12 ini yang dimaksud penyedia jasa yaitu pihak sekolah, sedangkan yang
menerima pelayanan atau sebagai pelanggan pengguna adalah guru dan peserta didik.
3. Hakikat Pendidikan Jasmani
Menurut Agus S. Suryobroto 2004: 16, pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif, dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Menurut Rusli Lutan
2000: 1, pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Selain itu pendidikan jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar
kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang hayatnya.
Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi 1991: 4 ,“pendidikan jasmani
adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,
meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga
negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan ”. Sedangkan menurut
Sukintaka 2001: 5 , “pendidikan jasmani merupakan proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematik untuk menuju manusia seutuhnya
”. Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi 1991: 5
,“tujuan pendidikan jasmani meliputi: memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
13 mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan
mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat
”. Menurut BSNP 2006: 513, pendidikan jasmani bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak. d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis.
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup yang sehat dan bugar, terampil, serta memiliki sikap sportif.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jasmani adalah suatu wadah untuk mendidik anak atau siswa melalui aktivitas jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik
dan mempunyai kepribadian yang baik pula.
4. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani