Analisis Isi Teori Gatekeeper

3. Fungsi menghibur Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat majalah untuk mnegimbangi berita-berita berat hard news dan artikel-artikel yang berbobot. Isi majalah yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bergambar, teka-teki silang, karikatur, juga bersifat yang mengandung minat insani human interest dan rubrik opini. 4. Fungsi mempengaruhi Fungsi yang keempat ini yakni fungsi mempengaruhi yang menyebabkan majalah memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungi mempengaruhi dari majalah secara implicit langsung terdapat dalam berita, sedangkan secara explisit tidak langsung terdapat pada rubrik opini dan artikel.

2.4. Analisis Isi

Analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak Wimmer Dominick,2000 :135. Sedang menurut Budd 1967 analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih Kriyantono,2006 : 228-229. Manfaat dan tujuan analisis isi menurut McQuail dalam buku Mass Communication theory 2000 : 305 adalah : 1. Mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media. 2. Membuat perbandingan antara isi media dengan realitas social. 3. Isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai social dan budaya serta system kepercayaan masyarakat. 4. Mengetahui fungsi dan efek media. 5. Mengevaluasi media performance. 6. Mengetahui apakah ada bias media. Menurut Wazer Wiener 1978 analisis isi adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Krippendorf 1980 mendefinisikan analisis isi suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi valid dan dapat ditiru dari data ke konteks. Definisi Kerlinger 1986 agak khas, yaitu analisis komunikasi secara sistematis, obyektif dan secara kuantitatif untuk mengukur variabel Bulaeng,2004 :171.

2.5. Kategorisasi

Kategorisasi yang sudah biasa dipakai sebagai pedoman penelitian para peneliti, Stempel dalam Flournoy, 1989 : 186 mencatat sebagai berikut : sungguh banyak manfaatnya menggunakan sistem penggolongan yang pernah dipakai dalam studi-studi lainnya. Pertama, anda akan tahu bahwa sistem penggolongan demikian sudah terbukti dapat dipakai. Dengan mengamati hasil studi lainnya yang pernah memakai sistem yang bersangkutan, anda akan memperoleh beberapa pengertian tentang berbagai hasil yang mungkin diperoleh. Namun demikian, beberapa perubahan dalam kategori-kategori yang sudah digunakan oleh peneliti tersebut dianggap perlu untuk mencapai sasaran penelitian ini. Menurut Stempel dalam Flournoy, 1989 : 26, untuk menciptakan seperangkat kategori-kategori, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain : a. Kategori-kategori harus relevan dengan tujuan-tujuan studi b. Kategori-kategorinya hendaknya fungsional c. Sistem kategori-kategorinya harus dapat dikendalikan Relevan berarti bahwa kategori-kategori itu dapat dipakai dalam menjawab hipotesa. Fungsional berarti bahwa kategori-kategori itu dapat menunjukkan suatu proses dalam media massa dan dapat di kendalikan berarti bahwa orang yang melakukan penelitian ini tidak perlu menghafal banyak kategori. Sedangkan cendikiawan lain, Ole.R.Holsty Flournoy, 1989 : 72 memberikan saran tentang pembentukan seperengkat kategori seyogyanya : mencerminkan maksud dan tujuan penelitian, lengkap, terinci, ekslusif secara timbal balik, independent dan diambil dari penggolongan tunggal. Selain itu, dalam pembentukan kategori ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut : pengukuran dalam analisis isi menggunakan pengamatan terstuktur, sistematik, pengamatan yang seksama berdasarkan aturan tertulis. Dalam aturan tersebut menjelaskan bagaimana membuat kategori dan penggolongan pengamatan. Seperti halnya pengukuran lain, kategori seharusnya mutual eksklusif dan tuntas. Dalam aturan tertulis menunjukkan bahwa kategori dapat diterima dan terbukti reliabilitasnya Mutual eksklusif berarti bahwa semua kategori jelas pemisahannya antara bagian satu dengan bagian yang lain dan tidak saling tumpah tindih. Tuntas berarti semua kategori harus tergolong dalam kategori secara keseluruhan, jadi tidak ada kategori yang tidak tergolongkan. Mengikuti saran Stempel, Holsty Neuman, untuk mencapai harapan tentang hubungan kefungsionalan dan keterkendalian seperti yang tersebut diatas, maka peneliti menyusun system kategori dan perangkat definisi sendiri. Kategori-kategori yang digunakan dalam penelitian ini telah disesuaikan agar dapat mencapai sasaran penelitian. Berikut kategori yang sesuai dengan karakter rubrik opini : 1. Pendidikan Kelompok ini menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pendidikan dalam dunia grafis. Akan tetapi semua tema mengenai kebijaksanaan dan sistem pendidikan yang menyangkut pemerintah tidak masuk dalam kategori ini. Sistem pendidikan demi kemajuan dunia pendidikan grafis, kegiatan pendidikan, pembahasan masalah yang berkaitan dengan pengembangan teknologi disain grafis dan advetising serta lomba- lomba dalam hal meningkatkan pendidikan masuk dalam kategori ini. 2. Etika Tentang prilaku dan norma-norma yang harus di jaga dalam bidang penciptaan karya, perumusan peraturan dan tatanan yang berkaitan dengan hasil karya seseorang. Kegiatan penyimpangan dalam masyarakat seperti pelecehan terhadap sesuatu dengan karya tertentu, kekerasan dan eksploitasi seks termasuk dalam kategori ini. Selain itu juga termasuk masalah hak-hak asasi dan tanggung jawab perorangan dan kegiatan organisasi yang berkait sebagai tanggung jawabnya terhadap pembentukan moral perorangan. 3. Hiburan Masalah-masalah yang menyangkut tentang aspek-aspek emosional dari kehidupan dan cara-cara menciptakan sebuah karya yang bisa di nikmati oleh masyarakat dalam dan rangka menghibur diri sehari-hari. Hal-hal yang menyangkut tentang masalah yang terjadi didunia hiburan dan karya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya termasuk dalam kategori ini. 4. Ekonomi Dalam kategori ini termasuk cerita-cerita yang ada dasar ekonominya, seperti perdagangan, keuangan dan negosiasi terhadap perjanjian. Pembahasan soal-soal harga, royalti, juga dimasukkan disini. Kegiatan- kegiatan usaha swasta seperti perluasan sarana-sarana yang telah ada, perindustrian, manajemen tenaga kerja juga dimasukkan dalam kelompok ini

2.5.1. Arah Opini

Arah opini adalah bentuk opini atau penilaian penulis dalam pembahasannya terhadap tema-tema atau permasalahan yang diangkat dalam rubrik Opini. Arah opini juga merupakan penentuan sikap dari penulis terhadap permasalahan yang sedang dibahas. Menurut Harold Lasswell arah opini dalam tulisan opini media massa terbagi atas tiga kategori yaitu: 1. Arah Opini Positif Favorable Jika opini atau komentar penulis dalam Rubrik Opini menyatakan kalimat yang memberikan jalan keluar terhadap masalah yang diangkat oleh redaksi Concept. 2. Arah Opini Negatif Unfavorable Jika opini atau komentar penulis tersebut menyatakan kalimat yang menolak, tidak menyetujui dan menyindir atas masalah yang ada dalam masyarakat yang diangkat dalam Rubrik Opini. 3. Netral Jika opini atau komentar penulis menyatakan kalimat yang tidak bersikap mandukung atau menolak. Penulisan dapat berupa saran atau masukan yang ditujukan kepada objek yang ditulis.

2.6. Teori Gatekeeper

Istilah Gatekeeper pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewwin dalam bukunya Human Relation 1947 seorang ahli psikologi dari Australia pada tahun 1947. kata itu merupakan istilah dari lapangan sosiologi tetapi digunakan pula dalam laporan penelitian komunikasi. John R.Bitler 1996 mengistilahkan Gatekeeper sebagai individu atau kelompok orang–orang yang memantau arus informasi dalam sebuah jaringan komunikasi, juga diperluas maknanya yang disebut gatekeeper adalah orang yang berperan penting dalam sebuah media massa Nurudin, 2004 : 108. Semua saluran media massa mempunyai sejumlah saluran gatekeeper. Mereka memainkan peranan dalam beberapa fungsi, mereka ini dapat menghapus pesan atau dapat juga memodifikasi pesan yang akan disebarkan, mereka pun dapat mnghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang” gate bagi keluarnya informasi lain. Bagi Ray Eldon Heibert, Donal F. Ungarait dan Thomas W. Bohn, yang dikutip Nurudin 2004 :111- 115, gatekeeper bukan bersifat positif atau negatif, tetapi mereka merupakan sesuatu kekuatan yang kreatif, seperti seorang editor dapat menambahkan pesan dengan mengkombinasikan pesan dari berbagai sumber, seorang layouter juga bisa menambahkan sesuatu pada gambar atau setting pada media cetak agar lebih kelihatan bagus. Secara umum peran getekeeper sering dihubungkan dengan berita khususnya media massa cetak. Editor sering melaksanakan fungsi sebagai gatekeeper, mereka menentukan apa yang khalayak butuhkan atau sedikitnya menyediakan bahan bacaan untuk pembacanya. Seolah editor menjadi mata pembaca. Sebagaimana mereka menyortir berita melalui peristiwa sehari–hari sebelum dibaca pembacanya. Dengan demikian paling tidak gatekeeper mempunyai fungsi : 1. Menyiarkan informasi kepada kita 2. Untuk membatasi informasi yang kita terima dalam mengedit informasi ini sebelum disebarkan kepada kita

3. Untuk memperluas dengan menambahkan fakta.

2.7. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Rubrik Fashion Di Majalah Gogirl Dan Opini Mahasiswi (Studi Deskriptif Tentang Rubrik Fashion Di Majalah Gogirl Terhadap Opini Khalayak Pembaca Di Kalangan Mahasiswi FISIP USU)

1 42 162

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013).

0 1 102

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

0 0 116

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 Sampai Bulan Desember 2009).

2 16 115

KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL OPINI BERETEMA KORUPSI PARTAI POLITIK PADA RUBRIK OPINI MAJALAH TEMPO.

0 0 19

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM RUBRIK “OPINI” MAJALAH PENDAPA TAMANSISWA

0 0 20

METAFORA PADA RUBRIK OPINI DALAM MAJALAH TEMPO

0 1 111

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 Sampai Bulan Desember 2009)

0 0 23

ANALISI ISI RUBRIK OPINI PADA MAJALAH CONCEPT (Studi Deskriptif Analisis Isi Tema-tema Opini di Rubrik Opini Pada Majalah Concept Periode Maret 2006 – November 2007).

0 0 19

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013)

0 0 20