Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Lisensi Paten

D. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Lisensi Paten

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten tidak mengatur secara rinci mengenai hal-hal apa saja yang harus dimuat dalam perjanjian lisensi Paten sehingga para pihak bebas menentukan hal-hal apa saja yang akan dimuat dalam perjanjian lisensi yang mereka buat, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata tentang syarat syahnya perjanjian dan Pasal 1338 tentang kebebasan berkontrak. 66 Dengan demikian, hak dan kewajiban para pihak perlu diatur dalam suatu Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai hak dan kewajiban yang membuat perjanjian lisensi, karena dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten hanya diatur hak dan kewajiban Pemegang Paten saja, dimana hak dan kewajiban tersebut apabila tidak dilaksanakan akan menimbulkan akibat hukum terhadap status Paten tersebut, misalnya kewajiban Pemegang Paten untuk membayar biaya tahunan dan kewajiban pemegang Paten untuk melaksanakan Patennya di Indonesia. Apabila pemegang Paten terlambat membayar biaya tahunan, maka akan dikenakan denda dan bahkan dapat juga Paten tersebut dibatalkan apabila tidak dibayar selama tiga tahun berturut-turut. Sementara itu, apabila pemegang Paten tidak melaksanakan Patennya di Indonesia, maka pihak lain yang ingin menggunakan Paten tersebut dapat meminta lisensi wajib dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual untuk melaksanakan Paten tersebut. Dengan demikian, kewajiban untuk membayar biaya 66 Gunawan Suryomurcito, Laporah Akhir Tentang Kompilasi Bidang Hukum Perjanjian Lisensi, Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2006, tanpa Halaman. Universitas Sumatera Utara tahunan dan biaya lain yang timbul yang diwajibkan oleh Undang-undang terhadap pemegang Paten harus jelas dalam perjanjian lisensi kewajiban tersebut kepada siapa dibebankan. 67 Menurut Gunawan Suryomucito, dalam perjanjian lisensi Paten, selain karena kewajiban berdasarkan Undang-undang juga ada kewajiban pemegang Paten atau pemberi lisensi yang timbul berdasarkan perjanjian lisensi, seperti: 68 1 Menjamin pelaksanaan Paten yang telah diperjanjikan dari cacat hukum atau gugatan dari pihak ketiga; 2 Melakukan pengawasan mutu produk terhadap pelaksanaan Paten; dan 3 Member tahu penerima lisensi apabila jangka waktu perjanjian lisensi sudah habis masa berlakunya. Sementara itu, hak pemegang Paten atau pemberi lisensi adalah : 69 1 Menerima pembayaran royalty sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui kedua belah pihak; 2 Melaksanakan sendiri patennya kecuali diperjanjikan lain; dan 3 Menuntut pembatalan perjanjian lisensi apabila penerima lisensi tidak melaksanakan perjanjian sebagaimana mestinya. Sedangkan hak penerima lisensi Paten berdasarkan Laporan Akhir Tentang Kompilasi Bidang Hukum Perjanjian Yang Dikeluarkan Oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2006 adalah: 70 1 Melaksanakan Paten sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian; 2 Memberikan lisensi lebih lanjut kepada pihak ketiga apabila diperjanjika; dan 3 Menuntut pembatalan lisensi apabila pemberi lisensi tidak melaksanakan perjanjian sebagaimana mestinya. 67 Ibid. 68 Ibid. 69 Ibid. 70 Ibid. Universitas Sumatera Utara Kewajiban penerima lisensi Paten berdasarkan Laporan Akhir Tentang Kompilasi Bidang Hukum Perjanjian Yang Dikeluarkan Oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2006 adalah : 71 1 Membayar royalty sesuai dengan perjanjian; 2 Melaksanakan perjanjian lisensi sesuai dengan perjanjian.

E. Jenis Lisensi Paten