Biografi Pengarang Analisis nilai sastra bagi pendidikan anak-anak pada cerita anak aẑ-ẑibu l-

Pada suatu malam yang gelap, keledai dan anjing mendengar lolongan dan suara-suara petani dan burung-burung yang menakutkan berasal dari desa. Kemudian mereka berdua pergi untuk melihat apa yang terjadi, mereka mendapati petani-petani yang setelah mengambil pelajaran dari yang pernah dilakukan rubah terhadap binatang ternak mereka. Ternyata mereka sudah menunggu serigala semenjak ia menyerang salah satu kandang ternak, maka petani-petani itu menangkapnya sebelum ia berhasil masuk kekandang ternak yang kedua. Akan tetapi serigala itu mencoba melarikan diri sehingga petani-petani itu memukulinya dan serigala luka-luka dan akhirnya ia mati. Keledai lalu menoleh ke sahabatnya anjing lalu berkata: “ barang siapa yang menggali lubang untuk saudaranya dia sendiri yang jatuh ke dalamnya”. Anjing pun menjawab : “ benar sahabatku inilah balasan untuk orang yang memfitnah lagi berkhianat. Seandainya saja, serigala itu memberitahu rubah akan hal yang dikerjakannya itusehingga ia dapat kembali dalam kebenaran, tetapi memang keduanya itu merugi hidupnya karena ketamakan akan harta.

3.2 Biografi Pengarang

Biografi pengarang dari kisah yang berjudul a ẑ-ẑibu l-khāinu Serigala Pengkhianat. Penulis dapatkan dari penelusuran yang panjang melalui perpustakaan dan internet maka ditemukan biaografinya sebagai berikut. ῑman Ṭaha salah seorang pengarang cerita anak yang produktif dan masyhur beliau kelahiran Mesir dilahir pada tanggal 06 Desember 1984, tidak ada informasi tentang siapa ayah dan Ibu beliau dan tidak pula ditemukan latar kehidupan Universitas Sumatera Utara keluarganya apakah dari kalangan sastrawan atau bukan, begitu juga tidak ada catatan tentang latar belakang pendidikannya. Dari tanggal lahirnya sampai saat sekarang ini ῑman Ṭaha berusia lebih kurang 26 tahun termasuk usia muda bagi seorang sastrawan atau pengarang ataupun penulis. http:www.evapharma.comardoctorsTAHA-MOHARAM-IMAN.php

3.3 Pesan pada cerita anak aẑ-ẑibu

l-khāinu serigala pengkhianat. Setiap cerita dapat dianalisis dari berbagai sisi, penulis menghkususkan pada penganalisissan pesan. Analisis pesan ini akan membahas mengenai pesan yang terdapat pada cerita aẑ-ẑibu l- khāinu serigala pengkhianat cerita ini terdapat dua jenis pesan yaitu pesan religius dan pesan kritik sosial.

3.3.1 Pesan religius keagamaan

Pesan adalah ajaran moral atau nasihat yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, melalui karyanya. Sedangkan pesan religius adalah ajaran moral atau nasihat yang di sampaikan oleh pengarang ditujukan kepada halayak atau pembaca, berisikan pedoman kehidupan menyangkut akhlak alkarimah dan ajaran agama. Ajaran moral ini akan membekas pada diri si pembaca atau pendengar cerita dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Pesan yang dapat dicermati atau dipahami dalam cerita aẑ-ẑibu l-khāinu serigala pengkhianat terdapat pesan religius mengenai pengkhianat yang dilarang oleh agama islam juga agama lainnya. Universitas Sumatera Utara Pada kisah ini serigala berkhianat kepada rubah. Pengkhianat yang dilakukannya oleh serigala kepada temannya si rubah itu, pada akhirnya mengenai dirinya sendiri. Sebagaimana ungkapan dalam sebuah kata mutiara al-hikam Man ḥafara ḥufratan li akhihi waqaa fῑhā `Barang siapa yang menggali lubang untuk saudaranya dia sendiri yang akan jatuh ke dalamnya.` Setelah dicermati kalimat di atas di ketahui bahwa balasan bagi orang yang berkhianat untuk mencelakakan orang lain niscaya akan mengenai dirinya sendiri. Istilah dalam kata mutiara yang lain siapa yang menanam akan menuai, dengan kata lain peribahasa ini mengungkapkan siapa yang akan berbuat baik akan mendapatkan kebaikan dan siapa yang berbuat nista akan mendapatkan kejelekan pula. Pesan religi yang kedua: tidak boleh bersifat hasad kepada orang lain dalam kata mutiara yang lain disebutkan orng yang hasad tidak akan tercapai maksudnya.

3.3.2 Pesan Kritik Sosial

Kritik adalah kecaman atau anggapan tentang sebuah cerita atau pengarang cerita kritik kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya .Sedangkan kata sosial adalah berkenaan dengan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Amanat dalam bentuk kritik sosial yakni pesan berupa kritik sosial di mana pengarang member kritikan atas kehidupan sosial di lingkungan tertentu.Maka dari cerita aẑ-ẑibu l- khāinu serigala pengkhianat yang berbunyi: Fahuma al- ḥ - āna faqaṭ anna aẑ- iba kāna yastakhdimuhu liῑṣ - ḥatta yatimma al-ῑqāI bi aṡ-ṡ `fahamlah keledai itu sekarang, ternyata serigala itu memperalatnya untuk memberi tahu hal itu kepada anjing hingga rubah pun tertangkap`. Dalam kalimat di atas di ketahui bahwa terdapat pesan krtitik sosial yang menjelaskan bahwa seseorang memperalat orang lain untuk mendapatkan keinginan. Hal ini juga dapat kita lihat dalam lingkungan bahwa seseorang bisa melakukan apa saja demi kepentingannya sendiri dan tidak memperdulikan orang yang ada di sekitarnya. Ini menggambarkan sifat egoisme yang tidak sesuai dalam masyarakat, maka pada kesempatan lain ia dapat saja mengalami kejadian yang sama terjadi pada dirinya sendiri. Dalam kehidupan sosial baik manusia maupun hewan hidup saling membutuhkan antara satu sama lain, saling berkomunikasi satu sama lain, bekerja sama dan kadang bersaing dalam mencapai apa yang diinginkan dalam memenuhi kehidupannya. Hal tersebut dapat diperhatikan dalam kisah ini secara keseluruhan.

3. 4 Tokoh utama pada cerita anak aẑ-ẑibu l-

khāinu serigala pengkhianat. Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh mempunyai peran yang amat penting dan berpengaruh pada pembaca . Dalam cerita anak aẑ- ẑibu l-khāinu serigala pengkhianat banyak tokoh-tokoh yang muncul yang hanya Universitas Sumatera Utara sekedar sebagai figuran saja. Dalam analisis tokoh pada cerita ini akan di batasi pada tokoh utama. Adapun tokoh yanga akan dianalisis antara lain tokoh serigala, rubah mirip dengan kelinci sebagai Tokoh utama. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam cerita yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Dalam cerita aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat tokoh utamanya yaitu serigala dan rubah. Berikut ini penggalan cerita yang mencantumkan karakter tokoh utama: f ῑ qadῑmi aẑ-ẑamāni kāna ẑibun waṣ ṣadῑqaini fahumā fῑ mῑzāni al- quwati mutaādilāni wafῑ al-gālibi kānā yataānani fῑ wāḥ - i ṡnaini walakin aẑ-ẑiba wa aṡ-ṡalaba kānā min al- ḥayawānāti al-latῑ ta ṣ wāhidatin limuddatin usb in aw akṡay fῑ ḍi al- aḥyāni `Pada zaman dahulu kala, tersebutlah serigala dan rubah dua sahabat yang keduanya memiliki kekuatan yang sama. Mereka berdua keluar mencari makanan dan biasanya saling membantu dalam perburuan untuk menghilangkan lapar mereka. Sementara serigala dan rubah termasuk hewan yang sanggup makan 1 kali dalam sepekan atau lebih di waktu-waktu tertentu`. Dalam penggalan cerita diatas diketahui bahwa karakter tokoh utama yaitu serigala dan rubah yang baik, di karenakan mereka berdua bekerja sama dalam Universitas Sumatera Utara perburuan untuk mencari makanan ,hal ini mengajarkan anak-anak tentang tolong- menolong kepada manusia khususnya kepada sahabat. Kharaja a ṡ-salabu yawnān giyābubu, faqāla aẑ-ẑ ῑ nafsihi laalahu wuffiqa al- yauma f ῑ ṣaidin wāḥidin wazalla yumannῑ nafsahu .Waākhirān āda aṡ-ṡalabu wa sāalahu aẑ-ẑibu an sababi giyābuhu wanaẓ ẓratan munafaḥiṣatan fawajada an- nasyāṭa wa- quwwatu tadubbu fῑ aw ṣāli aṣ-ṣalabi faalima aẑ-ẑibu anna a ṣ-ṣ ṭāda ṣaydān waakaluhu waḥdahu dῡna an tadῡ aẑ-ẑ āmi, faa ṡara ẑalika fῑ nafsihi waaḍmara fῑ nafsihi amrān lam yaṭṭaliI aṡ-ṣalabu alaihi . fῑ ay-yumu at- tālῑ kharaja aṡ-ṡalabu wa bada qalῑlin tabiahu aẑ-ẑibu min baῑdin wakullamā al-tafata aṡ-ṡabu warā ẑ-ẑibu al-asyjāru hatta waṣala aṣ- ṣalabu ilā lasyarifi qaryatin tabudu ani al-gabati musafātan kabῑratan jiddan `Suata hari, rubah pergi dan menghilang cukup lama, sehingga serigala berkata dalam hatinya. Akhirnya rubah pun kembali dan serigala itu langsung bertanya tentang sebab menghilangnya ia. Ia melihat dengan pandangan penuh selidik, terlihat tubuh rubah telah kembali cekatan dan kuat maka tahulah serigala itu bahwasanya rubah telah berburu suatu buruan dan memakannya sendiri tanpa mengajak serigala untuk timbulah niat di hati serigala untuk menyelidiki hal yang di sembunyikan rubah darinya`. Keesokan harinya pada hari yang berikutnya rubah pun pergi dan mengikutinya dari jauh, ketika rubah menoleh ke belakang, serigala segera bersembunyi di belakang pohon, hingga sampailah rubah itu di desa yang terletak sangat jauh dari hutan` Dalam penggalan cerita di atas di ketahui bahwa karakter tokoh utama yaitu rubah dan serigala sudah berubah, hal ini di karenakan rubah pergi sendiri mencari makanan dan tidak mengajak serigala, akhirnya serigala menjadi iri hati. Dalam hal Universitas Sumatera Utara ini setelah membaca cerita tersebut anak-anak akan mengerti akan pentingnya kesetia kawanan kepada teman. Warāba aẑ-ẑ idin mā yaḥduṡu fawajada aṡ-ṡalaba yadkhulu iḥdā al- ḥaẓ ῑbu akṡara min sāatin ṡumma yakhruju wa baṭnuhu mumtilῑ bi aṭ- ṭaāmi wa lakinna aẑ-ẑ ῑ aẑ-hāba linafsi al-makani lilḥuṣῡli alānafsi al-wajbatiad-dasimati walakinnahu fakkara fῑ `Serigala mengamati dari jauh apa yang terjadi. Ia melihat rubah masuk ke salah satu kandang dan menghilang selama lebih dari 1 jam. Kemudian ia keluar dan perutnya telah penuh dengan makanan. Akan tetapi, serigala tidak memikirkan lama tentang kepergian rubah.` Serigala memikirkan untuk mencelakai dengan rubah. Ia pergi menemui keledai dan ia berhenti di samping pohon dan mencoba menggungkapkan perasaanya dan berbicara dengan suara pelan serta sesekali menangis, ia mengadu kepada keledai : apa pendapatmu tentang seorang teman yang telah berteman lama kemudian dia mengkhianatiku?. Ia pergi untuk makan tanpaku`. Dalam penggalan cerita diatas di ketahui bahwa karakter tokoh utama yaitu serigala dan rubah jahat. Serigala mempunyai niat untuk mencelakai rubah karena ia iri hati,dikarenakan rubah tidak mengajaknya dalam mencari makanan. Dalam hal ini mengajarkan kepada anak-anak tidak boleh iri hati kepada teman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam cerita tersebut karakter tokoh utama yaitu serigala dan rubah dari mulai perkembangan cerita berkarakter baik, tapi kemudian serigala menjadi iri hati kepada rubah di karenakan rubah sudah mendapat makanan dan tidak memberikan kepada serigala. Akhirnya Universitas Sumatera Utara serigala dendam dan berniat mencelakai rubah. Akan tetapi apa yang dilakukannya mengenai dirinya sendiri .

3.5 Analisis nilai sastra bagi pendidikan anak-anak pada cerita anak aẑ-ẑibu l-

khāinu serigala pengkhianat. Nilai sastra bagi anak-anak terbagi ke dalam dua bagian besar yaitu nilai personal dan nilai pendidikan. Dalam hal ini penulis hanya membahas tentang nilai sastra bagi pendidikan anak-anak, Adapun hal-hal yang akan dianalisis antara lain yaitu: eksplorasi dan penemuan, perkembangan bahasa, pengembangan nilai keindahan, penanaman wawasan multikultural, dan penanaman kebiasaan membaca. 3.5.1 Eksplorasi dan Penemuan Dalam mengkaji tentang eksplorasi dan penemuan dalam sebuah cerita anak- anak, hal yang di bahas adalah mengenai bagaimana bentuk dari penyelesaian kisah tersebut. Berikut ini penggalan cerita anak-anak aẑ-ẑibu l- khāinu serigala pengkhianat tentang eksplorasi dan penemuan: – wafi da al- layaālῑ al-Muẓ a al- himāru wa-al-kalbu ḍawḍā a wa aṣwāta falāḥῑna waṭuyῡrin waḥayānātin fazi -qaryati fa ẑahabā liyastaṭli a Universitas Sumatera Utara al- amra fawajadā al-falahῑna ba da an akhaẑῡ darsān mimmā fa alaḥu aṣ- bi ṣarawātihimu al-ḥayawāniyati qad tarabbaṣῡ liẑ-ẑ bi hῑ ῑḥda al-ḥaẒairi faqaba ḍῡ alaihi qabla an yadkhulu al-ḥaẒirati walakinnahu ḥāwala al-haraba awasa ῡhu ḍ arbān atta Halaka wa māta. Pada suatu malam yang gelap, keledai dan anjing mendengar lolongan dan suara- suara petani dan burung-burung yang menakutkan berasal dari desa. `Kemudian mereka berdua pergi melihat apa yang terjadi, mereka mendapati petani-petani yang setelah mengambil pelajaran dari yang pernah dilakukan oleh rubah terhadap binatang ternak mereka ternyata mereka sudah menunggu serigala semenjak dia menyerang salah satu kandang ternak,maka petani menangkapnya sebelum ia berhasil masuk kedalam kandang ternak yang kedua. Akan tetapi serigala itu mencoba melarikan diri sehingga petani-petani itu memukulnya sehingga dia luka-luka dan akhirnya mati.` Dalam penggalan cerita di atas di ketahui bahwa penyelasaian cerita tersebut sangat menyedihkan, karena serigala yang iri hati kepada rubah dan memperalat keledai supaya rubah tertangkap tetapi akhirnya dia sendiri yang terjerumus kedalamnya dan akhinya serigala mati karena perbuatanya sendiri. Dalam hal ini mengajarkan kepada anak-anak akan pentingnya sikap jujur, setia kawan, gotong- royong, kerukunan kepada sesama manusia khususnya kepada teman dan jangan bersikap iri hati, dendam, pengkhianat seperti sifat serigala dalam cerita diatas. 3.5.2 Perkembangan Bahasa Dalam mengkaji perkembangan bahasa pada cerita anak-anak, hal yang perlu di bahas adalah tentang kosakata, dan struktur kalimat. Berikut ini adalah penggalan cerita anak-anak aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat tentang perkembangan bahasa Universitas Sumatera Utara f ῑ qadῑmi az-zamāni kāna ẑibun waṡ ṣadῑqaini fahumā fῑ mῑzāni al-quwati mutaāadilāni wafῑ al-gālibi kānā yataaānani fῑ wāḥ -i ṡnaini `pada zaman dahulu kala, tersebutlah serigala dan rubah dua sahabat yang keduanya memiliki kekuatan yang sama. Mereka berdua keluar mencari makanan dan biasanya saling membantu dalam perburuan untuk menghilangkan lapar mereka` Cerita ini menjadikan penambahan kosa kata untuk anak-anakdalam kalimat di atas di ketahui bahwa terdapat kata-kata yang menggunakan waktu pada masa lampau karena cerita binatang biasanya terjadi pada masa yang telah lalu dan tidak terjadi lagi pada waktu sekarang. Dan setelah itu kata-kata yang digunakan berurutan yaitu kata serigala dan rubah dalam bebtuk mufrad tunggal dan di lanjutkan dengan kata dua sahabat dan kata-kata yang terletak setelah itu dalam bentuk mutsana dual yaitu kata . Hal ini menunjukkan dalam cerita tersebut mengalami perkembangan bahasa sesuai dengan bentuk kata. - ṣāba al-qaḥṭu al-qaryatu wa al-gabatu hatta ẑabulat wa mātat kullu az-zuhuru wa bagḍu at-tuyῡru wal-ḥayawānāti aṣ-ṣagirati al-lati lā tata ḥammala al-j a wa-aṭasya, walakin aẑ-ẑ ṡ-ṡ - ḥayawānāti al-latῑ taṣ in aw ak ṡari fῑ - a ḥyāni. Universitas Sumatera Utara `Waktu pun berlalu, kemarau melanda desa dan hutan hingga semua bunga layu dan mati, begitu pula sebagian burung-burung dan hewan-hewan kecil yang tidak kuat menahan lapar dan haus. Sementara serigala dan rubah termasuk hewan yang sanggup makan 1 kali dalam sepekan atau lebih di waktu-waktu tertentu`. Dalam kalimat di atas di ketahui bahwa kosa kata dalam cerita tersebut berkembang, tidak hanya dalam bentuk mufrad tunggal dan mutsana dual tetapi di jumpai juga kata-kata dalam jumlah jamak banyak yaitu pada kata-kata . Dalam hal ini anak-anak sudah banyak mendapat perbendaharaan kata-kata yang tidak diketaui sebelumya. Kharaja a ṡ-salabu yawnān giyābubu, faqāla aẑ-ẑ ῑ nafsihi laalahu wuffiqa al- yauma f ῑ ṣaidin wāḥidin wazalla yumannῑ ῑ ṣṭāda ḥamalān ṣagῑrān yasuddu rumqahum fῑ Ẓilli haẑā al- qa ḥṭi asy-syadῑdi `Suata hari, rubah pergi dan menghilang cukup lama, sehingga serigala berkata dalam hatinya: semoga hari ini ia berhasil dalam berburu dan mengajakku makan dengan angsa yang gemuk atau itik yang sedang berada di sisa hidunya sekarat akibat kemarau ini` Dalam kalimat di atas diketahui bahwa terdapat kata yang menggunakan kata ganti yaitu untuk menggantikan kata rubah dan kata ganti yaitu untuk menerangkan serigala. Dalam hal ini bahasa dalam cerita tersebut berkembang lagi dengan