• • Anak-anak.
• Pekerja kantor. • Grup kelas
kebugaran. • Pelatihan
keseimbangan. • Sebagai
sandaran kaki. • Aktif berdiri.
• Wobble board 16” • Tri-level canggih 15˚, 17˚, 20˚
• • Masyarakat
umum. • Anak-anak.
• Pengguna
canggih. • Atlet.
• Akhir rehabilitasi.
• Rumah. • Gym.
• Kantor.
• Wobble board 20” • Tri-level menengah 10˚, 12˚, 15˚
• • Pemula.
• Senior. • Tingkat
pengguna menengah.
• Awal-Akhir rehabilitasi.
• Rumah. • Gym.
• Kantor.
Sumber : Attaway 2013
2.3.2 Mekanisme Fisiologis Pemberian Proprioceptive Exercise untuk
Meningkatkan Kelincahan
Pada kelincahan salah satu komponen jaringan non-kontraktil yang diperlukan adalah ligamen, pada saat pemberian proprioceptive exercise, ligamen
akan menstimulasi aktifitas biologi dengan cairan synovial yang membawa nutrisi pada bagian avaskuler dikartilago sendi. Hal ini akan meningkatkan tingkat
keseimbangan dan kestabilan karena berefek langsung pada sistem neuromuskular dan muskuloskeletal mengaktifkan kontraksi otot. Gerakan yang berulang
repetisi yang dilakukan pada saat latihan akan meningkatkan mikrosirkulasi dan
cairan yang keluar akan lebih banyak sehingga kadar air dan matriks pada jaringan dan jaringan menjadi lebih elastic dan kekuatan ligamen dalam mengikat sendi
meningkat maka akan menimbulkan stabilitas yang lebih baik, yang selanjutnya juga akan meningkatkan performance seseorang dalam meningkatkan kemampuan
kelincahan Ismaningsih, 2015. Disamping ligamen, salah satu stabilisator tubuh yang juga berperan penting
terhadap peningkatan kelincahan adalah sendi. Sendi merupakan salah satu stabilisator pasif yang diikat oleh ligamen. Pada kemampuan kelincahan diperlukan
suatu kondisi sendi yang stabil dan tanpa ada keluhan seperti nyeri, karena jika terdapat keluhan tersebut akan mengurangi kemampuan sendi dalam melakukan
suatu gerakan. Gerakan yang dilakukan oleh sendi diperoleh melalui proprioceptive pada sendi tersebut maka ketika melakukan exercise, sendi lebih akan stabil karena
ditunjang juga oleh kekuatan otot penggerak sendi dan stabilitas dari ligamen sehingga adanya peningkatan kelincahan Ismaningsih, 2015.
2.3.3 Prosedur Proprioceptive Exercise
Adapun teknik proprioceptive exercise closed kinetic chain dengan menggunakan wobble board sebagai berikut Ismaningsih, 2015:
1. Persiapkan wobble board di tempat latihan.
2. Posisi pasien berdiri kemudian instruksikan pada semua gerakan dilakukan
dalam keadaan mata tertutup. 3.
Dengan kedua kakinya berdiri dan posisi badan tegak lurus diatas wobble board kemudian anak tersebut diberikan penjelasan untuk menggerakkan kakinya ke
samping kanan-kiri, berdiri di atas satu kaki, dan berjongkok.
4. Lihat tingkat stabilitas anak tersebut dalam pertahanan posisinya.
Gambar 2.10 Proprioceptive Exercise Closed Kinetic Chain Dilakukan dengan Mata Tertutup Terpejam side to side, one foot, squat Pelletier,
2012
2.4 Zig-Zag Run Exercise