68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembinaan prestasi atlet pencak silat dewasa di kabupaten Klaten
terbagi dalam beberapa aspek, yaitu: pada bidang keorganisasian, pada kegiatan latihan, dan dukungan pihak lain.
2. Faktor yang mempengaruhi pembinaan prestasi atlet pencak silat
dewasa di kabupaten Klaten adalah faktor organisasi sebesar 23,8, faktor atlet sebesar 22,1, faktor pelatih sebesar 20,4,
faktor sarana dan prasarana sebesar 17, faktor program latihan sebesar 13,6, dan faktor pertandingan sebesar 3,10.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti ini telah dengan sebaik-baiknya, tetapi masih memiliki keterbatasan dan banyak kekurangan, di antaranya:
1. Peneliti hanya memiliki waktu selama satu bulan dalam
penelitian. 2.
Aktivitas subjek penelitian yang membuat peneliti harus mengatur waktu kembali dalam kegiatan penelitian.
69
3. Jam terbang peneliti dalam melakukan penelitian yang masih
minim membuat pengalaman peneliti dalam menghimpun dan menyajikan hasil penelitian kurang maksimal.
C. Saran
1. Pengadaan sarana dan prasarana untuk proses berlatih atlet pencak silat
dewasa IPSI Klaten sesegera mungkin dilengkapi. 2.
Pelatih bisa sekreatif mungkin dalam melatih dan membuat program latihan.
3. Mengadakan pertandingan khusus atlet dewasa.
D. Rekomendasi
Penelitian yang telah dilakukan memberikan gambaran mengenai sistem pembinaan yang ada di kabupaten Klaten secara faktual.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan rekomendasi kepada Pengkab IPSI Klaten, yaitu:
1. Bagi organisasi, yaitu: 1 diharapkan meningkatkan sistem
komunikasi dan kerja sama antar seluruh komponen di dalam organisasi agar proses dan tujuan pembinaan dapat dicapai, 2
melakukan kerjasama dengan sponsor-sponsor agar pendanaan dalam proses pembinaan semakin baik, 3 menyediakan sarana dan
prasarana seperti tempat latihan, punch box, sand sack, body protector, pelindung tulang kering dan kemaluan, golok dan toya yang sesuai
dengan standar agar proses latihan berjalan secara efektif, 4 memberikan reward kepada atlet-atlet dewasa yang berprestasi
70
terutama untuk atlet dewasa yang sudah bekerja dengan memberikan jaminan pekerjaan, 5 mengadakan pelatihan-pelatihan khusus untuk
pelatih setiap setahun sekali, 6 mengadakan pertandingan khusus atlet dewasa setiap setahun sekali.
2. Bagi pelatih agar terus meningkatkan kedisiplinan dalam melatih dan
kemampuan dalam menyusun dan mengaplikasikan program latihan. 3.
Bagi atlet agar terus berlatih dengan tekun, sehingga prestasi dapat meningkat.
71
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto. 2012. Kendala-Kendala Pembinaan Atlet Pencak Silat Remaja Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Desi Arwanti. 2009. Identifikasi Faktor-Faktor Penghambat Prestasi Judo di Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Djoko Pekik Irianto. 2002. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Harsono. 1998. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: PT. Dirjen Dikti P2LPT.
Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munas IPSI XIII. 2012. Peraturan Pertandingan Pencak Silat. Jakarta: PB IPSI.
Pate, Russel R., Bruce Mc C., dan Robert Rotella. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan Kasiyo Dwijowinoto. Terjemahan. Amerika Serikat:
Sounders College Publishing. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. ------------ 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung:
Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta. Sukadiyanto. 2002. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta:
FIK Yogyakarta. Sutrisno Hadi. 1990. Metodologi Research 1, 2, 3. Yogyakarta: Andi Offset.
WJS. Poerwodarminto. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Depdikbud. Jakarta.
Suhendro Andi. 1999. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Departemen PK
Wursanto. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
72
Suharno. 1993. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta.
Moch Sajoto. 1998 Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Agus Suryobroto. 2001. Diktat Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY.
Sumber: http:dunia baca.compengertian-organisasi.html. Diunduh tanggal 10092016.
Sumber: http:carapedia.compengertian-organisasi-menurut-para-ahli-html. Di unduh tanggal 11102016.
Sumber: http:bapres.blogsport.comidentifikasi-bakat-olahraga.html. Di unduh tanggal 20112016.