bentuk kata ganti untuk menerangkan tokoh. Universitas Sumatera Utara Waākhirān āda aṡ-ṡalabu wa sāalahu aẑ-ẑibu an sababi giyābuhu wanaẓ na ẓratan munafaḥiṣatan fawajada an-nasyāṭa wa- quwwatu tadubbu fῑ aw ṣāli aṣ- ṣalabi faalima aẑ-ẑibu anna aṣ-ṣ ṭāda ṣaydān waakaluhu waḥdahu dῡna an tad ῡ aẑ-ẑ āmi, faaṡara ẑalika fῑ nafsihi waaḍmara fῑ nafsihi amrān lam ya ṭṭaliI aṡ-ṣalabu alaihi . Akhirnya rubah pun kembali dan serigala itu langsung bertanya tentang sebab menghilangnya ia. Ia melihat dengan pandangan penuh selidik, terlihat tubuh rubah telah kembali cekatan dan kuat maka tahulah serigala itu bahwasanya rubah telah berburu suatu buruan dan memakannya sendiri tanpa mengajak serigala untuk timbulah niat di hati serigala untuk menyelidiki hal yang di sembunyikan rubah darinya`. Dalam kalimat di atas diketahui bahwa penggalan cerita tersebut menggunakan kata sambung waw yang artinya dan, dalam bahasa arab disebut dengan harf ataf . Dalam penggalan cerita tersebut terdapat 7 untuk waw. f ῑ ay-yumu at-tālῑ kharaja aṡ-ṡalabu wa bada qalῑlin tabiahu aẑ-ẑibu min baῑdin wakullamā al-tafata aṡ-ṡabu warā ẑ-ẑibu al-asyjāru hatta waṣala aṣ- ṣalabu ilā lasyarifi qaryatin tabudu ani al-gabati musafātan kabῑratan jiddan `Keesokan harinya pada hari yang berikutnya rubah pun pergi dan mengikutinya dari jauh, ketika rubah menoleh ke belakang, serigala segera bersembunyi di belakang pohon, hingga sampailah rubah itu di desa yang terletak sangat jauh dari hutan`. Dalam penggalan cerita diatas menceritakan tentang lingkup alamiah seperti pohon flora, hewan fauna dan ada suasana tempat hutan, desa. Universitas Sumatera Utara Warāba aẑ-ẑ idin mā yaḥduṡu fawajada aṡ-ṡalaba yadkhulu iḥdā al- ḥaẓ ῑbu akṡara min sāatin ṡumma yakhruju wa baṭnuhu mumtilῑ bi aṭ- ṭaāmi wa lakinna aẑ-ẑ ῑ aẑ-hāba linafsi al-makani lilḥuṣῡli alānafsi al-wajbatiad-dasimati walakinnahu fakkara fῑ ` Serigala mengamati dari jauh apa yang terjadi. Ia melihat rubah masuk ke salah satu kandang dan menghilang selama lebih dari 1 jam. Kemudian ia keluar dan perutnya telah penuh dengan makanan. Akan tetapi, serigala tidak memikirkan lama tentang kepergian rubah.` Dalam kalimat di atas diketahui bahwa penggalan cerita di atas, bentuk kata- kata yang di gunakan adalah bentuk fi’il mudhariq yaitu pada kata-kata dan juga terdapatjenis-jenis harf athaf’ yaitu . dalam hal ini anak-anak bisa menambah pengetahuan tentang struktur kalimat yaitu bentuk kata kerja sekarang dan kata penghubung . kha ṭaṭa aẑ-ẑ - ῑqāI bi aṡ-ṡalabi faẑahaba ilā al-ḥimāri wahuwa yaqipu bijiwari asy-syajarati wa ḥāwala aẑ - ṣiri wataḥaddaṡa biṣawtin munkhafiḍin wakāna yabkῑ ahyānān wayasykῡ lilḥimāri wa yaqῡ ḍῑku an-nakῡna aṣdiqāI umurān ṭawῑlān ṡumma yakhῡnanῑ wayaẑhaba liyakulu bidῡnῑ. `Serigala memikirkan untuk mencelakai dengan rubah. Ia pergi menemui keledai dan ia berhenti di samping pohon dan mencoba menggungkapkan perasaanya dan berbicara dengan suara pelan serta sesekali menangis, ia mengadu kepada keledai : apa pendapatmu tentang seorang teman yang telah berteman lama kemudian dia mengkhianatiku?. Ia pergi untuk makan tanpaku.` Dalam kalimat di atas diketahui bahwa penggalan cerita tersebut terdapat huruf jar yaitu huruf, . selain itu juga terdapat bentuk huruf athaf` , yaitu huruf, . Stukrur kalimatnya juga menggunakan bentuk fi’il Universitas Sumatera Utara mudhariq yaitu kata-kata , . Dalam hal ini basaha anak berkembang denmgan mengetahui jenis huruf jar. Hal yar ḍῑku ay-yatrukῑ jā ṭa fῑ asy-syabi? fawāsāhu al- himāru wa qāla lahu: lātagḍab ayyuhā aẑ-ẑibu laalahu nasya ay-yad ka liṭ-ṭaāmi lisyiddati j ῡihi. `Apa pendapatmu jika meninggalkanku kelaparan sementara ia sudah kenyang? Keledai pun mencoba membantu dengan jawaban jangan marah wahai serigala, mungkin ia lupa memanggilmu untuk makan karena rasa laparnya yang kuat, serigala menyahut:` Dalam kalimat di atas di ketahui bahwa terdapat kata tanya pada kalimat pertanyaan yaitu penggunaan kata hal sebagai kata tanya untuk meminta pendapat. Setelah itu juga di ketahui bagaimana jawabannya. Dalam hal ini bahasa anak sudah mengalami perkembangan dengan adanya bentuk Tanya jawab. Qāla aẑ-ẑ ẑhab marratan wāḥidatan innahub lam yaṣhabu lil qaryati marrataini aw ṡalāṡan marātin usbῡ - ῡ malahu hatta lā yaqsimu aṭ-ṭ ẑa huwa aṭ-ṭamaI yā sayyidi … a ṭ-ṭamaI biaynihi. `Tidak, tidak…..ia tidak pergi 1 kali tapi dua kali atau tiga kali dalam seminggu, bukankah itu artinya ia bermaksud tidak mengajakku bersamanya hingga dia tidak perlu memebagi makanan itu menjadi dua. Sesungguhnya ia tamak wahai tuan`. Dalam penggalan cerita diatas dapat ditemukan bentuk kata perulangan yaitu, pada kata satu kali dua kali, tiga kali dan satu minggu dalam bahasa arab dikenal al- adad. Universitas Sumatera Utara f ῑ al-yaumi at-tāli samia al-ḥimāru nabāḥa al-kalba fanādā alayhi ṣabāḥa al-khairi yāṣadῑqῑ faradda al-kalba : ṣabāha al-kairi, fasāalhu alḥimāru: hal anta fῑ ? Qāla al-kalba : limāẑā tasal alaka ḥājata aqḍῑhā laka ? qāla al-ḥimāru : bal masaalahu ur ῑdu masyῡrataka fῑhā , qāla tafaḍali yā ṣadῑqῑ kulla āẑānun mu ṣigyatan. `Keesokan harinya keledai mendengar suara gongongan anjing, ia pun menyapanya, Selamat pagi sahabatku. Anjing menyahut “selamat pagi” kemudian ia bertanya adakah kamu terburu-buru? Anjing pun bertanya kenapa? Apakah ada hal yang harus aku selesaikan untukmu, keledai menjawab, ada yang ingin aku diskusikan denganmu. Silahkan ya sahabatku, sahut anjing: aku siap mendengarkannya`, Dalam kalimat di atas diketahui bahwa terdapat kalimat untuk menyatakan sapaan waktu yaitu kata selamat pagi serta sudah dilengkapi dengan tanda baca yaitu tanda petik “ dan juga tanda Tanya?. dalam hal ini anak sudah dapat mempelajari bentuk tanda baca khususnya dalam membaca cerita Faqāla al-ḥimāru hunāka khiṣāmun bayna aṡ-ṡalabi wa aẑ-ẑ ῑdu aẑ-ẑibu minn ῑ at-takhala lis-ṡulhi waradi muẒlimati min-aṡ-ṡalabi waḥakā al-qiṣahtu lil kalbi. Fakkara al-kalbu qal ῑlan ṡumma qāla lil-himāri yā ṣadῑqῑ aturῑdu naṣaḥatῑ? ` keledai itu berkata,ada perselisihan di antara rubah dan serigala. Dan serigala itu memintaku untuk ikut campur memperbaiki hubungan dan membalas ketidak adilan yang dibuat oleh rubah lalu keledai menceritakan kisahnya kepada anjing. Anjing berpikir sesaat kemudian berkata kepada keledai: wahai sahabatku apakah ingin nasihat dariku`. Universitas Sumatera Utara Dari penggalan cerita di atas dapat di ketahui bahwa, semua tokoh yang ada dalam cerita tersebut terdapat di dalamnya, dan penggalan cerita tersebut dapat di jadikan suatu bentuk kesimpulan. qāla balā, faqāla lahu al-kalbu: lā tatadakhal fahumā hayawānānin syarisāni wa na ḥnu alῑ alla al-maw ḍuuI `Keledai menyahut, tentu. Lalu anjing melanjutkan perkataaanya: jangan ikut campur, mereka berdua itu hewan yang buruk perangainya, sedangkan kita lembut. Mereka berdua itu juga penipu dan mereka bisa menyelesaikan urusannya sendiri baik dengan cara damai ataupun kekerasan,jadi jauhilah urusan ini wahai temanku`. Dari penggalan cerita di atas di ketahui bahwa, kata- kata yang terdapat didalam penggalan cerita tersebut menggunakan kata-kata dalam bentuk mutsana dual, yaitu pada kata- kata . ẑahaba al-kalbu musriān indama intahā minal kalāmi maa al-himāri wakhaẑara al- falāḥῑna min aṡ-ṡalabi fatarabbaṣa lahu al-falāḥῑna hatta qabaḍῡ alaihi `Anjing itu segera pergi setelah menyelesaikan kata-katanya pada keledai, lalu ia memberi peringatan kepada petani-petani untuk berhati-hati dari rubah. Lalu petani- petani itu pun mengawasi selama beberapa malam hingga rubah itu tertangkap`. Dari penggalan cerita diatas di ketahui bahwa terdapat kata-kata dalam bentuk jamak, yaitu pada kata , bentuk jamaknya yaitu bentuk jamak mudzakar salim dan jamak mutsana salim. Universitas Sumatera Utara waarsal ῡhu ilā ḥadῑqati al-ḥayawāni hadayyatan minhum wa intahāamruhu, fahima al- ḥimāru alān faqad anna aẑ-ẑiba kāna yastakhdimuhu liṣāli al-malumāti lil- kalbi hattā yatimma al-ῑqāu biṡ-ṡalabi . `Dan mereka mengirimnya ke kebun binatang sebagai hadiah fahamlah keledai itu sekarang, ternyata serigala itu memperalatnya untuk memberi tahu hal itu kepada anjing hingga rubah pun tertangkap`. Dalam kalimat di atas di ketahui bahwa terdapat penggunaan betuk kata ganti atau yaitu untuk menggantikan kata rubah dan keledai. Dalam hal ini cerita tersebut pengalami perkembangan bahasa. waf ῑ yawmi mial ayyāmi kāna al-kalbu yastalqῑ taḥta illa syajaratin mutayān minal- ba ṡi an ṭaāmi, faraā aẑ-ẑ idin wahuwa yusria al-khu Ẓāri ilā al-qaryati al- mujāwirati lil-gābati fatabiahu bibaṣarihi ḥattā ikhtafā ` Suatu hari anjing berbaring dibawah pohon rindang kelelahan sehabis mencari makanan lalu ia melihat serigala kelelahan sehabis mencari makanan. Ia melihat serigala dari jauh yang sedang menuju ke desa dengan cepat anjing itu mengikutinya dengan pandangannya hingga serigala itu bersembunyi. Wa bada fatratin min al-waqti marra a ẑ-ẑ alā al-kalbi wanaẒara ilaihi mākiratan wa alqā as-salāmi walakin bada an gāba aẑ-ẑibu fῑ al-aḥrāsyi . `Beberapa waktu kemudian, serigala lewat di depan anjing dan melihat ke arahnya dengan pandangan yang menipu. Ia lalu mengucapakan salam, anjing menyahut salam itu. Akan tetapi setelah itu serigala menghilang di semak-semak`. Dari penggalan cerita di atas dapat di ketahui bahwa terdapat bentuk kalimat perlawanan yang di tandai dengan kata akan tetapi . Dengan demikian anak- anak dapat menambah pengetahuan baru. Universitas Sumatera Utara wafi da al- layaālῑ al-Muẓ a al- himāru wa-al-kalbu ḍawḍā a wa aṣwāta falāḥῑna waṭuyῡrin waḥayānātin fazi -qaryati fa ẑahabā liyastaṭli a al- amra fawajadā al-falahῑna ba da an akhaẑῡ darsān mimmā fa alaḥu aṣ- bi ṣarawātihimu al-ḥayawāniyati qad tarabbaṣῡ liẑ-ẑ bi hῑ ῑḥda al-ḥaẒairi `Pada suatu malam yang gelap, keledai dan anjing mendengar lolongan dan suara- suara petani dan burung-burung yang menakutkan berasal dari desa. Kemudian mereka berdua pergi untuk melihat apa yang terjadi, mereka mendapati petani-petani yang setelah mengambil pelajaran dari yang pernah dilakukan rubah terhadap binatang ternak mereka.