Prosedur dan Persyaratan Sebagai Tenaga Kerja Asing Di Indonesia

akhirnya tenaga kerja Indonesia juga memiliki peluang kesempatan kerja yang sama dalam pasar kerja bebas sepanjang kebijakan yang dibuat oleh instansi yang berwenang dibidang ketenagakerjaan juga tetap memperhatikan ketentuan ketenagakerjaan dari negara-negara WTO.

2.3.2. Prosedur dan Persyaratan Sebagai Tenaga Kerja Asing Di Indonesia

Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja nasional terutama dalam mengisi kekosongan keahlian dan kompetensi di bidang tertentu yang tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja Indonesia, maka tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia sepanjang dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu. Mempekerjakan tenaga kerja asing dapat dilakukan oleh pihak manapun sesuai dengan ketentuan, kecuali pemberi kerja orang perseorangan dan juga Pemberi kerja TKA yang berbentuk persekutuan perdata, Firma Fa, Persekutuan Komanditer CV dan Usaha Dagang UD dilarang mempekerjakan TKA kecuali diatur dalam undang-undang. 48 Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari menteri atau pejabat yang ditunjuk kecuali terhadap perwakilan negara asing yang mempergunakan tenaga kerja asing sebagai pegawai diplomatik dan konsuler. Pemberi kerja yang akan mempekerjakan TKA harus memiliki RPTKA yang disahkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk. RPTKA tersebut digunakan sebagai dasar untuk mendapatkan IMTA Izin Mempekerjakan Tenaga Asing. 48 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, pasal 4 Dalam hal ini Direktorat Jenderal Imigrasi telah mengabulkan permohonan visa untuk dapat bekerja atas nama TKA yang bersangkutan selanjutnya diterbitkan surat pemberitahuan tentang persetujuan pemberian visa, maka pemberi kerja TKA mengajukan permohonan IMTA. Terhadap setiap pengajuan RPTKA Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia harus dibatasi baik dalam jumlah, waktu maupun bidang- bidang yang dapat diduduki oleh tenaga kerja asing, hal ini bertujuan agar kehadiran tenaga kerja asing di Indoesia bukan sebagai ancaman yang cukup serius bagi tenaga kerja Indonesia, justru kehadiran mereka sebagai pemicu bagi tenaga kerja Indonesia untuk lebih professional dan selalu menambah kemampuan dirinya agar dapat bersaing baik antar sesama tenaga kerja Indonesia maupun dengan tenaga kerja asing. Oleh karena itu Undang-Undang Ketenagakerjaan, membatasi jabatan-jabatan yang dapat diduduki oleh tenaga kerja asing. Terhadap tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi personalia danatau jabatan-jabatan tertentu yang dilarang diduduki TKA selanjutnya diatur dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 40 Tahun 2012 tentang Jabatan-jabatan tertentu yang dilarang diduduki tenaga kerja asing. Dalam menjalankan pekerjaan sebagai TKA orang asing memiliki visa bekerja serta wajib mengikuti prosedur keimigrasian serta secara khusus sebagai TKA harus memenuhi persyaratan ketenagakerjaan yang berlaku yaitu: 1. Setiap TKA yang bekerja di Indonesia harus memiliki sponsor Pemberi Kerja TKA sebagai pihak yang mendatangkan TKA ke Indonesia. 2. Setiap TKA yang bekerja di Indonesia harus memiliki RPTKA yang diajukan oleh Pemberi Kerja yang mempekerjakan TKA. 3. Setiap TKA yang bekerja di Indonesia harus memiliki IMTA Izin Mempekerjakan Tenaga Asing yang diajukan oleh Pemberi Kerja TKA yang mempekerjakan TKA 4. Setiap TKA yang bekerja di Indonesia harus membayar kompensasi yang dibayarkan oleh Pemberi Kerja yaitu dana kompensasi penggunaan TKA ditetapkan sebesar US 100 seratus dollar Amerika perjabatan dan perbulan untuk setiap TKA dan dibayarkan dimuka. DKPTKA Dana kompensasi penggunaan TKA merupakan penerimaan negara bukan pajak. 5. Setiap TKA yang bekerja di Indonesia dilarang merangkap jabatan dalam perusahaan yang sama dan Pemberi kerja TKA dilarang mempekerjakan TKA yang sedang dipekerjakan oleh pemberi kerja TKA yang lain kecuali bagi TKA yang menduduki jabatan Direktris atau Komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Setiap TKA yang bekerja di Indonesia wajib mengalihkan keahliannya kepada TKI pendamping. TKA yang dipekerjakan oleh pemberi kerja wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut Sesuai Pasal 26 ayat 1 tentang Persyaratan TKA a. memiliki pendidikan yang sesuai dengan syarat jabatan yang akan diduduki oleh TKA; b. memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi atau pengalaman kerja sesuai dengan jabatan yang akan diduduki TKA paling kurang 5 lima tahun; c. bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan keahliannya kepada tenaga kerja Indonesia pendamping; dan d. dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Ketentuan tersebut diatas dikecualikan bagi jabatan Komisaris, Direksi, usaha jasa impresariat, dan pekerjaan yang bersifat sementara. Selain harus mentaati ketentuan tentang jabatan yang akan diduduki, TKA juga harus memperhatikan standar kompetensi yang berlaku, dan juga Transfer of Knowledge dari Tenaga Kerja Asing kepada Tenaga Kerja Indonesia, dan pemberi kerja diwajibkan untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia pendamping. Tenaga Kerja Indonesia Pendamping harus memiliki latar belakang bidang pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki TKA. Kehadiran tenaga kerja asing dapat dikatakan sebagai salah satu pembawa devisa bagi negara dimana adanya pembayaran kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakan. Pembayaran kompensasi ini dikecualikan pada pemberi kerja tenaga kerja asing merupakan instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan-badan internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan jabatan-jabatan tertentu di lembaga pendidikan.

2.4. Perkawinan Campuran Antara Warga Negara Indonesia dengan Orang Asing

2.4.1. Pengertian Perkawinan Campuran

Didalam era globalisasi ini dan dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang menembus batas wilayah kenegaraan, aspek hubungan kemanusiaan yang selama ini bersifat nasional berkembang menjadi bersifat internasional, bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya tuntutan terwujudnya tingkat kesetaraan dalam aspek kehidupan kemanusiaan, mengakibatkan hubungan antar bangsa menjadi semakin berkembang. Orang asing datang dan pergi kesuatu negara tertentu dengan berbagai kepentingan baik itu untuk tujuan sekolah, berdagang, sebagai turis ataupun sebagai TKA Tenaga Kerja Asing. Begitu juga dengan yang terjadi di Indonesia, dimana orang asing dengan WNI dalam kehidupan sehari-hari mereka berhubungan satu dengan yang