perubahan yang terjadi pada variabel Pertumbuhan laba Y sebesar 60,3 mampu dijelaskan oleh variabel Cash Raiio CR, Debt Ratio
DR, Total Assets Turnover dan Return On Assets ROA, sedangkan sisanya 39,7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam
model.
4.3.4.2. Uji Parsial
Dari hasil Uji Parsial dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan
secara parsial dapat dilihat pada tabel 13, sebagai berikut :
Tabel 13 : Hasil Analisis Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Variabel t hit
Sig Keterangan
Cash Ratio CR X1 -3,409
0,006 Berpengaruh
Debt Ratio DR X2 2,042
0,066 Tidak Berpengaruh
Total Assets Turnover X3 -1,578
0,143 Tidak Berpengaruh
Return On Assets ROA X4 3,811
0,003 Berpengaruh
Sumber ; Lampiran. 7
Berdasarkan dari tabel 13 dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :
1. Pengaruh Cash Ratio CR X
1
terhadap Pertumbuhan laba Y
Berdasarkan tabel 13 menunjukkan besarnya nilai t hitung
sebesar -3,409, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H
1
diterima, yang berarti Cash Ratio CR X
1
secara parsial mempunyai kemampuan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang, sehingga hipotesis 1
yang menyatakan diduga bahwa Rasio Likuiditas mampu memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang pada
perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, terbukti kebenarannya
2. Pengaruh Debt Ratio DR X
2
terhadap Pertumbuhan laba Y
Berdasarkan tabel 13 menunjukkan besarnya nilai t hitung
sebesar 2,042, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,066 lebih besar dari 0,05, maka H
1
ditolak dan H diterima, yang berarti Debt Ratio
DR X
2
secara parsial tidak mempunyai kemampuan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang, sehingga
hipotesis 2 yang menyatakan diduga bahwa Rasio Leverage mampu memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang pada
perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti kebenarannya, hal ini disebabkan karena keadaan ekonomi
yang tidak stabil, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan semakin besar, dan ini akan mengakibatkan laba yang
akan diperoleh perusahaan mengalami penurunan.
3. Pengaruh Total Assets Turnover X
3
terhadap Pertumbuhan laba Y
Berdasarkan tabel 13 menunjukkan besarnya nilai t hitung
sebesar -1,578, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,143 lebih besar dari 0,05, maka H
1
ditolak dan H diterima, yang berarti Total Assets
Turnover X
3
secara parsial tidak mempunyai kemampuan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang, sehingga
hipotesis 3 yang menyatakan diduga bahwa Rasio Aktivitas mampu memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang pada
perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak
terbukti kebenarannya, hal ini disebabkan karena dampak dari krisis ekonomi yang masih dirasa cukup kuat, sehingga manajer kurang bisa
mempergunakan aktiva yang ada sebaik mungkin dalam meningkatkan pendapatan perusahaan.
4. Pengaruh Return On Assets ROA X