Akibat Kekayaan Terhadap Debitor Pailit

Menurut Pasal 15 ayat 1 jo Pasal 69 ayat 1 UUK-PKPU, pengampu harta kekayaan debitor Pailit harta Pailit adalah Kurator. Berkenaan dengan status debitor Pailit yang demikian oleh kuratornya itu dan karena selanjutnya harta kekayaan debitor Pailit tidak lagi diurus oleh debitor tetapi oleh kuratornya, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 26 UUK-PKPU tuntutan mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta Pailit harus diajukan oleh atau terhadap kurator. Artinya, semua pengajuan gugatan melalui perdata atau Pengadilan Niaga tidak diajukan oleh atau terhadap debitor tetapi oleh atau terhadap kurator. 115

2. Akibat Kekayaan Terhadap Debitor Pailit

Kekayaan debitor pailit yang masuk harta pailit berada di bawah penyitaan umum sita Umum. Artinya, penyitaan tersebut berlaku untuk siapapun, bukan hanya berlaku bagi pihak tertentu seperti halnya sita jaminan yang diputuskan oleh hakim perdata berkenaan dengan permohonan penggugat dalam sengketa perdata. Menurut Pasal 21 UUK-PKPU, harta Pailit meliputi seluruh kekayaan debitor pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh debitor pailit selama Kepailitan Kecuali yang secara tegas dikeluarkan dari harta Pailit. Demi pertimbangan kemanusiaan terhadap debitor debitor perorangan, ada barang-barang milik debitor yang tidak dimasukkan sebagai harta Pailit. Menurut Pasal 22 UUK- PKPU, barang-barang atau benda-benda milik debitor Pailit yang dikecualikan dari harta pailit adalah : 115 Sutan Remy Syahdeni, Op.cit, hlm.193. Universitas Sumatera Utara a. benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh Debitor sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang dipergunakan oleh Debitor dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30 tiga puluh hari bagi Debitor dan keluarganya, yang terdapat di tempat itu; b. segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, pensiun, uang tunggu atau uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh Hakim Pengawas; atau c. uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi suatu kewajiban memberi nafkah menurut undang-undang. Menurut Pasal 23 UUK-PKPU, “debitor Pailit” sebagaimana dimaksud Pasal 21 dan Pasal 22 UUK-PKPU, termasuk juga istri atau suami dari debitor Pailit yang menikah dalam persatuan harta yaitu suami-istri yang menikah tanpa membuat perjanjian nikah yang menyatakan bahwa terjadi pemisahan harta antara harta suami dan harta istri, baik yang telah ada maupun yang akan diperoleh oleh masing-masing di kemudian hari, sehingga dengan demikian harta suami dan harta istri bergabung dan menyatu. Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 UUK-PKPU tersebut, maka harta kekayaan istri atau suami dari debitor Pailit termsuk harta Pailit.

3. Akibat Terhadap Perikatan Debitor

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Batas Waktu Di Dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah (Studi Kasus Putusan Perkara Perdata No.577/Pdt.G/2013/ Pn-Mdn)

5 88 92

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Anak Li’an Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 1595/PDT.G/2010/PA Sidoarjo)

1 68 141

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Bebas Dalam Perkara Nomor: 3212/Pid.B/2007/PN. Mdn

0 55 144

Tinjauan Yuridis Atas Kewenangan Pengadilan Niaga Dalam Memutus Perkara Kepailitan Dengan Adanya Klausul Arbitrase Dalam Perjanjian Para Pihak Yang Bersengketa

3 84 83

Analisis Yuridis Kompetensi Pengadilan Niaga Dalam Perkara Kepailitan (Studi Kasus Terhadap Putusan Nomor 65/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST)

1 81 151

Analisis Yuridis Atas Kegagalan Pengembang Dalam Memenuhi Klausula Jual Beli Apartemen (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 69/PDT.G/2008/PN.MDN)

0 67 123

Tinjauan Yuridis Pembatalan Putusan Arbitrase Oleh Pengadilan Negeri (Studi Kasus Perkara No. 167/Pdt.P/2000/PN-Jak.Sel)

2 51 168

Analisis Utang Pada Beberapa Putusan Perkara Kepailitan Pada Pengadilan Niaga Dan Mahkamah Agung

0 23 56

Analisis Yuridis Normatif Terhadap Putusan Hakim Nomor: 582/Pid.B/2013/PN.Mlg Dalam Perkara Tindak Pidana Perjudian (Studi Putusan Pengadilan Negeri Malang Nomor: 582/Pid.B/2013/PN.Mlg)

1 8 31

Analisis Putusan Pengadilan Tentang Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi (Studi Kasus Putusan Nomor 35/Pdt.G/2012/PN.YK dan Putusan Nomor 42/Pdt.G/2012/PN.YK)

1 9 63