Sumber: http:www.google.co.idUU Sistem Keolahragaan Nasional. Di unduh tanggal 22112016.
73
LAMPIRAN
74
75
76
Lampiran 3. Hasil Observasi
Hari Tanggal : 27, 29 dan 31 Juli 2016 Lokasi : GOR Klaten, Gergunung dan Stadion Trikoyo.
No. Aspek yang Diamati
Keterangan
1. Aktivitas atlet pencak
silat dewasa dalam berlatih
Keseharian para mahasiswa yang melaukan judi online biasa saja
atlet dewasa yang berlatih jumlahnya sangat sedikit sekali,
dalam proses latihan atlet dewasa selalu digabungkan dengan atlet
remaja karena keterbatasan pelatih yang ada di kabupaten
Klaten yang berjumlah satu orang saja.
2. Keadaan sarana dan
prasarana yang ada di IPSI Klaten
Sarana dan prasarana yang sudah tersedia di Klaten kondisinya
masih kurang layak, seperti samsak yang hanya berjumlah
satu dan tidak tersedianya peching dari IPSI,sehingga setiap
atlet harus membawa peching sendiri saat latihan.
3. Respon pengurus IPSI
Klaten terhadap proses pembinaan prestasi atlet
pencak silat dewasa Respon pengurus terhadap sistem
pembinaan menginginkan agar bisa lebih baik dari sebelumnya,
seperti melengkapi sarana dan prasarana serta menambah jumlah
pelatih.
4. Pengaruh sistem
pembinaan atlet pencak silat dewasa terhadap
pencapaian prestasi Jika dilihat dari pencapaian
prestasi cenderung fluktuatif, untuk saat ini atlet pencak silat
dewasa belum ada yang bisa ke tingkat nasional.
77
Lampiran 4.
Dokumen Foto
Wawancara dengan Atlet Pencak Silat Dewasa Klaten
78
Wawancara dengan Atlet Pencak Silat Dewasa Klaten
79
Wawancara dengan Atlet Pencak Silat Dewasa Klaten
80
Wawancara dengan Atlet Pencak Silat Dewasa Klaten
81
Wawancara dengan Pengurus IPSI Klaten
82
Wawancara dengan Pelatih IPSI Klaten
Wawancara dengan Orang Tua Atlet Pencak Silat Dewasa Klaten
83
Samsak di IPSI Klaten
84
Matras di IPSI Klaten
Kegiatan Latihan Atlet Dewasa dan Atlet Remaja IPSI Klaten yang selalu di Gabung
85
Lampiran 5. KISI-KISI WAWANCARA
VARIABEL DIMENSI
INDIKATOR
Pembinaan Prestasi Atlet Pencak Silat
Dewasa di Kabupaten Klaten
1. Sumber Daya
Manusia a.
Atlet 1
Kesibukan atlet 2
Pembibitan atlet 3
Kualifikasitingkat prestasi atlet
4 Tindak lanjut
pengembangan prestasi atlet b.
Pelatih 1
Pengalaman sebagai pelatih 2
Sistem rekruitmen 3
Tingkat pendidikan sertifikasi pelatih
4 Jumlah personel
c. Lain-lain
1 Peran pimpinan
daerahdinas terkait 2
Peran Pengkab 3
Dukungan masyarakat pengusaha
2. Sarana Prasarana
dan Kesejahteraan
Personel a.
Alat dan fasilitas olahraga yang dimiliki
b. Alat bantu pendidikan
c. Tingkat kelayakan tempat
latihan d.
Ketersediaan alat transportasi e.
Honor pelatih, pengelola pembina
f. Uang saku atlet
3. Program dan
Metode Pelatihan
a. Penyusunan program pelatihan
b. Pemilihan dan penerapan
metode pelatihan c.
Evaluasi dan pembinaan atlet d.
Laporan hasil pelatihan 4.
Organisasi dan Pengelolaan
a. Struktur organisasi Pengkab
IPSI b.
Pengelolaan SDM, sarana prasarana dan keuangan:
1 Perencanaan
2 Pengorganisasian
3 Pengawasan
86
4 Evaluasi, dan
5 Pertanggungjawaban
c. Sumber Pembiayaan
1 Depdikbud
2 APBD
3 Sumber lain
87
Lampiran 6. PEDOMAN WAWANCARA
PEMBINAAN PRESTASI ATLET PENCAK SILAT DEWASA DI KABUPATEN KLATEN
A. Bagi Pengurus Pengkab IPSI KLATEN