Pola Asuh Autoritatif atau Demokratis

3. Pola Asuh Autoritatif atau Demokratis

Sistem pola asuh autoritatif mengajarkan kepada remaja bahwa hak dan kewajiban setiap individu harus dihormati sebagaimana mestinya. Pola asuh tipe ini menghargai dan menghormati perbedaan sehingga setiap orang dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pola asuh autoritatif juga mendorong remaja untuk bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kapasitas mereka Surbakti, 2009. Pola asuh autoritatif tersusun atas tiga elemen, yaitu warmth, yang menjelaskan sejauh mana remaja diterima dan dicintai. Structure, yang menjelaskan sejauh mana remaja diawasi dan memiliki harapan dan aturan dari perilakunya serta autonomy support yang menjelaskan sejauh mana orangtua menerima dan mendukung individualitas dari remaja Steinberg, 2002. Gray Steinberg 1999 memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga elemen tersebut. Element warmth memberikan pengaruh terhadap personal well-being dari anak. Seorang anak yang mendapatkan elemen warmth dari orangtua akan lebih bersifat positif dalam menghadapi masalah yang akan membuat mereka juga sukses dalam sebagian besar aspek kehidupan mereka. Structure atau pengawasan yang diterapkan orangtua terhadap anaknya akan memunculkan kontrol diri serta disiplin yang tinggi, yang ditunjukkan melalui perilaku rajin belajar dan kemampuan mereka untuk menghindari penggunaan narkoba, ketidakhadiran di sekolah dan bentuk-bentuk dari perilaku antisosial. Elemen autonomy akan memberikan peningkatan terhadap kompetensi dan kepercayaan diri yang nantinya akan berpengaruh terhadap ruang lingkup sosial dan akademik dari anak, dan hal inilah yang akan membuat anak memiliki keinginan yang tinggi untuk sukses. Kepercayaan terhadap diri ini juga dapat membantu melindungi anak dari rasa cemas dan depresi yang merupakan problem terbesar pada kalangan remaja yang memiliki self esteem yang rendah Gray Steinberg, 1999. Steinberg Silk 2002 mengungkapkan pola asuh autoritatif merupakan pola asuh yang paling memadai untuk diterapkan dan baik untuk perkembangan remaja. Pendapat tersebut disertai dengan tiga alasan, yaitu : a. Orangtua autoritatif memberikan keseimbangan yang jelas antara batasan dengan kebebasan, memberikan remaja kesempatan untuk mengembangkan kemandirian dengan memberikan standar, batasan dan pedoman yang dapat membantu perkembangan remaja. Orangtua yang menerapkan pola asuh ini mendorong perkembangan kompetensi remaja dan meningkatkan kemampuan remaja untuk bertahan atas lingkungan yang negatif. b. Orangtua dengan pola asuh autoritatif melibatkan anak-anak mereka dalam perilaku mengalah, orangtua mendorong perkembangan intelektual anak dan memberikan landasan penting bagi perkembangan kompetensi sosial anak. Keluarga berdiskusi sebelum membuat keputusan, peraturan, dan harapan yang kemudian akan dijelaskandikomunikasikan untuk membantu remaja dalam memahami sistem dan hubungan sosial. Pemahaman ini merupakan bagian yang penting dalam kemampuan penalaran, pengambilan peran, penilaian moral dan empati. Perilaku saling mengalah akan menumbuhkan kompetensi kognitif dan sosial, sehingga lebih meningkatkan fungsi remaja diluar keluarga. c. Pengasuhan dan keterlibatan yang disediakan oleh orangtua autoritatif memberikan remaja pandangan yang lebih mengenai pengaruh orangtua dan memungkinkan sosialisasi yang lebih baik dan efisien. Papalia 2009 menambahkan, orangtua yang menerapkan tipe pola asuh autoritatif menetapkan harapan yang dapat dijangkau dan standar yang realistis sehingga membuat remaja mengetahui apa yang diharapkan dari remaja tersebut. Dengan membuat tuntutan yang rasional, orangtua menunjukkan keyakinannya terhadap remaja bahwa remaja dapat memenuhi tuntutan tersebut. Berdasarkan pemaparan mengenai tipe pola asuh yang telah dibahas sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa pola asuh autoritatif merupakan tipe pola asuh yang paling efektif digunakan dalam mendidik remaja dan juga memiliki elemen yang diasumsikan akan berdampak pada perkembangan karakteristik remaja. Berdasarkan pemaparan diatas mengenai pola asuh autoritatif, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh autoritatif adalah tipe pola asuh yang menyeimbangkan antara respon dengan tuntutan. Orangtua cenderung melibatkan anak dalam setiap urusan keluarga, bersikap terbuka, menjalin komunikasi dengan anak, berperilaku sebagai teman namun tetap memiliki standar perilaku yang jelas terhadap tingkah laku anak.

4. Dimensi Pola Asuh autoritatif

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH PERMISIF ORANGTUA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA AWAL Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Awal.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH PERMISIF ORANGTUA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA AWAL Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Awal.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Dengan Agresivitas Pada Remaja.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Dengan Agresivitas Pada Remaja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja.

1 4 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja.

1 14 16

Hubungan antara pola asuh demokratis dengan prestasi pelajar pada remaja.

1 7 101

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH AUTORITATIF DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DALAM MELAKUKAN KEGIATAN TOILETING - Unika Repository

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH AUTORITATIF DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DALAM MELAKUKAN KEGIATAN TOILETING - Unika Repository

0 0 51