BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟,
„perantara‟, atau „pengantar‟ Arsyad, 2013. Pembelajaran oleh KBBI 2005 berarti proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Association of Education and Communication TechnologyAECT di Amerika, mengartikan media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesaninformasi Sadiman, 2011. Menurut Gagne dan Briggs 1975, seperti yang
dikutip oleh Arsyad 2013 dalam bukunya, media pembelajaran disebutkan sebagai komponenalat fisik yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Berdasarkan batasan-batasan tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yang
berfungsi sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi dari guru ke siswa.
Menurut Sudjana Rivai 2010, media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dengan harapan hasil belajar yang dicapai
siswa akan meningkat. Ada dua alasan mengapa hal tersebut mungkin terjadi, alasan pertama mengacu pada manfaat media pembelajaran sebagai berikut.
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar; b.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih
baik; c.
Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga;
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Alasan kedua berkenaan dengan taraf berpikir siswa, dimana setiap manusia mempunyai taraf berpikir yang bertahap. Siswa sebagaimana manusia,
mempunyai taraf berpikir dengan tahapan perkembangan yang dimulai dari berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak dan tahapan perkembangan yang
dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Oleh karena itu, melalui media pembelajaran, hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, begitu
juga hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Media pembelajaran menjadi bagian dari sistem instruksional secara
keseluruhan dalam proses media pembelajaran, untuk itu kriteria pemilihan media pembelajaran perlu diperhatikan. Arsyad 2013 dalam bukunya mencantumkan
kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media pembelajaran sebagai berikut.
a. Media pembelajaran hendaknya mengusung tujuan yang sesuai dengan apa
yang ingin dicapai, mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Media pembelajaran tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,
konsep, prinsip, atau generalisasi. c.
Media pembelajaran bersifat praktis, luwes, dan bertahan. d.
Guru harus terampil dan mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. e.
Efektif dan tepat digunakan pada pengelompokan sasaran. f.
Mutu teknis visual harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
2.1.3 Media Permainan Monopoli