Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian
Dari contoh di atas, hanya mengatakan sesuatu saja, yakni tentang ibukota provinsi Jawa Timur. Akan tetapi, jika seseorang menuturkan kalimat-kalimat
berikut, dia bukan hanya mengatakan sesuatu saja, melainkan juga melakukan sesuatu.
2 Saya minta maaf karena sudah membuatmu menunggu.
3 Saya berjanji akan menjaga barang pemberianmu ini.
Selain mengatakan sesuatu, kalimat 2 juga menyatakan melakukan tindakan, yaitu meminta maaf. Begitu juga dengan kalimat 3 selain mengatakan sesuatu,
juga menyatakan melakukan tindakan yaitu berjanji menjaga barang tersebut. Austin dalam Nadar 2009: 11-12 menyatakan bahwa agar dapat terlaksana ada
tiga syarat yang harus dipenuhi dalam tuturan-tuturan performatif seperti disebut di atas. Syarat-syarat yang diperlukan dan harus dipenuhi agar suatu tindakan
dapat berlaku disebut dengan felicity conditions, yaitu: 1
The Persons and Circumstances Munt Be Appropriate “Pelaku dan situasi harus sesuai” misalnya tuturan yang sering disampaikan
kepada peserta lomba, “Saya nyatakan kamu lolos ke babak berikutnya”. Tuturan tersebut hanya dapat dipenuhi bila yang
mengucapkan adalah seseorang yang memang berwenang untuk mengucapkan tuturan tersebut, misalnya MC atau juri lomba. Sebaliknya
tuturan seorang MC atau juri lomba yang berbunyi “Saya nyatakan kalian lolos ke babak selanjutnya” tidak dianggap berlaku bila mitra
tuturnya bukan peserta lomba. Jadi, dalam tuturan pelaku dan situasi tuturan harus sesuai sehingga tuturan formatif terpenuhi.
2 The Act Must Be Executed Completely and Correctly by All
Participants “Tindakan harus dilaksanakan dengan lengkap dan benar
oleh semua pelaku”. Misalnya, seorang kakak yang mengatakan “Kamu benar-
benar salah” kepada adiknya dan tidak bisa menunjukkan kesalahannya ataupun hal apa yang membuatnya dianggap salah
merupakan tuturan yang tidak valid. Jadi disini dijelaskan bahwa dalam bertutur harus ada bukti yang valid sehingga tidak terkesan menuduh.
3 The Participants Must have the Appropriate Intentions “Pelaku
harus mempunyai maksud yang sesuai”, misalnya tuturan “Saya akan menemui kamu besok Pukul 13.00 WIB”. Sedangkan sebetulnya pukul
13.00WIB penutur tersebut telah mengadakan janji lain dengan pihak lain, maka tuturan tersebut tidak valid.
Selain itu, Austin dalam Rusminto 2012: 77 mengklasifikasikan tindak tutur atas tiga klasifikasi, yaitu 1 tindak lokusi locutionary act, 2 tindak ilokusi
Illocutionary act, dan 3 tindak perlokusi perlocutionary act.