` Dari pengggalan cerita di atas di ketahui bahwa situasi cerita terjadi pada malam hari. Dan keadaan desa yang gelap dengan banyak suara-suara, yaitu suara, keledai, anjing, petani, dan burung. Dengan anak- anak dapat mengetahui jenis-jenis suara binatang. faqaba ḍῡ alayhi qabla ay-yadkhala al-ḥaẒῑrati aṡ-ṡāniyati, walakinnahu ḥāwala al-haraba faawsa hu ḍarbān hatta halaka wa māta naẒara al-ḥimāru ilā ṣadῑqihi al- kalbi wa qāla lahu: man ḥafara ḥufratan li akhῑhi waqaa fῑhā , faajābata al-kalbu, na am yā ṣadῑqῑ haẑ -wasyi al-khaini `Ternyata mereka sudah menunggu serigala semenjak ia menyerang salah satu kandang ternak, maka petani-petani itu menangkapnya sebelum ia berhasil masuk Universitas Sumatera Utara kekandang ternak yang kedua. Akan tetapi serigala itu mencoba melarikan diri sehingga petani-petani itu memukulinya dan serigala luka-luka dan akhirnya ia mati. Keledai lalu menoleh ke sahabatnya anjing lalu berkata: “ barang siapa yang menggali lubang untuk saudaranya dia sendiri yang jatuh ke dalamnya”. Anjing pun menjawab : “ benar sahabatku inilah balasan untuk orang yang memfitnah lagi berkhianat` Dari pengggalan cerita di atas di ketahui bahwa ada pesan yang di sampaikam kaepa da pembaca mengenai balasan dari setiap perbuatan yang kita lakukan, jika kita berbuat baik maka hasilnya baik, sedangkan jika berbuat jahat maka balasannya pun kejahatan. Atau dengan kata lain terdapat pesan yang dapat mendidik ana-anak setelah membaca cerita tersebut. māẑā lawkāna aẑ-ẑibu qad wājaha aṡ-salaba bimā yafaluhu? laaluhu kāna ilā ṣawābihi wa yaḥtaẑiru walakin kullu minhumā khasira ḥayātahu ḥῑna ṭamaa wa kha ṭaṭa waḥidahu lil fawzi bi al-gianῑmati `Seandainya saja, serigala itu memberitahu rubah akan hal yang dikerjakannya itu sehingga ia dapat kembali dalam kebenaran, tetapi memang keduanya itu merugi hidupnya karena ketamakan akan harta`. Dari penggalan cerita di atas dapat di ketahui bahwa terdapat bentuk penguatan cerita dalam bentuk pertanyaan, sehingga anak-anak mengerti maksud dari cerita tersebut Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cerita aẑ-ẑibu l- khāinu serigala pengkhianat mengalami perkembangan bahasa. Anak-anak setelah membaca cerita tersebut dapat menambah pengetahuan tentang jenis-jenis isim yaitu isim mufrad, mutsana, jamak. Selain itu ana-anak juga bisa belajar jenis-jenis huruf yaitu huruf jar, huruf athaf dan huruf nida’. Dan selanjutnya belajar tentang jenis- Universitas Sumatera Utara jenis fi’il yaitu fi’il madhi, mudhariq, dan fi’il amar. Dalam cerita tersebut juga terdapat pengetahuan tentang beberapa kaidah tatabahasa arab yang lainnya, tetapi hanya sebatas pada kata-kata yang sudah umum digunakan familiar 3.5.3 Pengembangan Nilai Keindahan Dalam mengkaji aspek pengembangan nilai keindahan dalam sebuah cerita anak-anak, hal yang di bahas adalah mengenai kata-kata yang bersajak dan berirama indah nursery song, penyajian cerita yang menarik,bersuspense tinggi dan di ungkap dengan bahasa yang tepat. Nilai –nilai keindahan ini menjadikan anak-anak tertarik untuk mendengarkan cerita dan member pengaruh kepada jiwa anak tersebut. Berikut ini adalah penggalan cerita anak-anak aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat tentang pengembangan nilai keindahan: ṣ ῡa l iṡnaini Mereka berdua saling membantu dalam perburuan untuk menghilangkan lapar mereka ta ṣ ῡin sanggup makan 1 kali dalam sepekan atau lebih di waktu-waktu tertentu yumann ῑ ῑnatin aw baṭatin Dan mengajakku makan dengan angsa yang gemuk atau itik. Universitas Sumatera Utara wana Ẓ Ẓratan munafaḥiṣatan Ia melihat dengan pandangan penuh selidik. ani al- gabati musafātan kabῑratan jiddan hingga sampailah rubah itu di desa yang terletak sangat jauh wata ḥaddaṡa biṣawtin munkhafiḍin Dan berbicara dengan suara pelan innahu lam ya ẑhab marratan wāḥidatan Ia tidak pergi satu kali ṡalāṡin marrātin usb iyān Tiga kali dalam seminggu. ta ḥta Ẓilli syajaratan mutiban mi al-baḥṡi an ṭ Di bawah pohon rindang kelelahan sehabis mencari makanan. wana Ẓara ilaihi naẒratan mākiratan Dengan pandangan yang menipu. Dari penggalan-penggalan cerita di atas di jelaskan bahwa terdapat kata-kata dengan bunyi yang sama. Kata-katanya bersajak dan berirama indah nursery songs, hal ini dapat kita lihat dari kata , kata-kata ini mempunyai bunyi akhir yang sama yaitu bunyi tanwin yang berbaris bawah kasratain . Ketika anak membaca cerita tersebut mereka belum mampu Universitas Sumatera Utara memahami makna di balik kata-kata itu tetapi sudah dapat merasakan keindahanya, melalui bunyi bahasa yang menarik. -qa ḥṭu al-qaryatu wa al-gabatu hatta ẑabulat wa mātat kemarau melanda desa dan hutan hingga semua bunga layu dan mati, lā tataḥammala al-jῡ -a ṭasya Menghilangkan lapar mereka. Walakin a ẑ-ẑ ṡ-ṡ - ḥayawānāti Akan tetapi serigala dan rubah termasuk hewan hunāka khiṣāmun baina aṡ-ṡ ẑ-ẑiba Ada perselisihan antara rubah dan serigala Dalam kalimat di atas di jelaskan bahwa terdapat kata-kata dengan bunyi yang sama. Kata-katanya bersajak dan berirama indah nursery songs, hal ini dapat kita lihat dari kata , yaitu mempunyai bunyi akhir yang sama yaitu bunyi baris fathah baris atas. 3.5.4 Penanaman Wawasan Multikultural Dalam mengkaji aspek penanaman wawasan multikultural dalam sebuah cerita anak-anak, hal yang di bahas adalah mengenai asal daerah cerita tersebut, kebudayaan masyarakat yang ada di daerah cerita itu. Universitas Sumatera Utara Cerita anak yang berjudul aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat ditulis oleh pengarang Mesir. Cerita anak aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat berlatar disebuah hutan yang rindang, banyak di tumbuhi berbagai tumbuhan diantaranya yaitu, bunga-bunga, pepohonan, rerumputan hijau yang membentang disekeliling