Prosedur Penagihan dan Pembayaran

3. Prosedur Penagihan dan Pembayaran

Pasien rawat inap yang sudah diizinkan untuk berobat jalan artinya sudah boleh pulang maka perawat akan menginformasikan kepulangan pasien tersebut ke bagian admisi. Bagian admisi menyiapkan surat pemulangan pasien rangkap 3 dengan pendistrubusian sebagai berikut, lembar pertama untuk pasien, lembar kedua untuk billing dan lembar ke tiga untuk Rekam Medis. Bagian billing memeriksa file di debtor voucher. Apabila ada kesalahan kekurangan maka dilakukan perbaikan penambahan setelah menelepon unit yang bersangkut. Kemudian dikeluarkan Inpatient Bill sebanyak tiga rangkap dan nama pasien akan dipindahkan ke layar kasir kedalam daftar outstanding visit. Inpantient Bill merupakan daftar yang memuat semua tindakan dan biaya yang harus dibayar oleh pasien. Berdasarkan nomor RM atau dengan menuliskan nama passien pada Enter Visit Payment, kasir akan mendapatkan data dan jumlah tagihan pasien tersebut. Kasir memeriksa jumlah biaya keseluruhan menurut slip dari pasien dan menocokkan dengan data di komputer, menurut pembayaran lalu menyerahkan Inpantient Bill dan kwitansi pada pasien tersebut. Untuk pasien umum atau pasien cash maka pasien tersebut akan mendapat lembar pertama dari Inpantient Bill dan kwitansi, lalu lembar kedua dari masing- masing slip tersebut dipegang oleh kasir dan lembar ketiganya untuk arsip bagian keuangan. Pasien diperbolehkan pulang keluar dari rumah sakit oleh perawat setelah menunjukkan bukti pembayaran yang telah dicap oleh kasir dan telah mendapat persetujuan pulang dari bagian admisi. Untuk pasien tidak bayar tunai dapat langsung pulang tanpa membayar ke kasir karena bagian billing akan mengirim bukti tagihan yaitu lembar pertama dari Inpantient Bill dan kwitansi ke perusahaan atau asuransi yang menanggung pasien tersebut. Kemudian setelah bagian billing menerima bukti transfer pembayaran dari perusahaan penanggung atau perusahaan asuransi maka bukti tersebut diserahkan kekasir. Setelah semua biaya perawatan dibayarkan maka komputer akan menghapus nama pasien dari daftar outstanding visit. Namun apabila pasien belum membayar atau sudah pulang namun belum melunasi tagihannya maka nama pasien tersebut akan tetap ada dalam nama daftar di layar outstanding visit sehingga sewaktu-waktu dapat ditagih pada kunjungan berikutnya atau tidak dibayar oleh perusahaan penanggung maka kasir akan meminta bagian admisi untuk memasukkan pasien ke dalam black list sehingga pasien tersebut akan ditolak pada kunjungan selanjutnya sampai pasien atau perusahaan penanggung menyelesaikan pembayarannya. Rumah Sakit Umum Bina kasih menetapkan kebijakan penagihan dalam tiga bentuk penagihan, yaitu : a. Penagihan pada saat pasien masih dirawat Penagihan dilakukan baik kepada pasien maupun pada perusahaan penanggung apabila biaya perawatan hampir mencapai jumlah jaminan yang telah dibayar. Hal ini biasanya terjadi selama tiga hari sekali sampai dengan sebulan sekali. Bagian billing akan membuat Intern Bill yang memuat jumlah tagihan sampai dengan saat dibuatnya tagihan tersbut lalu proses selanjutnya sama seperti prosedur penagihan dan pembayaran diatas. b. Penagihan saat pasien akan pulang dari rumah sakit Prosedur yang dipakai juga sama dengan yang telah dijelaskan pada prosedur penagihan dan pembayaran, hanya saja bagian billing akan membuat final bill yang memuat secara terperinci semua biaya pelayanan kesehatan yang telah diterima pasien mulai dari pasien mendaftar sampai dengan keluar dari rumah sakit. c. Penagihan setelah pasien pulang dari rumah sakit Terkadang ada pasien yang tidak mampu melunasi tagihannya oleh karena alasan-alasan tertentu, maka dibuatkan surat perjanjian antara kasir dengan pasien atau perusahaan penanggung diatas materai dengan dua lampiran untuk didistribusikan kepada pasien dan bagian billing. Surat perjanjian tersebut berisi jaminan baik berupa surat sertifikat tanah dan lain-lain yang memperbolehkan pasien tersebut pulang dan pelunasan tagihannya dapat dilakukan sesuai dengan tanggal batas waktu yang telah ditentukan. Apabila pada tanggal jatuh tempo tersebut pasien atau perusahaan penanggung belum melunasi, maka petugas billing akan mendatangi pasien atau langsung menyita jaminan yang tertera pada surat perjanjian.

6. Pengendalian Intern Pada Pelayanan Rawat Inap