Persepsi dan Sikap Konsumen Persepsi Konsumen

kadang-kadang sudah dikontrak untuk jangka waktu yang lama, waktu edar sangat lambat, biaya sangat mahal Tjiptono, 1997 : 224 Sedangkan menurut Kotler 2002: 760, majalah memiliki beberapa kelemahan seperti : tenggang waktu atas manfaat dan pembelian iklan panjang, ada peredaran yang sia-sia, tidak ada jaminan posisi produk. 3.6.3. Papan Reklame Keunggulan dari media papan reklame adalah: murah, sangat mencolok karena ukurannya besar, penampilannya menarik, fleksibel, persaingan sedikit, menayangkan pesan iklan yang sama berkali-kali, penempatan yang strategis dapat membuat masyarakat yang lalu lalang terekspos untuk memandangnya Tjiptono, 1997 : 245 Sebagaimana media lainnya, media luar ruangan juga memiliki beberapa kelemahan yaitu: membahayakan pengemudi, kreativitas terbatas, masyarakat khalayak tidak selektif, hanya efektif jika khalayak menggunakan kendaraan yang memiliki ruang pandang luas, misalnya: sepeda, sepeda motor, mobil pribadi. Tjiptono, 1997: 245. Sedangkan menurut Kotler 2002: 670 media ruang terbuka memiliki keunggulan : fleksibilitas, pengulangan paparan tinggi, biaya rendah, persaingan rendah. Kelemahannya: tidak ada pilihan audiens, kreativitas terbatas.

2.4. Persepsi dan Sikap Konsumen

4.1. Persepsi Konsumen

Persepsi adalah proses bagaimana menyeleksi, mengorganisasi, dan menginterprestasikan stimuli-stimuli. SOLOMON mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita seperti: mata, hidung, mulut, telinga, jari. Sutisna, 2001: 60. Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi: a. Sensory Faktor-faktor sensory mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan dan hal-hal itu sangat penting dalam desain produk.Faktor- faktor sensory dapat berupa: bau, rasa, suara, dan permukaan benda. b. Factor-faktor struktural Assel mengatakan sejumlah faktor-faktor struktural iklan media cetak yang mempengaruhi konsumen yaitu: ukuran, posisi, warna, kontras Sutisna, 2001: 65 4.2. Sikap Konsumen Gordon Allport mendefinisikan sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap obyek atau kelompok, baik obyek yang disenangi maupun yang tidak disenangi secara konsisten Sutisna, 2001: 99 4.2.1. komponen sikap 4.2.1.1. cognitive component komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Kepercayaan tentang atribut suatu produk biasa dievaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek dan semakin positif setiap kepercayaan, maka keseluruhan komponen kognitif akan terdukung, yang pada akhirnya akan mendukung keseluruhan dari sikap tersebut 4.2.1.2. affektif component perasaan dan reaksi emosional kepada suatu obyek menunjukan komponen afektif dari sikap 4.2.1.3. behavioural component komponen ini adalah respon seseorang terhadap obyek atau aktivitas, seperti keputusan untuk membeli atau tidak terhadap suatu produk akan memperlihatkan behaviorall component 4.2.2. Fungsi-fungsi sikap 4.2.1.1. fungsi ultiarian Berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar apakah produk tersebut memberikan kesenangan atau justru kekecewaan. 4.2.1.2. fungsi ekspresi nilai sikap yang dikembangkan konsumen terhadap suatu produk bukan didasarkan atas manfaat produk tersebut, tetapi lebih di dasarkan pada kemampuan merek produk tersebut mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya self consept. Ketika konsumen membeli suatu merek produk manfaat inti dari produk itu tidak lagi menjadi perhatiannya,tetapi pusat perhatiannya adalah apakah merek tersebut mampu membantu dirinya dalam mengekspresikan nilai-nilai yang diinginkannya. 4.2.1.3. Fungsi mempertahankan ego Sikap yang dikembangkan konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal,sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego. 4.2.1.4. Fungsi pengetahuan Sikap membantu konsumen mengkoordinasikan informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Dari seluruh informasi itu konsumen memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.fungsi pengetahuan juga bisa membantu mengurangi ketidakpastian dan kebingungan.

2.5. Efektivitas Periklanan

Dokumen yang terkait

Iklan Televisi Program Jalan Sehat 10.000 Langkah Bersama Anlene Terhadap Citra Produk (Studi Korelasional Iklan Televisi Program Jalan Sehat 10.000 Langkah Bersama Anlene terhadap Citra Produk Susu Anlene di kalangan Ibu PKK di Kecamatan Medan Marelan)

0 70 105

Gambaran Persaingan Dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL Dan AS (Studi Analisis Semiotika tentang Persaingan dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL versi “Sule – Baim” dan AS versi “Sule – Cek 123”)

1 35 132

Pengaruh Iklan Televisi Molto Ultra Sekali Bilas Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU

3 45 92

Iklan Kartu Xl Dan Tindakan Membeli (Buying Actions) Pengguna Telepon Selular (Studi Kasus Tentang Pengaruh Iklan Televisi Kartu Xl Versi “Kawin Sama Monyet” Terhadap Tindakan Membeli Kartu Xl Oleh Siswa-Siswi Smu Negeri 10 Medan)

1 32 128

Pengaruh Iklan Bersambung Televisi Pond’s Flawless White terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswi Politeknik Negeri Medan

1 26 91

Analisis Perpindahan Konsumen Kartu Pra Bayar Telepon Seluler pada Operator Seluler Lain ke Telkomsel (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara)

1 46 111

ANALISIS IKLAN TELEVISI DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER IM3 (Studi Pada Remaja Perumahan Bedali Indah Pengguna Kartu Seluler IM3)

1 9 35

EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI KARTU SELULER EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI KARTU SELULER (Studi Efektifitas Iklan Televisi Kartu As Versi Ganteng Level 10, AXIS Versi Tali Persahabatan, XL Versi Noah Band Menggunakan Metode EPIC Model Di Kalangan Mahasiswa Faku

0 2 13

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN.

1 10 18

PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR.

0 2 81