bangsa dan banyak orang melalui informasi-informasi yang disampaikannya.
3. Fungsi menghibur To Entertaint Hal-hal yang bersifat hiburan sering di muat oleh majalah untuk
mengimbangi berita-berita berat hard news dan artikel yang berbobot. Isi majalah yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita
bersambung, cerita bergambar, kuis, karikatur dan dapat juga pembahasan ringan. Meskipun pemuatan isi mengandung hiburan, itu semata–mata
untuk melemaskan pikiran setelah pembaca dihidangi berita atau artikel yang berat.
4. Fungsi mempengaruhi To Influence Fungsi mempengaruhi inilah yang harus dimiliki pers,
menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Pers bisa memberitakan hal apa saja dalam terbitan
majalahnya, bebas menyatakan pendapat dan bebas melakukan kontrol sosial.
2.2.2. Pengertian Berita
Laporan tentang sesuatu yang baru dan menarik perhatian audience tertentu, apakah dalam lingkup dunia, negara atau audience yang dibatasi
oleh kepentingan geografis, budaya, ekonomi atau lainnya disebut juga
berita Menurut Harold Blake 2003:56, nilai berita dari suatu peristiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a Tempat peristiwa itu terjadi dalam hubungannya dengan anggota audience
b Kedekatan yang akan mempengaruhi audience secara pribadi c Keutamaan orang yang terlibat dalam peristiwa itu
d Persaingan antara berita-berita pada saat yang sama. Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki
nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik Peristiwa atau
pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan melalui media massa periodik. Berita adalah laporan kejadian yang ditimbulkan sebagi
bahan yang menarik perhatian mass media Djuroto,2003 : 7.
2.2.3. Rubrik
Majalah sebagai media cetak memiliki suatu strategi dalam menyuguhkan informasinya melalui strategi rubrikasi sehingga dapat
menarik perhatian dan minat dari pembacanya. Rubrik merupakan pengelompokan pesan-pesan yang disiapkan dan disuguhkan berdasarkan
sang penilis rubrik tersebut dalam tema seperti berita utama, politik, ekonomi dan sebagainya atau berdasarkan lingkup geografis seperti
rubrikasi nasional, internasional dan sebagainya dengan tujuan untuk
mensistemasikan informasi dan mempermudah pembaca dalam mencari informasi.
Pengertian rubrik sendiri dalam kamus umum Belanda-Indonesia adalah pembagian halaman dalam suatu terbitan baik itu surat kabar maupun
majalah untuk membahas suatu materi yang disesuaikan dengan kebutuhan pembacanya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik
sosiodemografi pembaca atau bisa dikatakan media massa memiliki khalayak yang heterogen yang pada akhirnya melahirkan perbedaan
kebutuhan, keluhan dan lain-lain sehingga surat kabar perlu untuk membagi- bagi halamannya menjadi ruang-ruang tertentu. Ruang atau bagian itulah
yang disebut dengan rubrik Wojowasito, 1983 : 24. Rubrik sendiri memiliki fungsi yang sangat penting dimana
pembagian-pembagian dalam majalah dapat memenuhi kebutuhan dari pembaca karena apa yang diperlukan oleh pembaca adalah sesuatu yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pembaca. Hal ini dapat menjadi suatu acuan bahwa rubrik yang selalu dibaca atau disukai akan
mencerminkan kebutuhan pembacanya. Pentingnya rubrik ditegaskan bahwa apa yang diperlukan oleh
pembacanya adalah sesuatu yang sesuai dengan umur dan pendidikannya atau segmentasi majalah tersebut. Perbedaan umur dan pendidikan tersebut
merupakan patokan yang penting dalam pengisian suatu terbitan dan juga akan menentukan rubrik-rubrik yang dimunculkan dalam suatu terbitan.
Rubrik ternyata juga membangun kesadaran semua tenang preferensi dan persepsi tentang hal-hal yang dianggap bernilai atau kurang bernilai,
penting atau tidak penting dan sejenisnya. Dikatakan demikian karena semua persepsi yang dihasilkan oleh rubrik tidak selalu sama dengan realitas
sosialnya. Kesadaran semu tersebut dibangun oleh ruang space atau waktu durasi yang disediakan oleh masing-masing rubrik dalalm media massa.
alokasi ruang dan waktu tersebut dapat mengkondisikan persepsi masyarakat terhadap masalah tertentu Panuju, 2005 : 98.
2.2.4. Rubrik Opini