BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Labu Kuning Cucurbita moschata
Labu kuning Cucurbita moschata atau yang sering disebut dengan waluh Jawa Tengah, ataupun pumpkin Inggris, merupakan buah yang mempunyai
bentuk bulat sampai lonjong dan berwarna kuning kemerahan. Pada bagian tengah buah labu kuning tersebut, terdapat biji yang diselimuti lendir dan serat. Berat
labu kuning dapat mencapai ± 4 kg sampai 20 kg. Buah labu kuning sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan Hendrasty, 2003.
Labu kuning atau waluh merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya pun mengandung antioksidan
sebagai penangkal berbagai jenis kanker Astawan, 2004 Menurut Gardjito 2004, selain mengandung vitamin A dan C serta
karbohidrat yang tinggi, labu kuning juga mengandung serat. Melihat kandungan gizinya, olahan dari labu kuning sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak maupun
orang tua menjadi salah satu menu sarapan pagi. Mengganti nasi dengan labu kuning untuk sarapan pagi, berarti bisa mengurangi pemakaian beras sekitar 30 .
4
Tabel 1. Komposisi Kimia Labu Kuning dalam 100 gr bahan segar
Komposisi Kadar Kalori
Protein Lemak
Karbihidrat Kalsium
Fosfor Besi
Vitamin A Vitamin B
1
Vitamin C Air
29 kal 1,1 gr
0,3 gr 6,6 gr
45 mg 64 mg
1,4 mg 180 SI
0,08 mg 52 mg
91,20 gr
Sumber: Departemen Kesehatan 1992
Sesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning atau jingga akibat kandungan karotenoidnya yang sangat tinggi. Karotenoid dalam labu kuning
sebagian besar berbentuk β-karoten, yang berfungsi untuk melindungi mata dari
serangan katarak, dan berbagai penyakit degeneratif Astawan, 2004. 1. Provitamin A karoten
Karoten carotene adalah salah satu jenis hidrokarbon. Jenis yang paling
banyak tersebar adalah beta-karoten yaitu pigmen oranye. Beta-karoten banyak ditemukan dalam wortel, brokoli, ubi jalar, waluh dan sayuran yang berwarna
hijau Anonymous, 1994. Menurut De Mann 1997, karoten akan stabil pada pH=7 netral dan
pada keadaan basa pH7, sedangkan menjadi tidak stabil pada keadaan asam pH7.
Vitamin A mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan normal tubuh manusia, membantu penglihatan, menjaga kesehatan kulit, dan juga
dianggap sebagai zat yang dapat membantu melawan kanker Long, 2006
Vitamin A pada umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali, tetapi sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu
tinggi bersama udara, sinar, dan lemak yang sudah mengalami rencidity Budiyanto, 2001.
B. Keripik Simulasi
Keripik biasa adalah makanan ringan dan renyah yang dibuat melalui pengupasan dan pembersihan, pengirisan tipis dan penggorengan. Sedangkan
keripik simulasi adalah keripik yang dibuat dengan tepung dari bahan baku, pengadonan tepung, pembuatan lembar tipis, pencetakan lembaran sesuai bentuk
yang diinginkan dan penggorengan. Bentuk keripik simulasi yang dihasilkan beragam dan mempunyai penampakan yang seragam Anonymous, 2006..
Dibandingkan dengan jenis keripik biasa, keripik simulasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
Keripik simulasi dapat dicetak dengan bentuk dan ukuran sesuai selera
Bentuk dan ukuran keripik simulasi dapat dibuat seragam
Aplikasi bumbu dan pecinta rasa lainnya lebih mudah
C. Tepung Tapioka