena karyawan beranggapan bahwa organisasi mendukung dan peduli terhadap mereka. Ketika karyawan telah memiliki komitmen organisasi maka membuat karyawan menerima tujuan organisasi, memiliki kemauan untuk bekerja keras dan keinginan untuk tinggal dengan organisasi. Sebaliknya, praktik SDM yang dinilai karyawan kurang baik misalnya karyawan merasa menerima gaji yang tidak sesuai dengan harapan atau prestasi kerja yang diberikan dan kurang merasakan adanya pengembangan akan menimbulkan 25 perasaan tidak senang dalam bekerja dan meningkatkan turnover karyawan Bergiel et al, 2009. Martoyo 2000 mendefinisikan turnover sebagai lepasnya hubungan kerja secara resmi dari kesatuan atau organisasi di mana mereka bekerja atau dikenal dengan pemutusan hubungan kerja. Terjadinya turnover karena tidak terpenuhinya motivasi karyawan untuk bekerja sehingga menimbulkan perasaan tidak senang dalam bekerja sehingga tidak terbentuk komitmen dalam diri karyawan untuk loyal kepada organisasi. Ketika karyawan merasa tidak kuat lagi atau stres dengan pekerjaannya dan memperoleh kesempatan bekerja ditempat lain maka akan menimbulkan intensi turnover. Intensi turnover adalah niat atau keinginan karyawan secara sadar dan terencana untuk meninggalkan organisasi Tett dan Meyer, dalam Elci, Sener, Aksoy, dan Alpkan, 2012. Menurut Mobley 1986 intensi atau niat merupakan faktor peramal turnover yang paling baik. Hal tersebut karena intensi seseorang untuk berperilaku sesuatu dapat menjadi perilaku yang sebenarnya Ajzen, 1991. Gambar 2. Hubungan Praktik SDM dan Intensi Turnover DIMENSI PRAKTIK SDM Intensi Turnover Rendah Persepi Terhadap Pelatihan Partisipasi dan Persepsi Terhadap dukungan supervisor Persepsi Terhadap Kesempatan berkembang Persepsi Terhadap Keamanan dan Kompensasi Karyawan mempersepsi praktik SDM baik Karyawan senang dalam bekerja dan mau bekerja keras 26

D. Hipotesis