Dosis Kurang Evaluasi Drug Related Problems DRPs

beredar di Indonesia. DRPs yang terjadi pada kasus ini merupakan DRPs aktual. Jenis DRPs dengan kategori obat salah ditemukan pada kasus 1, 3, 4, 5, 7a, 7b, 8, 9, 10, 11, 12a, 12b, 13a, 13b, 14, 15, 16, 17, dan 18 yang dapat dilihat di lampiran.

3. Dosis Kurang

Evaluasi DRPs dosis terlalu rendah dapat dikarenakan kadar diuretik tidak mencukupi sebagai dosis yang dapat memberikan efek untuk menurunkan tekanan darah. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kadar diuretik rendah yaitu waktu pemberian diuretik, dosis pemberian diuretik, dan juga interaksi obat dengan obat lain selain diuretik yang dapat menyebabkan penurunan efek diuretik sebagai obat antihipertensi seperti obat golongan NSAIDs Non Steroid Anti Inflammatory Drugs. Pada kasus 3 dan 8 terjadi interaksi obat diuretik furosemid dengan NSAIDs yaitu asam mefenamat. Interaksi ini dapat menyebabkan penurunan efek dari obat furosemid Baxter, 2008 sedangkan dosis pemberian furosemid yang diberikan pada kasus ini yaitu 20 mg yang merupakan dosis terkecil dari furosemid. Pemberian furosemid bersamaan dengan asam mefenamat dikhawatirkan dapat membuat furosemid menjadi tidak efektif. Pada kasus 7a, 7b, 12b, dan 16 terjadi interaksi obat diuretik furosemid dengan NSAIDs yaitu metampiron. Interaksi ini dapat menyebabkan penurunan efek dari obat furosemid sedangkan dosis pemberian furosemid yang diberikan pada kasus ini yaitu 20 mg yang merupakan dosis terkecil dari furosemid. Selain itu, diuretik juga dapat meningkatkan efek nefrotoksisitas dari NSAIDs sehingga berbahaya jika diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal Baxter, 2008. Pada kasus 12a, 17, dan 19 terjadi interaksi obat antara diuretik dengan ketorolac. interaksi antara ketorolac dengan furosemid menyebabkan penurunan efek dari obat furosemid secara signifikan sebanyak 20 Baxter, 2008 sehingga dikhawatirkan pemberian furosemid bersamaan dengan ketorolac menyebabkan furosemid menjadi tidak efektif. DRPs yang terjadi pada kasus terkait dosis kurang ini merupakan DRPs potensial. Jenis DRPs dengan kategori dosis kurang ditemukan pada kasus 3, 4, 7a, 7b, 8, 12a, 12b, 16, 17, dan 19 yang dapat dilihat pada lampiran.

4. Efek Samping Obat

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems obat antidiabetes pada pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit umum pelabuhan periode januari-juni 2014

4 24 164

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.

3 13 142

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada penggunaan antibiotika profilaksis untuk kasus Sectio Caesarea (SC) di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari-Juni 2014.

2 10 114

Evaluasi Drug Related Problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta Agustus 2013.

0 1 14

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 - Juni 2013.

1 3 9

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 Juni 2013

0 0 7

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) penggunaan diuretik pada pasien geriatri dengan hipertensi komplikasi stroke di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 Juni 201

0 14 121

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008- Juni 2009 - USD Repository

0 0 137

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2012-Juni 2013 - USD Repository

0 0 157

Persetuj uan Pembimbing EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DAN ANTIDIABETES PADA PASIEN GERIATRI DENGAN HIPERTENSI DISERTAI DM TIPE2 DI RUMAH SAKIT PANTI RINI YOGYAKARTA PERIODE JANUARI

0 0 145