Pendidikan dan Kebudayaan Strategi Kampanye Pasangan Calon H.Syamsul Arifin Dan Gatot Pujonugroho Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008

Pasal 28H 2 menentukan bahwa : Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. Pasal 28H 3 menentukan bahwa : Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Pasal 28I 1 menentukan bahwa : Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Pasal 28I 2 menentukan bahwa : Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Pasal 28I 4 menentukan bahwa : Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

Bab XIII Pendidikan dan Kebudayaan

Pasal 31 1 menentukan bahwa : Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Pasal 31 2 menentukan bahwa : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 75 75 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Bidang Hubungan kerja Pasal 5 menentukan bahwa : Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. Pasal 6 menentukan bahwa : Setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. Pasal 32 Ayat 1 menentukan bahwa : Penempatan tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas, objektif serta adil dan setara tanpa diskriminasi Pasal 153 Ayat 1 butir e menentukan bahwa : Pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan pekerja atau buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan atau menyusui bayinya. Paragraf 3 tentang perempuan, bidang kesehatan dan keselamatan kerja Pasal 76 menentukan bahwa : 1 Pekerja atau buruh perempuan yang berumur kurang dari 18 tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 – 07.00 2 Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja atau buruh perempuan hamil yang menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 – 08.00 3 Pengusaha mempekerjakan pekerja atau buruh perempuan antara pukul 23.00 – 07.00 WIB : a Memberikan makanan dan minuman bergizi b Menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja. 4 Pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja atau buruh perempuan yang berangkat dan pulang bekerja antara pukul 23.00 – 05.00 Pasal 81 Ayat 1 menentukan bahwa : Pekerja atau buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid yang pelaksanaanya terhadap hal ini diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Pasal 82 Ayat 1 dan Ayat 2 menentukan bahwa : 1 Pekerja atau buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. 2 Pekerja atau buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan. Pasal 83 menentukan bahwa : Pekerja atau buruh perempuan yang anaknya masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika itu harus dilakukan selama waktu kerja. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 76  Bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Dalam pertimbangan : Pasal 4 1 menentukan bahwa : Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. 76 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 4 Ayat 1. Undang-undang No.12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum 77 Undang-undang No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri Pasal 65 Ayat 1 menentukan bahwa : Setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD KabupatenKota untuk setiap Daerah Pemilihan dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30. 78 Undang-undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Pasal 2 menentukan bahwa : Penempatan dan perlindungan calon TKITKI berasaskan keterpaduan, persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi serta anti perdagangan manusia. 79 Pasal 3 menentukan bahwa : Sistem jaminan sosial nasional bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau anggota keluarga. Pasal 20 Ayat 2 menentukan bahwa : Anggota keluarga peserta berhak menerima manfaat jaminan kesehatan. 77 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum, Pasal 65 Ayat 1. 78 Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri, Pasal 2. 79 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Pasal 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Tahun 2004 – 2009 bidang Pendidikan 80  Secara eksplisit menyebutkan bahwa pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memenuhi hak-hak dasar warga negara. :  Disparitas antara kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, perkotaan dan pedesaan atau antardaerah masih terjadi Undang-undang No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. 81 a Setiap waga negara berhak mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan sesuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pertimbangan diundangkannya UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga : b Segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan dala rumah tangga, merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta bentuk diskriminasi yang harus dihapus. c Korban kekerasan dalam rumah tangga, yang kebanyakan adalah perempuan harus mendapat perlindungan dari negara dan atau masyarakat agar terhindar dan terbebas dari kekerasan atau ancaman kekerasan, penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat dan martabat kemanusiaan. 80 Achie Sudiarti Luhulima, Op.cit., hal.234. 81 Undang-undang No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. d Dalam kenyataannya kasus kekerasan dalam rumah tangga banyak terjadi, sedangkan sistem hukum di Indonesia belum menjamin perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga. Undang-undang ini sejumlah hal penting , yaitu :  Mengatur secara jelas berbagai pendefenisian bentuk kekerasan, pengertian rumah tangga, dan lain-lain  Pengaturan berbagai tindak kekerasan kejahatan yang termasuk dalam lingkup rumah tangga  Mengatur sanksi yang dikenakan pada pelaku kekerasan dan kejahatan dalam rumah tangga  Mengatur hak-hak korban Saat ini telah ada naskah kebijakan penanggulangan kemiskinan yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan SNPK yang di susun oleh Bappenas. Di sini dirumuskan rencana aksi pemenuhan hak-hak perempuan berperspektif gender Tahun 2005-2009, sebagai berikut 82 1. tersosialisasinya nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender di masyarakat. : Menghapus segala bentuk diskriminasi, eksplotasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan baik di ranah domestik maupun publik dan menjamin kesamaan hak perempuan dalam pengambilan keputusan, dalam memperoleh pelayanan publik dan dalam mencapai kesejahteraan sosial. Tujuan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 7 target di bawah ini : 82 Muhadjir, Op.cit., hal.175-177. 2. terwujudnya sistem hukum dan perundang-undangan yang berkeadilan gender 3. terjaminnya hak perempuan untuk bekerja dan perlindungan kerja yang khas perempuan 4. terjaminnya pelayanan publik di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, kesehatan reproduksi yang tidak diskriminatif terhadap perempuan dan yang memenuhi kebutuhan- kebutuhan spesifik perempuan. 5. peningkatan kesejahteraan perempuan dalam gizi dan nutrisi, kebutuhan air bersih, kesehatan dan pendidikan 6. terlindunginya perempuan dari kemungkinan menjadi korban trafficking dan terlayaninya perempuan yang menjadi korban trafficking 7. terpenuhinya hak perempuan sebagai kepala keluarga single headed hoesehold dalam memperoleh pekerjaan, dalam pengambilan keputusan public, dalam memperoleh akses perbankan dan dalam memperoleh pelayanan publik. Untuk merealisasikan target-target tersebut dirumuskan sejumlah rencana kebijakan, sebagai berikut : 1. Sosialisasi nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender di masyarakat 2. Revisi terhadap sejumlah UU yang masih ada indikasi bias gender 3. Meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu dan terjangkau bagi perempuan miskin 4. Perluasan kesempatan kerja bagi perempuan dan perlindungan kerja kepada perempuan dari diskriminasi upah, gangguan kesehatan reproduksi dan kemungkinan menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja 5. Peningkatan akses perempuan, apapun status perkawinannya, untuk mendapatkan pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, nutrisi dan air bersih. 6. Peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan publik dan melakukan kontrol terhadap penyediaan pelayanan publik, sarana dan prasarana publik 7. Memenuhi hak perempuan sebagai kepala keluarga single headed hoesehold dalam memperoleh pekerjaan, dalam pengambilan keputusan publik, dalam memperoleh akses perbankan dan dalam memperoleh pelayanan publik. 8. Melindungi tenaga kerja perempuan yang bekerja di sektor domestik dalam dan luar negeri 9. Melindungi perempuan korban kekerasan 10. Mengembangkan pemantauan terhadap tindak kekerasan berbasis gender 11. Melindungi perempuan korban dan potensial korban trafficking perdagangan 12. Meningkatkan kerja sama global dalam penanggulangan isu gender yang penting untuk ditangani segera. Pada tahun 2005 ditetapkan Peraturan Pesiden No.7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009

BAB 9 Pembenahan Sistem dan Politik Hukum menetapkan sebagai sasaran

Dokumen yang terkait

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

21 221 405

Kebijakan Dan Kiprah Politik Muhammadiyah Sumatera Utara Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Analisis Pada : Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008)

4 96 75

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 12

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 2

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 7

Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013)

0 0 34

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 87

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 51

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 18