hutan. Tumbuhan yang hidup disekitar hutan dapat di makan oleh hewan-hewan yang mendiami hutan, khususnya yang berupa dedaunan. Hewan-hewan yang tinggal diwilayah hutan biasanya terdiri dari hewan buas dan hewan jinak, hewan tersebut diantaranya yaitu: serigala, rubah, anjing, keledai, itik, domba, dan hewan kecil lainnya. Mereka hidup saling tolong-menolong dalam mencari makanan dalam menghilangkan lapar mereka. Pada suatu hari hutan tersebut dilanda kemarau yang panjang mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan di hutan tersebut layu dan mati, tetapi ada sebagian hewan yang masih bisa bertahan hidup. Hutan dapat digunakan juga sebagai tempat beristirahat oleh hewan setelah kelelahan dalam mencari makanan. Disekitar hutan juga terdapat perbukitan hijau yang membentang luas mengelilingi hutan. Hutan yang digunakan sebagai tempat tinggal hewan-hewan dan tumbuhan biasanya dapat mengalami berbagai peristiwa diantaranya, kemarau panjang, banjir, kebakaran, penebangan secara liar dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara Kehidupan makhluk hidup di hutan beraneka ragam. Makhluk tersebut ada yang mencari makanan di dalam hutan dan ada juga di luar hutan, ada yang makan tumbuhan dan ada juga yang memakan hewan kecil yang lainnya. Disekitar kawasan hutan terdapat kawasan rumah penduduk yang daerahnya banyak ditumbuhi pepohonan diantaranya, padi, rerumputan hijau dan lainnya.penduduk didesa tersebut berpenghasilan sebagai petani dan mereka juga memiliki hewan ternak, yaitu itik, domba, dan angsa. Masyarakat yang tinggal disekitar hutan biasanya mencari mata pencarian dihutan dengan mencari kayu bakar, tanaman yang dapat di gunakan sehari-hari ataupun binatang hutan yang bisa dimakan antara lain, burung, kijang, rusa dan lainnya. Suasana di desa tersebut sangat sunyi dan menakutkan, khususnya pada malam hari. Suara-suara binatang sering terdengar disekitar desa seperti suara burung-burung yang menakutkan, lolongan anjing dan serigala dan hewan lainnya. Dalam cerita anak aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat juga menggambarkan tentang kebudayaan masyarakat di wilayah tersebut yang saling tolong menolong, menjalin kerjasama, kerukunan, dan persahabatan yang dapat di jadikan pedoman bagi para pembaca. Cerita anak aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat mengajarkan kepada anak-anak bahwa kita hidup dalam masyarakat yang majemuk yang memiliki Universitas Sumatera Utara budaya yang beraneka ragam. Cerita ini mengajarkan kepada anak-anak keberagaman etnik,toleransi,dan kerjasama. Hal tersebut harus di tanamkan kepada anak sejak dini. 3.5.5 Penanaman Kebiasaan Membaca Dalam mengkaji aspek penanaman kebiasaan membaca dalam sebuah cerita anak-anak, hal yang di bahas adalah mengenai bagaimana memotivasi anak-anak supaya rajin membaca, dan bacaan apa saja yang sesuai dengan anak-anak. Kata-kata bijak yang mengatakan bahwa buku adalah jendela ilmu pengetahuan, buku adalah jendela untuk melihat dunia, menemui relevansinya yang semakin kuat dalam abad informasi dewasa ini. Semakin cepatnya arus informasi dari berbagai belahan dunia hanya dapat diikuti dengan baik jika orang mau membaca. Memang tidak ada sanksi bagi orang yang malas membaca, tetapi akan terkucilkan dari peradaban modern, di tengah kehidupan supermodern yang serba teknologis. Penyakit malas membaca dewasa ini menjangkiti siapa saja, sejak dari anak- anak sampai orang dewasa, anak sekolah, atau mahasiswa atau siapa saja. a. Beberapa tips memotivasi ank untuk rajin membaca antara lain: 1. Berangkat ke Kebun Binatang atau Sirkus, kemudian mencari buku tentang binatang yang baru dilihat anak Anda. Anak-anak sangat senang ke kebun binatang dan mereka akan terus bercerita apa yang dia lihat sepanjang jalan. Setelah pulang, singgah sebentar ke toko buku dan temukan binatang yang paling dia sukai. Yakinlah anak Anda pasti akan senang membaca buku tersebut. 2. Jika anak melihat sesuatu yang menarik di TV, temukan buku tentang hal tersebut. Ada kalanya anak Anda menonton TV dan tertarik dengan bagaimana Universitas Sumatera Utara gerhana terjadi, maka carilah buku yang membahas topik tersebut. Karena ketertarikan muncul dari sang anak, kemungkinan besar dia akan senang membaca dan ingin tahu lebih jauh tentang topik yang menarik perhatiannya. 3. Ceritakan kepada anak buku yang baru saja Anda baca. Bacakan bagian tertentu yang menarik dari buku tersebut dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau anak Anda jika dia ingin membacanya sendiri. Terkadang anak kita juga ingin tahu buku yang dibaca orangtuanya. Mengapa tidak menceritakannya kepada Anak Anda? Ini sekaligus melatih kita sebagai orangtua untuk merangkum buku tersebut secara sederhana dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Tak hanya itu, anak-anak juga punya rasa ingin tahu yang besar dan dia akan berusaha mencari tahu mengapa orangtuanya membaca buku tersebut. 