Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

rangsangan tersebut berubah menjadi satu dorongan atau keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan ini dan ia didorong kearah satu jenis objek yang dia ketahui akan memuaskan dorongan itu sehingga akan tegantung seberapa menarik dorongan tersebut untuk ditindaklanjuti oleh konsumen, apakah akan di teruskan ketahap selanjutnya ataukah akan di pendam. Konsumen mulai berkeinginan untuk mengkonsumsi kopi single origin setelah melewati tahap pengenalan masalah, dan selanjutnya konsumen akan beranjak ke tahap selanjutnya tahap pencarian informasi. Menurut Kotler 1996:213 konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen adalah kuat, dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya. Konsumen mungkin tidak berusaha untuk memperoleh informasi lebih lanjut atau bahkan akan sangat aktif. Pemasar perlu mengetahui bagaimana proses informasi yang diterima oleh konsumen sampai tiba pada tahap pemilihan merek. Setelah melewati tahap pengumpulan informasi, maka konsumen akan melakukan evaluasi alternatif terhadap beberapa objek yang menghasilkan produk yang sama. Terdapat tiga konsep dasar yang dapat membantu penjual dalam memahami proses evaluasi konsumen. Yang pertama, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Yang kedua konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi objek pemuas. Yang ketiga, konsumen akan memandang masing- masing objek sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat untuk memuaskan kebutuhan tersebut.

2.8 Hipotesis Kerja

Menurut Arikunto S. 2010:112 hipotesis kerja atau hipotesis alternative, yang menyakatan adanya hubungan antara variable X dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Sugiyono 2013: 96 menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan declarative dan menghubungkan secara umum maupun khusus antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Pada penelitiaan ini memiliki 5 faktor antara lain faktor atribut produk, faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dekriptif atau dapat dikatakan penelitian ini adalah penelitian penjelasan explanatory research dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2007:4 berpendapat bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi. Menurut Whitney dalam Moh. Nazir 2003:54 metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan atau norma-norma tertentu sehingga dapat dikatakan survei normatif normative survey , serta proses-proses yang sedang berlangsung, pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena dapat dikatakan suatu studi komparatif, dan melihat hubungan antar satu faktor dengan faktor lain, oleh karena itu metode deskriptif juga dinamakan studi status status study. Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan atau mengolah data wawancara secara mendalam terhadap subjek yang diteliti