Variabel Penelitian Alat dan Bahan

22 Tabel 1. Kelompok Perlakuan Hewan Uji Kelompok Uji Perlakuan secara Oral Induksi Asam Asetat Jumlah mencit ekor Keterangan I Na-CMC 1 √ 5 Kontrol negatif II Asetosal √ 5 Kontrol positif III Temulawak Dosis 1 187,5 mgKgBB √ 5 Perlakuan 1 IV Temulawak Dosis 2 375 mgKgBB √ 5 Perlakuan 2 V Temulawak Dosis 3 750 mgKgBB √ 5 Perlakuan 3 4. Pengujian efek analgetik Mencit yang telah memenuhi kriteria diberi asetosal dan temulawak instan secara oral sesuai dengan dosis masing-masing dan ditunggu hingga 5 menit. Setelah 5 menit semua kelompok perlakuan diberikan induksi asam asetat 1 dengan dosis 0,2 ml20gBB secara intraperitonial dan ditunggu 5 menit kemudian. Banyaknya geliat mulai diamati dan dihitung setelah 5 menit pemberian induksi dengan interval 5 menit selama 1 jam. 5. Teknik Analisis Data Menghitung rerata jumlah geliat untuk melihat kelompok perlakuan dalam menurunkan geliat serta menghitung persen proteksi dan efektivitas dari obat analgetik yang berada di pasaran yaitu asetosal Lampiran 6 dan 7 dengan menggunakan rumus sebagai berikut 23 Persen proteksi : Persen efektivitas : Setelah itu dilakukan analisis statistik uji one way ANOVA dan uji independent-T test dengan menggunakan aplikasi SPSS.16. Terdapat uji prasyarat dalam metode one way ANOVA, yaitu uji homogenitas. Pada uji one way ANOVA dan uji independent-T test diperlukan hipotesis atau dugaan sementara dan interpretasi dari pengujian tersebut. Hipotesis dari pengujian ini adalah H : Temulawak instan Curcuma xanthorrizha Roxb tidak memiliki efek analgetik H 1 : Temulawak instan Curcuma xanthorrizha Roxb memiliki efek analgetik Interpretasi dari uji homogenitas, uji one way ANOVA, dan uji independent-T test, yaitu a. Uji Homogenitas Untuk menyatakan apakah varians adalah homogen atau tidak dengan melihat koefisien p-value. Apabila koefisien p-value lebih besar dari taraf signifikan pada α = 0,05 maka dinyatakan tidak signifikan yang berarti bahwa varians adalah homogen. Sebaliknya apabila koefisien p-value lebih kecil dari taraf signifikan pada α = 0,05 maka dinyatakan signifikan yang berarti bahwa varians tidak homogen. 24 b. Uji one way ANOVA Uji ini digunakan untuk menentukan apakah hipotesis peneliti diterima atau tidak. Untuk mengetahui apakah temulawak instan Curcuma xanthorrizha Roxb memiliki efek sebagai analgetik dengan melihat besarnya koefisien F hitung atau p-value dan membandingkan dengan F tabel atau taraf signifikansi baik pada α = 0, 05 atau α = 0,01. Apabila p-value lebih kecil dari 0,05 maka terdapat perbedaan yang berarti hipotesis kerja H 1 diterima dan hipotesis nol H ditolak. c. Uji independent-T test Uji digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan efek analgetik antara kelompok kontrol positif dengan kontrol negatif, antara kelompok kontrol dengan perlakuan, dan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lain dengan melihat besarnya koefisien p-value pada kolom t-test for Equality of Means dengan taraf signifikan α = 0,05. Apabila p-value lebih kecil dari 0,05 maka dinyatakan memiliki keberartian atau signifikan, sebaliknya apabila p-value lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan tidak memiliki keberartian atau tidak signifikan. Taraf signifikansi 5 atau 0,05 berarti sama dengan menolak hipotesis atas dasar kepercayaan 95. Data yang diperoleh juga dihitung nilai IC 50 dengan membuat kurva hubungan antara persen proteksi dengan dosis, dimana persen proteksi terletak pada sumbu Y dan dosis terletak pada sumbu X. Persamaannya adalah sebagai berikut Y = BX + A,dimana Y = persen proteksi 50 X = dosis senyawa uji mgKgBB; B = 0,0006 dan; A = 0,08.

Dokumen yang terkait

UJI EFEK HEPATOREPAIR EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Uji Efek Hepatorepair Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Paracetamol.

0 2 18

UJI EFEK HEPATOREPAIR EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Uji Efek Hepatorepair Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Paracetamol.

0 2 15

UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) PADA MENCIT Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam As

0 3 20

UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) PADA MENCIT Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam As

0 3 17

PENDAHULUAN Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test).

0 4 4

DAFTAR PUSTAKA Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test).

0 4 5

UJI EFEK STIMULANSIA INFUSA RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS Uji Efek Stimulansia Infusa Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss.

1 9 13

UJI EFEK STIMULANSIA INFUSA RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA MENCIT JANTAN Uji Efek Stimulansia Infusa Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss.

0 2 11

PENDAHULUAN Uji Efek Stimulansia Infusa Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss.

0 3 6

UJI EFEK SEDIAAN SERBUK INSTAN RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SEBAGAI TONIKUM TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster.

1 28 23