1.7.2. Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik AAUPB
Untuk menghindari penyalahgunaan wewenang dan kesewenang-wenangan, maka pemerintah dalam menjalankan fungsinya perlu menggunakan Asas-asas
Umum Pemerintahan Yang baik sebagai pedoman dalam membuat keputusan maupun perbuatan nyata.
Fungsi Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik AAUPB merupakan pedoman yang bersifat umum yang mempunyai nilai hukum atau minimal
mempunyai nilai penentu dalam suatu tindakan pemerintahan. Asas-asas yang dimaksud bersifat tidak tertulis atau dalam arti tidak diatur tersendiri dalam suatu
bentuk peraturan perundang-undangan, namun walaupun sifatnya tidak tertulis Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik AAUPB tersebut hidup dan
menjiwai dalam setiap bentuk tindakan pemerintahan yang dilakukan oleh badan atau pejabat Tata Usaha Negara, mengisi ketidaklengkapan dan ketidakjelasan
serta kekosongan peraturan perundang-undangan, juga sekaligus sebagai pelengkap bagi keberadaan Negara hukum Indonesia, sehubungan dengan hal
tersebut maka badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang melaksanakan urusan pemerintahan seperti membuat keputusan beschikking yang materinya bersifat
konkrit umum maupun konkrit individual, serta mengeluarkan Peraturan regeling merupakan perbuatan pemerintah dalam hukum publik, pengawasan
yang bersifat umum abstrak dan dalam melakukan perbuatan nyata atau perbuatan materiil Materiil Daad, yang dilakukan oleh pemerintah. Semua tindakan
pemerintah harus berdasarkan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
AAUPB baik yang formal maupun materiil sehingga keputusan tersebut benar- benar menurut hukum dan mencerminkan kepastian hukum.
Selanjutnya maksud dirumuskannya Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik AAUPB adalah mewujudkan penyelenggaraan Negara yang mampu
menjalankan fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab, menurut Ridwan HR Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
AAUPB meliputi:
13
1 Asas Kepastian Hukum : asas dalam Negara hukum yang mengutamakan
landasan Peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap tindakan pemyelenggara negara;
2 Asas Tertib Penyelenggaraan Negara: asas ini menjadi landasan
keteraturan, keserasian,
dan keseimbangan
dalam pengendalian
penyelenggaraan negara, asas ini menghendaki agar penggunaan wewenang oleh penyelenggaraan negara, tetap berdasarkan dan sesuai
dengan hukum yang berlaku sehingga terjaga keharmonisan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat;
3 Asas Kepentingan Umum: asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara aspiratif. Akomodatif dan selektif. Asas ini mengharuskan administrasi Negara menjalankan kekuasaan untuk mencapai atau
memenuhi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara; 4
Asas Keterbukaan: asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
13
Ridwan.HR. Op.cit. hal 254-255
tentang penyelenggaraan dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi manusia, golongan dan rahasia negara;
5 Asas Proporsionalitas: asas yang mengutamakan keseimbangan hak dan
kewajiban penyelenggara negara; 6
Asas Profesionalitas: asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Asas ini mengutamakan agar pembuatan peraturan oleh pemerintah didasarkan atas keahlian sehingga tepat dari segi aturan hukum yang
diterapkan maupun dari segi prosedurnya; 7
Asas Akuntabilitas: asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan
penyelenggara Negara
harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Dari sudut masyarakat sebagai sasaran pengawasan, maka Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik AAUPB tersebut hakekatnya adalah berkaitan dengan alasan mengajukan keberatan atau pun dapat pula sebagai alasan mengajukan
gugatan apabila ternyata tindakan pemerintahan tersebut merugikan masyarakat. Mengingat bahwa tidak dapat dipungkiri antara masyarakat dengan pemerintah
dapat terjadi perbedaan pendapat sehingga dirasakan menimbulkan kerugian, maka diperlukan penyelesaian.
Selain asas-asas tersebut diatas dapat dikemukakan pendapat Prof. Crince Ie Roi mengenai unsur-unsur dari Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
sebagai berikut :
14
1. Asas kepastian hukum
2. Asas kesamaan
3. Asas Keseimbangan
4. Asas Kecermatan
5. Asas motivasi pada setiap keputusan pemerintah
6. Asas tidak menyalahkan wewenang
7. Asas permainan yang wajar
8. Asas keadilan atau kewajaran
9. Asas menanggapi harapan yang wajar
10. Asas peniadaan akibat keputusan yang batal
11. Asas perlindungan atas pandangan hidup atau cara hidup
Eksistensi 11 sebelas macam AAUPB diatas dapat dipakai sebagai patokan dan pegangan untuk menentukan suatu kebijakan, yang walaupun asas itu tidak
memberikan patokan sanksi penjara, denda namun satu hal yang universal yaitu tanggung jawab moral karena asas ini tergolong sebagai “ code of conduct” dalam
hidup bermasyarakat. Dan khusus bagi kalangan pejabat, baik di bidang legislatif maupun eksekutif dan yudikatif, AAUPB sebenarnya sudah terdapat baik secara
eksplisit maupun implisit, hal ini dapat dilihat dari peraturan disiplin kerja,
14
M. Solly Lubis, 2002, Hukum Tata Negara, CV. Mandar Maju, Bandung Selanjutnya disebut M. Solly Lubis II hal., 127-134
tatakrama sosial, Kolegialitas, standing order tata tertib legislatif, peraturan kepegawaian serta berbagai pedoman, dan petunjuk kerja.
15
Dari pandangan tersebut diatas dapat dipahami bahwa asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik AAUPB sangat penting fungsinya yakni sebagai
pedoman atau patokan bagi badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dalam hal membuat keputusan, mewujudkan penyelenggaraan negara yang mampu
menjalankan fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, khususnya dalam hal ini pemberian fasilitias keimigrasian berupa visa
tinggal terbatas dan izin kerja bagi Tenaga kerja Asing yang akan bekerja di Indonesia diterapkan asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik AAUPB
salahnya satunya yaitu asas kepastian hukum bagi orang asing yang kawin campur dalam memperoleh pekerjaan di Indonesia, mengingat asas kepastian hukum
dalam Negara hukum mengutamakan landasan Peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap tindakan penyelenggara negara; serta
melakukan perbuatan atau tindakan-tindakan nyata, jadi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh badan atau Pejabat Tata Usaha Negara termasuk tindakan yang
didasarkan pada wewenang diskresi dibatasi oleh peraturan perundang-undangan dan asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik AAUPB. Sehingga dengan telah
dimuatnya asas-asas hukum ini dalam hukum positif kita maka secara normatif asas-asas ini dapat digunakan sebagai alasan gugatan oleh warga masyarakat
dalam membela hak-haknya terhadap tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak layak dan tidak adil.
15
M. Solly Lubis I, hal.,62
1.7.3. Asas Kepastian Hukum