Kecepatan rata-rata dan temperatur rata-rata
transisi terjadi ketika aliran fluida dikenakan gaya secara aktif maupun pasif pada keadaan laminar lalu aliran akan berubah menjadi aliran turbulen. Untuk
aliran dalam pipa melingkar, nilai dari Reynolds number dapat diformulasikan sebagai berikut:
=
� �
=
�
2.5
Dimana V
m
adalah kecepatan rata-rata fluida, D adalah diameter dari pipa, dan v adalah kinematic viscosity dari fluida. Nilai dari Hydraulic diameter
untuk pipa melingkar adalah sebagai berikut:
Gambar 2.7 Diameter hydraulic untuk pipa melingkar. Cengel dan Ghajar, 2002
ℎ
=
4�
=
4
2
4
=
2.6
Gambar 2.7 menunjukkan pipa memiliki perumusan diameter hydraulic D
h
= D yang artinya besar nilai dari diameter hydraulic sama dengan besarnya diameter pipa tersebut. Penentuan nilai Reynolds number untuk aliran laminar,
transisi dan turbulen yang presisi sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan transisi perubahan aliran laminar ke aliran turbulen juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu kasar permukaan pipa surface roughness, getaran pipa pipe vibrations, dan fluktuasi dalam aliran fluctuations in the flow. Sehingga
pembagian jenis aliran berdasarkan nilai Reynoldsnya dapat dikatakan sebagai berikut:
Re 2300 aliran laminar
2300 ≤ Re ≤ 10000 aliran transisi
Re 10000 aliran turbulen
Aliran laminar memiliki nilai Reynolds number kurang dari 2300 dan aliran turbulen diatas 10.000. Sedangkan aliran transisi berada pada antara
Reynolds number 2300 dan 10.000.