53
pengembangan ini diambil dari gerak tari Rantak dan tari Tanggai. Adapun gerak –
gerak penghubung dan isi menggunakan pengembangan gerak tari kreasi yang dituangkan dengan gerak modern. Pada adegan penutup menggunakan gerakan
dan properti yang diambil dari pengembangan tari Piring. Selain itu, adegan penutup juga menggunakan properti bendera yang menguatkan lambang
peperangan .
Susunan ini membuat urutan gerak dalam tari menjadi satu urutan tarian yang baru sesuai dengan tema. Selanjutnya dikemas dalam suatu bentuk
penyajian yang dikreasikan dengan beberapa komponen dan unsur-unsur modern di dalamnya, sehingga nilai kreativitasnya dapat diperlihatkan oleh para siswa.
Dalam bentuk penyajian tari Gladiator, menyangkut beberapa komponen atau disebut juga elemen-elemen komposisi tari. Elemen-elemen tersebut
mengacu pada komponen yang digunakan dalam penciptaan karya tari antara lain, 1 gerak, 2 desain lantai, 3 desain dramatik, 4 desain musik, 5 dinamika 6
tema, 7 komposisi kelompok, 8 perlengkapan tari 9 rias dan busana, 8 tata teknik pentas Soedarsono, 1978:21-36.
a. Gerak
Dalam sebuah karya tari, gerak merupakan komponen yang utama karena tari merupakan susunan dari beberapa gerak. Gerak dalam tari merupakan gerak
yang diperindah, artinya gerak yang sudah mengalami pengembangan atau pengubahan. Koreografer meniru gerak dalam film Xena: The Warrior Princess
dan Gladiator, tidak langsung gerak apa adanya, melainkan gerak tersebut diubah
54
agar menjadi indah, namun tetap dapat menunjukkan maksud dari gerakan tersebut.
Tari Gladiator merupakan kreasi baru tidak berpolakan tradisi, maka gerak yang dipakai adalah gerak baru yang dikembangkan dengan tututan masa kini.
Gerak dalam tari yang dimaksud, meliputi gerak kepala, badan, tangan, dan kaki. Koreografer menggunakan teknik gerak tari kreasi yang dikembangkan dengan
beberapa pengembangan gerak antara lain: waacking, waving, tating, locking, ladies style, dubstep, dan slide-ing.
Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, tetapi masih menggunakannya
tergantung pada konsep gagasan penata tari. Tarian ini memasukkan gerak tradisi yang diambil dari tari Rantak, tari Tanggai, dan tari Piring.
Proses kreativitas yang dapat dinilai adalah perpaduan gerak tari kreasi tersebut masih mempunyai nilai tradisi yang dapat dikenal oleh masyarakat
sehingga menjadi nilai lebih untuk mengenalkan tari tradisi khususnya nusantara dalam bentuk kreasi baru yang dikemas dalam bentuk penyajian tari Gladiator.
b. Desain Atas
Menurut Murgiyanto 1992:157 , desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan penari bagaimana bentuk yang dihasilkan atau ruanag lintasan
pergerakan dari anggota tubuh penari yang dilihat dari anggota tubuh penari itu sendiri yang berada di atas lantai. Pada karya ini menggunakan desain atas, yaitu
55
desain gerak tangan lurus dan diagonal dengan volume besar sehingga nampak stakato yang rampak.
c. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis-garis lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok Soedarsono,
1978:23. Dalam penciptaan tari Gladiator ada transisi yaitu perpindahan dari pola lantai posisi satu ke pola lantai berikutnya. Pola lantai yang banyak
digunakan adalah garis lurus, walaupun ada beberapa ragam menggunakan garis lengkung. Perpindahan setiap pola lantai harus dilakukan secara halus, artinya
tidak menggunakan gerak transisi semata-mata untuk bergerak ke posisi berikutnya. Tetapi menggunakan gerak yang memungkinkan dilakukan sambil
berpindah atau bergeser, sehingga tanpa terasa gerak tersebut selesai dilakukan, seolah tanpa disengaja penari sudah berubah atau berganti posisi.
Gambar 6. Desain Lantai Tari Gladiator
56
d. Musik
Musik adalah iringan yang digunakan untuk mengiringi sebuah tarian. Selain berfungsi untuk mengiringi tari, musik juga berfungsi untuk memberikan
suasana dan ilustrasi. Dalam proses kreatif tari Gladiator koreografer tidak membuat iringan sendiri. Koreografer mengamati dan mencari musik yang sesuai
dengan tema tari yang diangkat. Oleh karena tari Gladiator mengangkat objek peperangan, koreografer mendapat iringan yang tepat, yakni musik dalam
permainan game Mortal Kombat. Mortal Kombat adalah seri permainan video pertarungan. Kemudian, koreografer mengadaptasinya dengan beberapa musik
tembak menembak dan iringan tari daerah sumatera yang sesuai dengan proses editing. Iringan atau musik biasanya didapat oleh koreografer melalui youtube di
internet.
e. Desain Dramatik
Menurut Soedarsono 1978: 27, desain dramatik adalah pengaturan perkembangan emosional dari sebuah komposisi untuk mencapai klimaks serta
pengaturan bagaimana cara menyelesaikan atau mengakhiri sebuah tari. Desain dramatik yang digunakan dalam tari Gladiator adalah menggunakan kerucut
berganda.