16 4. Pendidikan untuk menjadi orang tua.
5. Sosial ekonomi. 6. Konsep mengenai peran orang dewasa.
7. Jenis kelamin anak. 8. Usia anak.
9. Situasi. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu: kesamaan dengan disiplin yang digunakan orang tua, penyesuaian dengan cara yang disetujui kelompok, usia
orang tua, pendidikan untuk menjadi orang tua, sosial ekonomi, konsep mengenai peran orang tua, jenis kelamin anak, usia anak, dan situasi.
2. Motivasi Berprestasi Siswa a. Pengertian Motivasi Berprestasi
Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 930 berarti dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Menurut jenisnya,
motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik Marsudi, 2016.
Muhibbin Syah 2008:136 berpendapat bahwa motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah. Martinis Yamin 2013: 219,
17 motivasi belajar adalah daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk
dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan, pengalaman. Menurut Djaali 2013: 107, motivasi berpresatasi dapat diartikan
dorongan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan keunggulan. Motivasi berprestasi bukan sekedar dorongan untuk berbuat, tetapi
mengacu kepada suatu ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan seseorang. Menurut Junianto 2015, motivasi berprestasi
adalah keinginan dari setiap individu ntuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan ini didasarkan pada keinginan untuk sukses, menolak kegagalan, perwujudan
kualitas pribadi yang diinginkan, pencapaian tujuan, dan bagian dari kesenangan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi berprestasi dapat disebut sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dalam kegiatan belajar dan memberi arah sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek dapat tercapai dengan hasil
sebaik-baiknya. Dengan adanya motivasi berprestasi, maka individu yang belajar akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi individu
akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi dalam belajarnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri internal maupun dari luar individu eksternal untuk mencapai prestasi yang
tinggi.
18
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi