Kualitas Hidup SF-36 TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.1. Pasien baru dan pasien aktif yang menjalani HD di Indonesia dari tahun 2007-2011 IRR, 2011 2007 2008 2009 2010 2011 Pasien Baru 4977 5392 8193 9649 15353 Pasien Aktif 1885 1936 4707 5184 6951 2.1.3 Indikasi Kriteria untuk memulai terapi dialisis, antara lain adanya gejala uremia, hiperkalemia yang tidak respon terhadap terapi konservatif, peningkatan volume ekstraseluler yang persisten, asidosis yang sulit diatasi dengan terapi medis, diatesis hemoragik, creatinine clearance atau GFR dibawah 10 mLmenit Fauci et al , 2008.

2.2. Kualitas Hidup

2.2.1 Definisi Kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap kedudukannya dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dan berkaitan dengan tujuan, harapan, dan martabat untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya. Kualitas hidup merupakan konsep yang luas dan terpengaruh secara kompleks dengan kesehatan fisik seseorang, keadaan psikologis, tingkat kemandirian, hubungan sosial, keyakinan pribadi, dan hubungan mereka dengan lingkungannya WHO, 1997. 2.2.2 Penilaian Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis World Health Organization WHO mendefinisikan sehat sebagai keadaan mental, sosial, dan fisik yang baik dan tidak terbatas hanya pada tidak adanya penyakit. Oleh karena itu, pengukuran kualitas hidup dapat menunjukkan dampak penyakit terhadap kinerja fisik, mental dan sosial pasien Kojima, 2012; Kusleikaite et al, 2010 dalam Rostami et al, 2013. Universitas Sumatera Utara Penilaian kualitas hidup pasien ESRD yang menjalani HD terdiri dari beberapa aspek, antara lain : efek dialisis terhadap kehidupan sehari-hari, beban dari penyakit, status pekerjaan, fungsi kognitif, kualitas interaksi sosial, fungsi seksual, dukungan sosial, fungsi fisik, peran fisik dalam rutinitas sehari-hari, rasa sakit, persepsi kesehatan umum, peran emosional, fungsi sosial, dan energi Kastrouni et al, 2010. Pendekatan yang paling sering digunakan dalam menilai kualitas hidup dalam suatu penelitian adalah dengan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri walaupun beberapa teknik lain seperti wawancara atau melalui telepon dapat digunakan Wijaya, 2005. Para ilmuan telah banyak mengembangkan alat ukur yang digunakan untuk menilai kualitas hidup, salah satu kuesioner yang telah digunakan secara luas dan telah tervalidasi adalah SF-36. SF-36 adalah instrumen berupa kuesioner yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas hidup pasien-pasien yang menderita penyakit kronik secara umum Chen et al, 2000. Penggunaannya telah terbukti bermanfaat dalam memantau kesehatan, hasil praktek klinis, dan mengevaluasi hasil pengobatan Wang et al, 2008.

2.3. SF-36

2.3.1 Definisi SF-36 adalah instrumen non-spesifik yang umumnya digunakan untuk menilai kualitas hidup Wang et al, 2008. SF-36 merupakan kuesioner multi fungsi dan bentuk singkat dari survey kesehatan dengan 36 pertanyaan Ware, 2004. Kuesioner SF-36 terdiri dari 1 pertanyaan transisi, berfungsi untuk menilai perubahan kesehatan umum dalam satu tahun terakhir, dan 35 pertanyaan mengenai kualitas hidup yang dibagi dalam 8 skala, antara lain : 1 fungsi fisik, 2 keterbatasan akibat masalah fisik, 3 perasaan sakitnyeri, 4 kesehatan umum, 5 vitalitas, 6 fungsi sosial, 7 keterbatasan akibat masalah emosional, dan 8 kesehatan mental. Kemudian masing-masing skala disimpulkan menjadi 2 dimensi utama, yaitu dimensi kesehatan fisik dan dimensi kesehatan mental Kalantar-Zadeh et al, 2001. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Pembagian Skala dan Dimensi SF-36 Kalantar-Zadeh et al, 2001 Pertanyaan Skala Dimensi 3.Aktivitas berat Fungsi fisik K eseha tan F isi k 4.Aktivitas sedang 5. Mengangkatmembawa belanjaan 6.Menaiki anak tangga beberapa lantai 7.Menaiki anak tangga satu lantai 8.Membungkuk, berlutut, atau jongkok 9.Berjalan lebih dari satu km 10.Berjalan beberapa ratus meter 11.Berjalan seratus meter 12.Mandi dan berpakaian sendiri 13.Mengurangi waktu dalam melakukan pekerjaan Keterbatasan akibat masalah fisik 14.Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna 15.Hanya dapat melakukan pekerjaanaktivitas tertentu 16.Sulit melaksanakan pekerjaan 21.Tingkatan rasa nyeri yang dirasakan Perasaan sakitnyeri 22.Rasa nyeri yang mengganggu 1.Kondisi kesehatan secara umum Kesehatan umum K eseha tan Menta l 36.Kesehatan baik luar biasa 34.Sama sehatnya seperti orang lain 33.Lebih mudah sakit 35.Kesehatan memburuk 23.Semangat Vitalitas 27.Energi 29.Lelah atau loyo 31.Capek 32.Seberapa lama keterbatasan fisikemosi mengganggu aktifitas sosial Fungsi sosial 20. Seberapa besar keterbatasan fisikemosi mengganggu aktifitas sosial 17.Mengurangi waktu dalam melakukan pekerjaan Keterbatasan akibat masalah emosional 18.Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna 19.Tidak cermat dalam melakukan pekerjaan 24.Ragu-ragu Kesehatan mental 25.Tertekan 26.Tenteram 28.Kecewa atau sedih 30.Bahagia 2.Perubahan kondisi kesehatan Universitas Sumatera Utara Perhatikan pada tabel 2.2. bahwa skala vitalitas dan kesehatan umum merupakan bagian yang timpang tindih dari kedua dimensi, yaitu dimensi kesehatan fisik dan dimensi kesehatan mental. Dan untuk pertanyaan nomor 2, yang merupakan evaluasi terhadap perubahan kesehatan selama satu tahun terakhir, tidak tergabung dalam skor, dimensi, maupun total skor dalam kuesioner SF-36 Kalantar-Zadeh et al, 2001. Untuk memudahkan penggunaan dan agar lebih mudah dimengerti, pertanyaan-pertanyaan SF-36 diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, tanpa merubah makna aslinya. Beberapa pertanyaan diterjemahkan dan dimodifikasi ke dalam nilai perkiraan agar tidak membingungkan. Misalnya pertanyaan “Liftingcarrying groceries?” diterjemahkan membawa mengangkat belanjaan, mengangkat barang ringan 7-10 kg. “Walking several blocks” diterjemahkan menjadi 100 meter, dan lain-lain. SF-36 yang sudah diterjemahkan dan dimodifikasi ini disebut sebagai SF-36 Medan Modifikasi Nasution, 2008. SF-36 Medan Modifikasi telah digunakan secara luas di indonesia untuk mengukur kualitas hidup terkait kesehatan. Selain itu validitasnya juga telah dibuktikan pada populasi umum dan beberapa grup pasien yang bervariasi Yani, 2010; Lina, 2008; Nasution, 2008. 2.3.2 Cara Pengukuran Sistem penilaian SF-36, skala dinilai secara kuantitatif, masing-masing skala terdiri dari 2-10 pertanyaan pilihan berganda, dengan skor antara 0-100, skor yang tinggi menunjukkan kualitas hidup yang baik terkait kondisi kesehatan pasien Diaz-Buxo et al, McHorney et al dalam Kalantar-Zadeh et al, 2001. Skor 50±10 diartikan kualitas hidup menyerupai populasi normal Yani, 2010. Tabel 2.3. Skor Kuesioner SF-36 RAND, 2014 No Pertanyaan Kategori Respon Skor 1, 2, 20, 22, 34, 36 1 100 2 75 3 50 Universitas Sumatera Utara 4 25 5 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 1 2 50 3 100 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 1 2 100 21, 23, 26, 27, 30 1 100 2 80 3 60 4 40 5 20 6 24, 25, 28, 29, 31 1 2 20 3 40 4 60 5 80 6 100 32, 33, 35 1 2 25 3 50 4 75 5 100 Penilaian kuesioner SF-36 terdiri dari 2 langkah. Yang pertama, nilai-nilai numerik kategori respon diubah ke dalam skor yang terdapat dalam tabel 2.3. Perhatikan bahwa setiap pilihan jawaban mempunyai skor, sehingga skor yang tinggi menunjukkan keadaan kesehatan yang lebih baik. Setiap pilihan jawaban diberi nilai antara 0-100, skor tersebut mewakili persentase total skor yang dapat dicapai. Langkah kedua, tiap pertanyaan yang berada dalam skala yang sama akan dirata-rata kan untuk mendapatkan 8 nilai dari masing-masing skala. Kemudian Universitas Sumatera Utara nilai dari masing-masing skala tersebut akan dirata-rata kan berdasarkan tabel 2.2. untuk mendapatkan nilai dari 2 dimensi utama, yaitu dimensi kesehatan fisik dan dimensi kesehatan mental. Pertanyaan yang dibiarkan kosong data yang hilang tidak dimasukkan ketika menghitung nilai skala. Oleh karena itu, nilai skala merupakan rata-rata untuk semua pertanyaan dalam skala yang dijawab oleh responden RAND, 2014. Tabel 2.4. Pertanyaan yang mewakili 8 skala kuesioner SF-36 RAND, 2014 Skala Jumlah Pertanyaan Nomor Pertanyaan Fungsi fisik 10 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 Keterbatasan akibat masalah fisik 4 13, 14, 15, 16 Keterbatasan akibat masalah emosional 3 17, 18, 19 Vitalitas 4 23, 27, 29, 31 Kesehatan mental 5 24, 25, 26, 28, 30 Fungsi sosial 2 20, 32 Perasaan sakitnyeri 2 21, 22 Kesehatan umum 5 1, 33, 34, 35, 36

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis