Return On Assets ROA Return On Equity ROE

Net Profit Margin dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 100 Penjualan Bersih Laba NPM x  Sumber : Sutrisno 2003 : 254

b. Return On Assets ROA

Return on assets ROA juga disebut sebagai rentabilitas ekonomis, merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki. Return On Assets ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 100 Aktiva Total Bersih Laba ROA x  Sumber : Sutrisno 2003 : 254

c. Return On Equity ROE

Return On Equity ROE merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. Return On Equity ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Sumber : Sutrisno 2003 : 255 Dalam penelitian ini jenis rasio keuntungan yang digunakan adalah Return on assets ROA, dengan alasan bahwa semakin tinggi ROA, maka efektivitas kegiatan operasional manajemen dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan semakin baik. 100 Sendiri Modal Bersih Laba ROE x 

2.2.3. Pertumbuhan Laba

Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan, selain itu laporan keuangan juga merupakan alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan Harahap, 2002 : 105. Inti dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai kinerja perusahaan yang tersedia dengan mengukur laba earning, earning sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan, memberikan informasi berkaitan dengan tanggung jawab manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Informasi laba juga membantu pemilik atau pihak lain dalam melakukan penaksiran atas kemampulabaan earning power perusahaan dimasa yang akan datang. Widyastuti, 2004 : 25 Menurut Choriri dan Ghozali, 2001 dalam Widyastuti, 2004 : 27 mendefinisikan earning adalah perubahan dalam capital perusahaan diantara dua investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik, dimana capital dinyatakan dalam bentuk nilai dan didasarkan pada skala pengukuran tertentu. Selanjutnya menurut Sumarso 1994 dalam Susiono, 2002 : 11 laba bersih adalah selisih bersih pendapatan atas biaya - biaya yang dibebankan dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha. Sumarso 1994 dalam Susiono, 2002 : 11 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laba adalah selisih anatara pendapatan dengan biaya, dimana pendapatan lebih besar daripada biaya Menurut Sharpe 1995 : 220 - 221 menjelaskan bahwa: Pertumbuhan laba yang baik mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai laba yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini tingkat pertumbuhan laba adalah selisih laba pada saat sekarang dikurangi laba tahun sebelumnya dibagi dengan laba sebelumnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ratio dan satuan pengukurannya adalah rupiah . Pertumbuhan Laba dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Sumber : Meythi 2005 : 260 100 Awal Periode Laba Awal Periode Laba - Akhir Periode Laba 1 - t 1 - t t x n Laba Pertumbuha 

2.2.4. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba

Analisa rasio keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio yang tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi pihak luar. Penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan Munawir, 2000 : 64. Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditur jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih Sutrisno 2003: 247 Para investor sebelum menanamkan modalnya, mereka harus mengetahui bagaimana keadaan dari rasio tersebut, hal ini dilakukan untuk memperkecil resiko yang akan dihadapi dimasa yang akan datang, rasio ini membandingkan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijadikan jaminan utang yang dimilik oleh perusahaan, semakin besar aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, maka resiko pengembalian dana investasi dari para investor akan sedikit, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan..hal ini didukung oleh “Teory Keuangan menyatakan “penggunaan hutang mengakibatkan penghasilan setelah pajak yang tersedia bagi pemegang saham menjadi lebih besar daripada perusahaan tidak menggunakan hutang. Merton Miller, 1963 Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Seorang investor tidak hanya melihat kemungkinan tingkat pengembaliannya tetapi juga melihat seberapa besar resiko yang ditanggung perusahaan. Semakin besar hutang yang dipakai untuk mendanai perusahaan maka tingkat resikonya juga semakin tinggi. Tetapi apabila perusahaan dapat mempertahankan tingkat resiko serendah mungkin maka membuat investor tidak akan khawatir dalam melakukan investasi. Sehingga kepercayaan investor akan tinggi terhadap suatu perusahaan. Hal ini didukung oleh Expectany Value theory yang dikemukakan oleh Vroom 1964 menyatakan bahwa orang dimotivasi untuk bekerja bila mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan mengarah kebalas jasa tertentu dan menilai balas jasa sebagai hasil dari usaha-usaha mereka. Teori ini menunjukan bahwa perusahaan dapat mempertahankan tingkat resiko serendah mungkin dalam menggunakan hutang yang dipakai untuk mendanai perusahaan dengan harapan investor tidak akan khawatir dalam melakukan investasi Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Rasio aktivitas dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aktiva. Untuk itu pihak manajemen harus bisa mengelola aktiva dan modal yang dimiliki perusahaan dalam operasional perusahaan semaksimal mungkin agar menghasilkan laba yang maksimal, selain itu pihak manajemen harus menekan tingkat risiko sekecil mungkin dari besarnya hutang yang dipakai untuk mendanai perusahaan, misalnya untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan hutang jangka pendek, sedangkan aktiva tetap yang tidak berputar misalnya tanah pada prinsipnya dibiayai dengan modal sendiri dan untuk aktiva tetap yang berputar secara berangsur – angsur misalnya gedung atau mesin dapat dibiayai dengan hutang jangka panjang atau modal sendiri. Rasio Keuntungan ini dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kegiatan operasional manajemen dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor.. apabila nilai rasio ini tinggi, maka perusahaan tersebut dikatakan menggunakan assets yang ada dengan efisiensi dan efektif, sehingga para pemegang saham percaya akan tingkat pengembalian atas modal yang mereka tanamkan dan hal ini berarti perusahaan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi, hal ini didukung oleh Teori Path Goal yang menyatakan “Goal theory indicated that an individual behavior is regulated by his or her conscious idea intention” Luthans, 1995, yang artinya bahwa penilaian kinerja ini dapat memberikan umpan balik bagi manajemen bawah dan manajemen menengah tentang bagaimana manajemen puncak menilai kinerja mereka dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor.

2.3. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Pada Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 76 95

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 58 103

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 8 38

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 3 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 15

SKRIPSI Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 20

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 17