4. Bacakan buku favorit dan sering-seringlah mengulangnya. Anak Anda akan belajar tentang kisah tersebut dan mulai belajar tentang mengapa membaca itu penting dan menarik. Pengulangan menciptakan efek yang kuat dalam daya ingat anak Anda. Mereka akan mengenang kegiatan tersebut dan ingin mengulanginya kembali dengan cara membaca buku yang membawanya ke ingatan masa lalu. 5. Jawablah selalu pertanyaan Anak Anda.Dengarkan baik-baik dan sabar apa yang dia tanyakan dan jawablah dengan penuh perhatian dan kesabaran pula. Jika perlu, ajak anak Anda ke toko buku atau perpustakaan untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya. Anda dapat pula melakukan kegiatan bersama seperti menemukan jawaban pertanyaan tersebut dalam ensiklopedi, kamus atau browsing google bersama sang anak. Universitas Sumatera Utara 6. Belikan buku sebagai hadiah ulang tahun sahabat anak Anda. Biarkan anak Anda memilih buku yang akan dijadikan sebagai hadiah kepada sahabatnya. Dia akan belajar buku adalah benda yang bermanfaat buat orang-orang terdekatnya. 7. Ketika Anda memiliki waktu luang bersama anak, ceritakan sebuah kisah kepadanya. Setelah Anda selesai bercerita, mintalah anak Anda bercerita sebuah kisah yang ingin dia ceritakan. Proses ini akan membangun kedekatan antara anak dan orangtua sekaligus mengajak keduanya untuk gemar membaca sebelum bisa menceritakan kisah-kisah baru. 8. Buat daftar buku yang dimiliki anak Anda dan tempelkan di lemari es dan beri tanda buat buku yang selesai. Berikan kesempatan anak Anda untuk menempelkan tanda bintang pada setiap buku yang sudah selesai dia baca. Ini memberikan sebuah “sense of accomplishment” dan memacu anak untuk membaca lagi dan lagi. 9. Jangan pernah memaksa anak Anda membaca atau menyelesaikan buku yang tidak dia sukai. Ini akan memberi pengalaman buruk dan membuatnya benci membaca. Biarkan dia menemukan apa yang dia sukai dan ajaklah membaca hal- hal tersebut. 10. Jika anak melihat Anda sedang membaca sebuah buku dan menikmatinya, mereka juga akan tertarik. Sebagai orangtua, tunjukkanlah bahwa Anda memang gemar membaca dan menjadikannya sebagai kegiatan yang menarik dan rutin dilakukan. Anak-anak akan mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya apalagi jika mereka melihat orangtuanya sangat menikmatmati buku yang dibaca. Universitas Sumatera Utara Ternyata tidak sulit mengajak anak gemar membaca. Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa kita lakukan untuk membiasakan anak membaca. Jika Anda sering melakukan hal tersebut di masa kecil sang anak, maka ketika besar nanti mereka akan menjadi orang yang gemar membaca. Dan yang jauh lebih penting, mereka akan memandang kegiatan membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan dan memberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi hal-hal baru http:www.muhammadnoer.com20100810-tips-mengajak- anak-gemar-membaca. b. bacaan untuk anak-anak Buku bacaan untuk anak berbeda dari bacaannya remaja atau orang dewasa , berikut akan dijelaskan beberapa hal penting untuk diperhatikan sebagai bacaan anak- anak antara lain: 1. buku bergambar prasekolah pengenalan konsep seperti huruf, angka, warna dan sebagainya, buku dengan kalimat yang berirama dan berulang, buku bergambar tanpa kata-kata 2. sastra tradisional mitos, dongeng, cerita rakyat, legenda, sajak 3. fiksi fantasi, fiksi modern, fiksi sejarah 4. biografi dan autobiografi 5. ilmu pengetahuan 6. puisi dan syair. Bacaan anak umumnya ditulis dengan kalimat yang singkat, serta pilihan kosakata dan tata bahasa yang lebih sederhana dibandingkan sastra dewasa. Selain Universitas Sumatera Utara dibaca di dalam hati, teks dimaksudkan agar bisa dibaca keras-keras oleh anak. Buku juga dibacakan keras-keras oleh orang dewasa untuk anak yang belum bisa membaca. Ilustrasi sangat penting dalam bacaan anak dan merupakan kesatuan dengan cerita. Anak yang belum bisa membaca terutama sangat memperhatikan gambar- gambar dalam buku. Selain itu, bacaan anak bisa hanya berisi gambar dan tanpa kata- kata. Jumlah ilustrasi dalam buku anak juga lebih banyak dibandingkan ilustrasi buku sastra dewasa. Semakin muda target pembaca, maka semakin banyak pula ilustrasi yang diberikan. http:antonrio.wordpress.com20101121memilih-buku-bacaan-untuk-anak-usia- dini Universitas Sumatera Utara

BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Pengkajian terhadap karya sastra seperti pengkajian terhadap karya fiksi berarti penelahan, penyelidikan atau mengkaji, dengan menyelidiki karya fiksi tersebut. Untuk melakukan pengkajian terhadap unsur- unsur pembentuk karya sastra, khususnya fiksi, pada umumnya disebut sebagai upaya menganalisis. Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak- anak masa kini, yang dapat di lihat dan di pahami sesuai jiwa anak-anak. Bahasa yang digunakan dalam sastra anak adalah bahasa yang dipahami oleh anak, yaitu bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan pemahaman mereka. Cerita anak yang berbahasa Arab berjudul aẑ-ẑ l- khāinu serigala pengkhianat ini setelah penulis teliti mengandung pesan Religi dan pesan kritik sosial sebagai berikut: Pesan yang ada dalam cerita tersebut, berupa nilai-nilai moral, dan pendidikan sesuai tingkat perkembangan serta pemahaman anak-anakyang berusia sekitar 2 sampai 12 tahun. bahasanya sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak serta perkembangan imajinasi juga pertumbuhan sosial anak. Cerita ini mempunyai dua karakter tokoh utama yaitu antara serigala dan rubah yang mempunyai sifat baik atau buruk protagonist dan antagonis. Universitas Sumatera Utara