Persyaratan akustik Studi Literatur

13 yang panjang, dan pemusatan bunyi. Karena alasan ini maka lantai melengkng harus dihindari untuk gedung pertunjukan musik. e. Bentuk tidak teratur Irregular Shape Bentuk lantai tak teratur , dapat membawa penonton sangat dekat ke sumber hunyi. Bentuk ini dapat menyediakan keakraban akustik dan ketegasan, karena permukaan-permukaan yang digunakan untuk menghasilkan pemantulan-pemantulan dengan waktu tunda singkat dapat dipadukan dengan mudah ke dalam keseluruhan rancangan arsitektur. Denah tak teratur memberi kesempatan untuk distribusi elemen-elemen penyerap secara acak dan permukaan-permukaan tak teratur yang difusif. Hubungan yang bebas antara daerah penonton dan panggung memungkinkan rancangan dalam lingkup yang lebar dan menyebabkan makin terpenuhinya beberapa persyaratan akustik musik pada konser musik yang besar. Gambar 2. 4. Auditorium musik dengan denah bentuk tidak teratur Sumber : Akustik Lingkungan, 1990

D. Persyaratan akustik

Persyaratan akustik ruang agar dapat memenuhi fungsi suatu gedung pagelaran adalah sebagai berikut :  Kekerasan yang cukup Pada ruang auditorium sesekali terjadi suara keras tetapikekuatannyaterus melemah. Hal ini disebabkan energi suara pada saat perambata gelombang bunyi atau diserap oleh media ruang besar. Hilangnya energi bunyi dapat dkurangi dengan cara sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 1. Auditorium harus dibentuk agar penonton sedekat mungkin dengan sumber bunyi, dengan demikian mengurangi jarak yang di tempuh bunyi. Penggunaan balkon sangat efektif untuk lebih mendekatkan banyak tempat duduk ke sumber bunyi. Dalam auditorium bentuk kipas dengan balkon, penonton dapat didudukkan dengan sumber bunyi daripada bentuk segi empat tanpa balkon. Gambar 2. 5. Bentuk audiotorium Sumber : Akustik Lingkungan, 1990 2. Sumber bunyi harus dinaikkan agar sebanyak mungkin terlihat, sehingga menjamin aliran gelombang bunyi langsung yang bebas gelombang yang merambat secara langsung dari sumber bunyi tanpa pantulan ke tiap pendengar. Gambar 2. 6. Sumber bunyi Sumber : Akustik Lingkungan, 1990 3. Lantai dimana tempat penonton duduk harus dibuat cukup landai atau miring ramped or raked, karena bunyi lebih mudah diserap bila merambat melewati penonton dengau sinar datang miring grazing incidence. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15 Gambar 2. 7. Lantai penonton Sumber : Akustik Lingkungan, 1990  Difusi Yaitu suatu kondisi dimana gelombang bunyi dapat merambat ke segala arah sehingga tekanan bunyi pada tiap bagian sama besar. Hal ini dilakukan dengan menonjolkan elemen-elemen bangunan, misalnya langit-langit ditutup, dinding dibuat bergerigi.  Karakterstik dengung Dengung optimum harus disediakan dalam auditorium untuk memungkinkan yang paling disukai penonto dan penampilan yang efisien oleh pemain.  Perhitungan akustik Perhitungan yang dilakukan untuk ruang orkestra ini pada prinsipnya sama dengan perhitungan pada ruang concert hall. Bentuk lantai yang dipilih tidaklah murni simetris segi empat tetapi lebih memiliki sudut-sudut untuk menyesuaikan dengan prinsip akustiknya. Untuk perhitungan waktu penundaan bunyinya prinsip yang dipakai sama dengan prinsip pada concert hall yaitu jarak antara bunyi asli dengan bunyi pantul tidak lebih dari 30 milidetik. Selain penundaan waktu bunyi asli dengan bunyi pantul, yang harus diperhatikan juga adalah waktu dengung yang terjadi dalam ruang orkestra. Untuk ruang orkestra waktu dengung RT yang baik adalah : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 Sumber : Akustik Ruang  Perhitungan volume ruang  Luas ruang auditorium = 900 m²  Panjang auditorium x lebar auditorium x tinggi auditorium p x l x t = volum 36 x 25 x 10 = 9000 m³  Perhitungan jarak antara penonton dan pemain  Mills 1976: 15 mengemukakan pendapat mengenai persyaratan jarak penonton dengan sumber bunyi untuk mendapatkan kepuasan dalam mendengar dan melihat pertujukan, jarak tempat duduk penonton tidak boleh lebih dari 20 m dari panggung agar penyaji pertunjukan dapat terlihat dan terdengar dengan jelas. Akan tetapi untuk mendapatkan kekerasan yang cukup saja, misalnya pada pementasan orkestra atau konser musik , toleransi jarak penonton dengan penyaji dapat lebih jauh hingga jarak maksimum dengan pendengar yang terjauh adalah 40 m, sebagaimana yang dikemukakan Mills 1976: 8.  Perhitungan jarak pandang Tinggi titik mata penontong = 112 cm. • Lebar tangga panggung tempat duduk T = 100 cm. • Jarak mata penonton C = 12,5 cm :hal ini memungkinkan rata-rata penonton melihat dari atas kepala penonton yang ada di depannya. • Tinggi panggung = 50 cm. • Jarak panggung ke kursi pertama = 250 cm. • Jumlah deret tempat duduk N = 22 deret. • Titik tujuan pandangan TTP = 50 cm dari dasar panggung; 122 cm dari tepi panggung. - Perhitungan Lantai Dasar 250 Hz 1.1 detik 500 Hz 1 detik 1000 Hz 1 detik 2000 Hz 1 detik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 D1 = jarak Horisontal dari mata penonton ke TTP = 250 – 100 + 122 = 362 cm. E1 = tinggi mata penonton di deret pertama di atas bidang vocal = 122 – 50 + 50 = 12 cm. R = tinggi panggung kursi = TD1 [E1 + N-1 + C] = 100362 [12 + 13-1 + 12,5] = 10,08 cm ≈ 10 cm. - Perhitungan Balkon D1 = jarak Horisontal dari mata penonton ke TTP = 1050 – 100 + 122 = 1072 cm. E1 = tinggi panggung kursi ke-8 – tinggi TTP + H + tebal ujung konsol = 80 – 100 + 700 + 30 = 710 cm. R = tinggi panggung kursi balkon = TD1balkon [E1balkon + N-1 + C] = 1001072 [710 + 5-1 + 12,5] = 67,7 cm ≈ 68 cm. Setiap material memiliki karakter serap dan pantul yang berbeda untuk frekuensi yang berbeda. Misalnya material semen cenderung untuk memantulkan nada tinggi dan untuk nada rendah di teruskan. Sedangkan karpet cenderung untuk menyerap nada tinggi dan meneruskan nada rendah. Sering saya melihat orang membuat ruang studio atau ruang audio dengan memasang karpet di lantai dan dinding. Ruang seperti ini cenderung untuk memberikan efek suara yang “boomy” dengung dengan detail suara yang tidak baik. Rumus perhitungan RT60 adalah sebagai berikut: RT60 = 0,161 x V A x S V = volume ruangan m3 A = luas permukan material m2 S = koefisien serap material mdetik

E. Tata cahaya