Pengertian Umum Chiller Tinjauan Pustaka

20 Generasi Mahardika plan SH – 1” dengan harapan memberikan kejelasan angka volume water makeup dikarenakan tidak adanya flow meter pada sistem pemipaan water makeup.

4.2 Rumusan Masalah

Identifikasi pada masalah yang terjadi dilakukan agar memudahkan penyelesaian masalah secara keseluruhan. Berikut adalah identifikasi pertanyaan dari masalah yang terjadi 1. Apa itu chiller pengertian umum dan prinsip kerja istalasi chiller 2. Apa saja bagian – bagian instalasi chiller yang digunakan di PT. Sarihusada Generasi Mahardika 3. Bagaimana prinsip kerja dan perhitnugan penambahan air water makeup pada instalasi chiller agar tercapai volume di dalam sistem tertutup yang konstan

4.3 Batasan Masalah

Perhitungan tambahan air water makeup dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari operator tanpa mengukur langsung menggonakan flow meter pada instalasi

4.4 Tinjauan Pustaka

4.4.1 Pengertian Umum Chiller

Untuk mendinginkan udara dalam gedung dan mesin pada proses produksi, chiller tidak langsung mendinginkan udara melainkan mendinginkan fluida lain biasanya air terlebih dahulu. Setelah air tersebut dingin kemudian air dialirkan melaui AHU Air Handling Unit. Di sinilah terjadi pendinginan udara. 21 Gambar 4.1 Skema Chiller Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau sistem absorbsi. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller tidak jauh berbeda dengan AC biasa, namun perbedaannya adalah pertukaran kalor pada sistem chiller tidak langsung mendinginkan udara. Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchanger disini mungkin berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air sedangkan pipa yang lebih kecil mengalir refrigeran bagian evaporator siklus refrigerasi. Gambar 4.2 Penampang Heat Exchanger pada Chiller 22 Di Heat Exchanger tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati Heat exchanger air menjadi lebih dingin. Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU Air Handling Unit untuk mendinginkan udara. AHU terdiri dari Heat exchanger yang berupa pipa dengan kisi-kisi di mana terjadi pertukaran kalor antara air dingin dengan udara. Air dingin yang telah melewati AHU suhunya menjadi naik karena mendapatkan kalor dari udara. Setelah melewati AHU air akan mengalir kembali ke Chiller Bagian Evaporator untuk didinginkan kembali. Cooling Water Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat refrigerasi yang sistemnya terdapat bagian yang menarik kalor dan membuang kalor. Dalam hal pembuangan kalor sering kali chiller menggunakan perantara air untuk media pembuangan kalornya. Gambar 4.3 Skema Cooling Water dengan Cooling Tower Hampir sama dengan Chilled Water, pertukaran kalor chiller pada kondensernya juga melalui perantara air. Air dialirkan melalui kondenser. 23 Kondenser ini juga merupakan Heat exchanger berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Pipa yang lebih besar untuk aliran air dan pipa yang lebih kecil untuk aliran refrigeran. Di Heat exchanger ini terjadi pertukaran kalor dimana kalor yang dibuang kondenser diambil oleh air. Akibatnya air yang telah melewati kondenser akan menjadi lebih hangat. Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower untuk didinginkan dengan udara luar. Setelah air ini menjadi lebih dingin, kemudian alirkan kembali ke kondenser untuk mengambil kalor yang dibuang kondenser. Jadi di dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu kesatuan sistem yang terdiri dari tiga buah siklus, yaitu: siklus refrigerasi Chiller, Siklus Chilled Water, dan siklus Cooling Water. Gambar 4.4 Skema Chiller, Chilled Water dan Cooling Water 24

4.4.2 Prinsip Kerja Chiller