3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian harus mengandung variabel yang jelas sehingga memberikan gambaran data dan informasi apa yang diperlukan untuk
memecahkan masalah tersebut.Variabel adalah subyek penelitian apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2002: 94.
Berdasarkan pengertian variabel di atas, maka variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman guru pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Dimana variabel dalam penelitian ini terbagi lagi menjadi sub variabel dijabarkan lagi dalam indikator-indikator seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Variabel, Subvariabel dan Indikator
Variabel Sub variabel
Indikator Pemahaman guru pada
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
di SMA N 4 Purworejo.
1. Pengetahuan
guru tentang KTSP
1.1 Konsep dasar KTSP
1.2 Karakteristik KTSP
1.3 Standar isi dalam KTSP
1.4 SKL dalam KTSP
1.5 Kelebihan KTSP
1.6 Perbedaan KBK dengan KTSP
1.7 Silabus dalam KTSP
1.8 RPP dalam KTSP
1.9 Metode pembelajaran
1.10 Media pembelajaran
1.11 Sumber pemeblajaran
1.12 Penilaian kelas berbasisi KTSP
1.13 Program tindak lanjut
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menunjukkan cara-cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Untuk memperoleh data, peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Arikunto, 2002:128. Dalam penelitian ini metode angket digunakan sebagai alat pengumpul data tentang pemahaman guru pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan di SMA N 4 Purworejo tahun ajaran 20082009. 2.
Metode Observasi Metode observasi digunakan untuk mengamati secara langsung terhadap
objek penelitian. Data hasil observasi digunakan untuk memperkuat hasil penelitian selain dari data angket.
3. Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto, 2002:132. Metode
wawancara ini digunakan peneliti untuk melengkapi data yang diperoleh melalui kuesioner yaitu untuk mengetahui bagaimana pemahaman guru pada KTSP.
3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa berupa lembar pengamatan dan angket yang berupa alat penilaian kemampuan guru. Angket berupa pilihan ganda
yang sudah disediakan jawabannya. Angket merupakan pertanyaan terbuka tentang pemahaman guru pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.
Dalam penelitian ini sub variabelnya adalah pengetahuan guru tentang KTSP.
3.6 Uji Coba Instrumen
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka instrumen perlu diujicobakan terlebih dahulu sebelum dugunakan untuk mengambil data
penelitian. Untuk mengetahui apakah instrument tersebut benar-benar valid dan reliable, maka terlebih dahulu diujicobakan pada guru-guru diluar sampel. Uji
coba dilakukan disekolah mau diajak bekerja sama dan memberikan ijin untuk melaksanakan uji coba instrument. Uji coba instrumen dilakukan diluar populasi,
yaitu dengan syarat sekolah mempunyai kecenderungan kondisi lingkungan yang hampir sama. Selain itu uji coba instrumen dilakukan karena adanya kesamaan
sifat yaitu : guru tersebut berasal dari jenjang pendidikan yang sama yaitu sarjana pendidikan, kurikulum yang digunakan sama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Dalam membuat uji coba pembuatan instrumen, perlu memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Tahap pembuatan uji coba Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a. Mengadakan pembatasan tema tes. Materi yang diujikan adalah mengenai pengetahuan tentang KTSP.
b. Menentukan tipe soal.bentuk soal yang akan digunakan adalah soal pilihan ganda dengan tipa butir soalnya dilengkapi dengan lima pilihan jawaban.
c. Menentukan jumlah soal. d. Menentukan kisi-kisi soal.
e. Penyusunan butir soal.
2. Tahap pelaksanaan tes. Soal-soal yang telah dibuat diuji cobakan terlebih
dahulu kepada guru diluar sampel. 3.
Tahap analisis uji coba soal Hasil uji coba kemudian dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur
pengetahuan guru tentang KTSP. Suata tes dinyatakan baik sebagai alat ukur hasil belajar harus memenuhi persyaratan yaitu : validitas, dan reliabilitas.
a. Validitas Instrumen
Menurut Arikunto 2002 : 144, suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan yaitu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat dan mempunyai validitas yang tinggi. Untuk mengetahui
validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment yaitu :
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan :
xy
r = Koefisien korelasi X = Skor tiap butir soal
Y = Skor total yang benar dari tiap subjek N = Jumlah Subjek
Arikunto, 2002:146
Untuk menentukan valid tidaknya suatu instrumen adalah dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi r pada taraf signifikan
5 atau taraf kepercayaan 95. Karena yang dijadikan ujicoba penelitian ada 17 responden, maka N= 17, kemudian dapat dilihat pada tabel taraf signifikan 5
atau taraf kepercayaan 95 diperoleh r
tabel
= 0,482. Setelah diketemukan nilai r
xy
masing-masing butir soal maka langkah selanjutnya menentukan apakah soal tersebut valid. Soal yang dinyatakan valid jika r
xy
r
tabel
, dalam penelitian ini jika r
xy
0,482 lihat pada lampiran 8 halaman.
Berikut perhitungan validitas pada angket yang diujicobakan: Tabel 3.2
Perhitungan validitas butir soal No.1 No.
X Y
X
2
Y
2
XY 1
10 100
2 8
64 3
1 17
1 289
17 4
1 16
1 256
16 5
1 33
1 1089
33 6
1 34
1 1156
34 7
12 144
8 1
37 1
1369 37
9 23
529 10
1 33
1 1089
33 11
21 441
7 1
34 1
1156 34
13 1
35 1
1225 35
14 1
38 1
1444 38
15 20
400 16
1 43
1 1849
43 17
1 43
1 1849
43 S
11 457
11 14449
363 Sumber : hasil olah data 2008
Dalam penelitian ini soal angket yang diujicobakan sebanyak 30 soal, melalui perhitungan dari 30 soal diperoleh 27 soal yang valid sedangkan 3 soal
angket tidak memenuhi syarat validitas. Hasil ujicoba angket dapat dilihat pada
lampiran 8. b.
Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2002 : 154. Dalam penelitian ini,
digunakan rumus alpha untuk mengukur reliabilitas instrumen, yaitu sebagai berikut :
r
11 =
1 k
k
2 1
2
1
b
Keterangan : r
11
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan
2 b
= Jumlah varians butir
2 1
= Varians total Arikunto, 2002 : 171
Untuk menentukan valid tidaknya suatu instrumen adalah dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi r pada taraf signifikan
5 atau taraf kepercayaan 95. Karena yang dijadikan ujicoba penelitian ada 17 responden, maka N= 17, kemudian dapat dilihat pada tabel taraf signifikan 5
atau taraf kepercayaan 95 diperoleh rtabel = 0,482. Setalah diketemukan nilai
reliabilitas dari masing-masing butir soal maka langkah selanjutnya menentukan apakah soal tersebut reliabel. Soal yang dkatakan valid jika r
xy
r
tabel
, dalam penelitian ini didapatkan bahwa soal yang reliabel jika nilai r
11
0,482. Untuk mengetahui soal-soal dan perhitungan reliabelitas yang reliabel dapat dilihat
dalam lampiran 8.
3.6 Metode Analisis Data