Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

mempengaruhi hal tersebut adalah kurangnya kepedulian masyarakat sekarang dalam melestarikan dan mengapresiasikan kesenian tradisional. Dari beberapa faktor di atas, maka warga masyarakat desa Papringan khususnya di Paguyuban seni Langen Budaya bertekad mengembangkan bentuk penyajian kesenian L ́ngǵr Banyumasan agar kesenian ini dapat diterima keberadaanya di masyarakat. Seiring berjalannya waktu, kesenian L ́ngǵr Banyumasan yang ada di Paguyuban seni Langen Budaya ini berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan bentuk penyajian yang dikemas sedemikian rupa, sehingga lebih dinamis dan menarik dengan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Perkembenagan ini membawa dampak positif bagi masyarakat dan lebih disenangi di kalangan generasi muda. Adanya perkembangan kesenian L ́ngǵr Banyumasan di Paguyuban seni Langen Budaya yang begitu pesat, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang perkembangan bentuk penyajian kesenian L ́ngǵr Banyumasan di Paguyuban seni Langen Budaya Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas tersebut.

B. Fokus Masalah

Fokus masalah mempunyai makna batasan masalah penelitian. Karena dalam lapangan penelitian banyak gejala yang menyangkut tempat, pelaku dan aktivitas, namun tidak semua tempat, pelaku dan aktivitas kita teliti. Untuk menentukan pilihan penelitian, maka harus membuat fokus masalah atau batasan masalah. Fokus masalah pada penelitian ini adalah perkembangan bentuk penyajian kesenian L ́ngǵr Banyumasan di Paguyuban seni Langen Budaya desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimana Perkembangan Bentuk Penyajian Kesenian L ́ngǵr Banyumasan di Paguyuban Seni Langen Budaya Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bentuk penyajian kesenian L ́ngǵr Banyumasan di Paguyuban seni Langen Budaya Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.

E. Manfaat Penelitian

Hasil peneltian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat mengetahui keragaman bentuk dan jenis kesenian L ́ngǵr Banyumasan di Kecamatan Banyumas. b. Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaraan hasil kajian ilmiah tentang perkembangan bentuk penyajian kesenian L ́ngǵr Banyumasan di Paguyuban seni Langen Budaya desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas. c. Sebagai bahan kajian dalam bidang Seni Tari khususnya kesenian Ĺngǵr Banyumasan . d. Dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang sejenis dimasa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Seni Budaya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru seni budaya. b. Bagi Lembaga Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan. c. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih terhadap kesenian L ́ngǵr Banyumasan guna pelestarian kesenian L ́ngǵr di masa yang akan datang. d. Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang kesenian di berbagai daerah, sehingga mahasiswa lebih kreatif dalam berkarya. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Perkembangan

Perkembangan merupakan proses pengolahan kembali berdasarkan unsur-unsur tradisi dan perluasan wilayah pengenalan berupa tampilan yang baru tanpa mengurangi atau menghilangkan nilai-nilai tradisi yang ada sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas Sedyawati, 1984 : 39. Dalam hal ini perkembangan berarti suatu proses perubahan penampilan atau susunan suatu karya menjadi leih dinamis dan menarik dengan melalui tahapan-tahapan yang telah disesuaikan untuk menambah daya tarik. Perubahan yang terjadi bukan semata-mata disebabkan karena perubahan yang ditimbulkan dari cara hidup manusia, tetapi bisa pula karena manusia pendukung kebudayaan daerah itu sendiri telah berganti regenerasi Sedyawati, 1981: 40. Perkembangan adalah suatu penciptaan, pembaharuan dengan kreativitas menambah maupun memperkaya tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi yang telah ada Soedarsono, 1999: 98. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perkembangan merupakan suatu proses penciptaan kembali dengan menampilkan hal-hal yang baru tanpa meninggalkan nilai tradisi yang ada. Perubahan ini bertujuan untuk mengarahkan ke hal yang lebih baik dengan melalui beberapa tahapan dan proses belajar dari pengalaman. Menurut Humardani 2005: 9 menyatakan bahwa perkembangan pada seni pertunjukan sekarang ini lebih luas dan dalam penggarapan suatu karya seni memerlukan latihan dan ketampilan khusus. Menurut Murgiyanto dalam Sedyawati 1986: 52 menyatakan bahwa perkembangan di dalam seni tari juga merupakan bagian dari perkembangan kehidupan secara universal. Hal ini berarti proses perkembangan karya seni menuju yang lebih baik harus dilakukan secara terarah dan terbimbing supaya bisa menghasilkan karya yang kreatif dan inovativ. Perkembangan ini terjadi pada Paguyuban seni Langen Budaya dalam upaya melestarikan kesenian L ́ngǵr Banyumasan sehingga kesenian ini tetap eksis dan lestari. Eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada dan berkembang serta keberadaanya sudah diakui oleh masyarakat. Perubahan yang dilakukan di Paguyuban seni Langen Budaya ini karena berbagai tuntutan masyarakat dan tentunya bertujuan untuk menambah daya tarik masyarakat terhadap kesenian L ́ngǵr Banyumasan agar kesenian tersebut dapat dilestarikan. Perkembangan terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya yang melahirkan ide-ide baru yang original yang terjadi berdasarkan pengalaman hidupnya, maka manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru secara berkelanjutan untuk kepentingan hidupnya. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan hidup yang meliputi lingkungan alam dan sosial budaya. Faktor sosial budaya sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan seni dan budaya. Salah satu faktor sosial adalah komunikasi. Dengan komunikasi baik antar kelompok maupun antar bangsa menjadikan perkembangan seni lebih efisen. Menurut Sunaryadi 2000:5 menyatakan bahwa dalam pertunjukan