Oktaviani  2012  melakukan  penelitian  terhadap  remaja  korban  tsunami  Aceh. Penelitian ini menunjukkan hasil skor resiliensi dari remaja tersebut bervariasi mulai dari skor
sedang  sampai  skor  tinggi.  Remaja  dalam  penelitian  tersebut  menunjukkan  skor  tinggi  pada aspek  meaningfulness,  equanimity,  existential  eloneness  dan  perseverance  yang  merupakan
aspek-aspek resiliensi menurut teori Wagnild  Young 1993. Berdasarkan  pendapat  beberapa  tokoh  mengenai  aspek-aspek  resiliensi,  aspek  yang
digunakan dalam penelitian ini adalah aspek yang dikemukakan oleh Reivich  Shatte 2002 yang terdiri dari regulasi emosi, impulse control, optimism, analisis kausal, empati, efikasi diri
dan reaching out.
B. Pola Asuh
1. Pengertian Pola Asuh Orangtua
Gunarsa  dan  Gunarsa  2007  mendefinisikan  pola  asuh  orangtua  sebagai  suatu  sikap dan  cara  orangtua  dalam  mempersiapkan  anggota  keluarga  yang  lebih  muda  termasuk  anak
supaya  dapat  mengambil  keputusan  sendiri  dan  bertindak  sendiri  sehingga  mengalami perubahan dari keadaan tergantung kepada orangtua menjadi  berdiri  sendiri dan bertanggung
jawab sendiri. Darling 1999 menambahkan, mengasuh anak adalah kegiatan kompleks yang mencakup  banyak  perilaku  yang  dilakukan  sendiri  ataupun  bersama-sama  untuk
mempengaruhi perilaku anak. Cahyono  2015  menyebutkan  3  aspek  yang  perlu  diperhatikan  dalam  pengasuhan
anak, aspek tersebut meliputi:
a. Pengasuhan  fisik  adalah  upaya  yang  dilakukan  agar  anak  dapat  tumbuh  dengan  baik.
Tujuan  utamanya  adalah  perkembangan  fisik  yang  sehat.  Contoh  dari  pengasuhan  fisik adalah memberi asupan makanan dan minuman, keamanan dan kebersihan.
b. Pengasuhan kognisi adalah upaya  yang dilakukan agar kognisi anak berkembang dengan
baik. Berkembang dengan baik maksudnya anak mampu menyerap informasi dengan baik, mengelolanya
dengan benar,
menyimpannya sebagai
pengetahuan serta
mengekspresikannya  dengan  tepat.  Kita  mengajari  anak  berfikir  sebab  akibat, mengasosiasikan antara satu hal dengan hal  yang lain, menjawab rasa ingin tahu anak dan
lain sebagainya. c.
Pengasuhan  sosioemosional  adalah  upaya  yang  dilakukan  agar  anak  sukses  dalam kehidupan  bersama  orang  lain.  Emosi  anak  dapat  berkembang  dengan  baik  sebagai  diri
sendiri  maupun  dalam  lingkungan  sosial.  Anak  belajar  untuk  berempati,  tenggang  rasa, menghargai dan menghormati orang lain.
Pengasuhan  erat  kaitannya  dengan  upaya  yang  dilakukan  keluarga  atau  komunitas untuk  memberikan  perhatian,  waktu  dan  dukungan  untuk  memenuhi  kebutuhan  fisik,  mental
dan  sosial  anak-anak  dalam  masa  perkembangannya  Cahyono,  2015.  Pada  dasarnya  tujuan utama pengasuhan orangtua adalah mempertahankan kehidupan fisik anak dan meningkatkan
kesehatannya, memfasilitasi anak untuk mengembangkan kemampuan sejalan dengan tahapan perkembangannya  dan  mendorong  peningkatan  kemampuan  perilaku  sesuai  dengan  nilai
agama dan budaya yang diyakininya Supartini, 2002. Berdasarkan  pemaparan  diatas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  pola  asuh  adalah  cara
yang dilakukan oleh orangtua dalam merawat, mengasuh dan mendidik anak yang didasarkan pada  nilai-nilai  budaya  dan  agama  yang  diyakini,  dengan  tujuan  untuk  membentuk  karakter
anak dalam masa perkembangannya.
2. Tipe-tipe Pola Asuh Orangtua