7. Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI terhadap rasio HDLLDL 8. Korelasi Pengukuran Body Fat Percentage terhadap rasio HDLLDL
9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang LP dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul RLPP terhadap rasio HDLLDL
10.Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Body Fat Percentage terhadap Tekanan Darah
11.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang LP dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul RLPP terhadap Tekanan Darah
12.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang LP dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul RLPP terhadap Glukosa Darah Puasa
13.Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Skinfold Thickness triceps, abdominal, suprailiac terhadap Glukosa Darah Puasa.
Penelitian ini fokus pada korelasi body mass index BMI terhadap rasio kadar kolesterol totalHDL.
G. Teknik Sampling
Pengambilan sampel teknik sampling pada penelitian ini adalah secara non-random sampling pengambilan sampel secara non-acak dengan jenis
purposive sampling. Pengambilan sampel secara non-random sampling adalah tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai
responden. Pengambilan sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Peneliti mula-mula
mengidentifikasi semua karakteristik populasi, kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan peneliti sebagian dari anggota populasi untuk menjadi
sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri Notoatmodjo, 2010.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa timbangan berat badan merk Tanita
®
, alat pengukur tinggi badan merk Strature
®
, leaflet dan informed consent. Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan berfungsi
sebagai alat untuk mengukur Body Mass Index. Pemeriksaan kadar kolesterol total dan HDL dilakukan oleh Laboratorium Parahita dengan menggunakan instrumen
Architect ci 8200. Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat. Validitas intrumen merupakan suatu pengujian untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam mengukur suatu data Hastono, 2001. Reabilitas intrumen adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya
atau diandalkan, artinya bahwa hasil pengukuran tetap konsisten dan ajeg apabila dilakukan sebanyak 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan instrumen yang sama Notoatmodjo, 2010. Ketelitian atau presisi suatu alat adalah dengan cara menghitung nilai koefisien variasi CV. Suatu alat
dikatakan memenuhi nilai presisi jika nilai CV≤ 5 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi Awal Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah
mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma, baik pria maupun wanita. Observasi ulang data mahasiswa dan
mahasiswi dilakukan ke setiap fakultas dan jurusan, selain itu dilakukan observasi tempat yang digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat
pengukuran parameter. 2. Permohonan Izin dan Kerja Sama
Permohonan izin berupa Ethical Clearance diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah. Permohonan izin diajukan ke Wakil Rektor I Universitas Sanata
Dharma kemudian diajukan juga ke Biro Layanan Umum untuk peminjaman alat. Permohonan kerja sama diajukan ke calon responden dan Laboratorium
Parahita. Permohonan kerja sama yang diajukan ke calon responden berupa informed consent. Permohonan izin juga diajukan kepada Kelapa Bagian
Rumah Tangga untuk meminjam ruangan yang digunakan untuk melaksanakan penelitian.
3. Pembuatan Leaflet dan Informed Consent a. Leaflet
Leaflet digunakan untuk membantu peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden. Leaflet berisi informasi tentang pengukuran antropometri
body mass index, abdominal skinfold thicknes, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-panggul sebagai suatu metode deteksi dini berbagai
masalah kesehatan khususnya mengenai penyakit kardiovaskular. Informasi lain yang diberikan yaitu pemeriksaan laboratorium meliputi profil lipid
kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL serta kadar glukosa yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.
b. Informed Consent Surat persetujuan informed concent merupakan bukti tertulis pernyataan
kesediaan responden untuk ikut serta dalam penelitian. Responden yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian diminta untuk menuliskan nama,
usia, alamat rumah, nomor telepon, dan fakultas atau instansi pekerjaan. Informed consent yang dibuat telah memenuhi persyaratan Komisi Etik
Penelitian Kodekteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
4. Pencarian Responden Pencarian responden dilakukan setelah peneliti mendapatkan surat izin
penelitian dari Wakil Rektor I. Surat izin penelitian untuk meminta data nama serta NIM mahasiswa dan mahasiswi diberikan kepada setiap Dekan Fakultas
Kampus III Universitas Sanata Dharma. Teknik pengambilan subyek penelitian secara random sampling yang mendapatkan 200 data NIM mahasiswa dan
mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma. Surat permohonan diajukan kepada Kepala BAPSI untuk meminta nomor handphone
mahasiswa dan mahasiswi yang telah menjadi calon responden. Banyaknya
nomor handphone yang tidak aktif serta banyak calon responden yang tidak bersedia, sehingga dari 200 calon responden hanya didapatkan 76 calon
responden. Peneliti melakukan pencarian responden yang kedua dengan menggunakan komunikasi langsung dengan calon responden yang sedang
berada di lingkungan Kampus III Universitas Sanata Dharma. Teknik sampling yang kedua termasuk non-random sampling dengan pendekatan porpusive
sampling. Calon responden yang didapatkan sebanyak 135 responden yang bersedia sebagai calon responden penelitian ini. Total calon responden yang
bersedia hadir ikut dalam penelititan ini adalah 211 responden. Calon responden yang bersedia untuk ikut berpartisipasi diundang untuk hadir untuk
briefing. Tujuan dari briefing adalah untuk memberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada responden yang dijelaskan melalui leaflet
kepada calon responden. Calon responden yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian akan menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk
penyataan tertulis atas kesediaan responden ikut serta dalam penelitian. Jumlah sampel yang bersedia mendaftar pada saat briefing kurang, sehingga dilakukan
pencarian responden secara tatap muka di wilayah Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Pencarian responden dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon
responden. Responden akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk memberikan informasi ulang terkait tempat dan waktu
pelaksanaan pengukuran parameter. Responden yang tidak hadir pada saat pengukuran akan dikonfirmasi lagi kehadirannya.
5. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, alat
kesehatan dikatakan baik jika memenuhi nilai CV≤5. Pengukuran reabilitas instrumen dilakukan sebanyak lima kali. Instrumen yang divalidasi pada
penelitian ini antara lain timbangan berat badan Tanita
®
dengan nilai CV sebesar 0,125, dan alat pengukur tinggi badan Stature
®
dengan nilai CV sebesar 0,027. Berdasarkan nilai CV tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen timbangan berat badan dan tinggi badan memenuhi persyaratan validasi.
6. Pengukuran Parameter Parameter yang diukur adalah berat badan dan tinggi badan. Pengukuran
berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk menentukan nilai BMI. a. Berat badan
Responden diwajibkan untuk melepas alas kaki untuk mengurangi faktor koreksi saat pengukuran berat badan. Pengukuran berat badan dilakukan
dengan menggunakan timbangan. Responden berdiri di atas timbangan dengan posisi tegak lurus.
b. Tinggi badan Responden diwajibkan untuk melepas alas kaki untuk mengurangi faktor
koreksi saat pengukuran tinggi badan. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan meteran yang ditempel di tembok dengan posisi tegak
lurus. Responden berdiri tegak lurus sehingga garis meteran menyentuh ujung kepala responden.
c. Kadar Kolesterol Total, HDL, dan Rasio Kolesterol TotalHDL Pengukuran kadar kolesterol total dan HDL dalam darah dilakukan oleh
pihak Laboratorium Parahita. Kadar kolesterol total yang didapat kemudian dibandingkan dengan kadar HDL sehingga diperoleh rasio kolesterol
totalHDL. Cara pengambilan darah dilakukan dengan memasang ikatan pembendungan toniquet di lengan atas. Lokasi penusukan pada lipatan
siku dalam responden diberi alkohol, kemudian spuit injeksi disuntikkan dengan posisi 45
o
ke pembuluh vena yang terdapat pada siku dalam. Darah diambil perlahan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup. Toniquet
dilepas, setelah itu jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol. Tempat bekas suntikan ditutup dengan plester.
7. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun dan
diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan komputerisasi.
8. Analisis Data Penelitian Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah
dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi normal suatu data apabila jumlah sampel lebih dari 50 atau dengan
uji Shapiro-Wilk apabila jumlah sampel kurang dari 50 Dahlan, 2011. Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Uji beda
dilakukan dengan melakukan perbandingan kadar kolesterol total, HDL, dan rasio kolesterol totalHDL pada kelompok BMI 23 kgm
2
dan pada kelompok
BMI ≥23 kgm
2
. Apabila data terdistribusi normal maka uji beda yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan, sedangkan apabila data terdistribusi
tidak normal maka uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Data kemudian diuji korelasinya menggunakan analisis Pearson apabila data
terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data tidak terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 .
Tabel V. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Kolerasi, Nilai p, dan Arah Kolerasi Dahlan, 2011
No Parameter
Nilai Interpretasi
1. Kekuatan Korelasi r
0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
2. Nilai p
p0,05 Terdapat
kolerasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji p0,05
Tidak terdapat
kolerasi yang
bermakna antara dua variabel yang diuji
3. Arah Korelasi
+ positif Searah,
semakin besar
nilai satu
variabel semakin
besar pula
nilai variabel lainnya.
- negatif
Berlawanan arah.
Semakin besar nilai satu
variabel, semakin kecil nilai
variabel lainnya.
9. Pembagian Hasil Pemeriksaan Pembagian hasil pemeriksaan diberikan secara langsung kepada
responden. Peneliti memberikan penjelasan makna hasil pemeriksaan dan
memberikan saran-saran untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal.
J. Teknik Analisis Data Statistik