Prinsip pembelajaran PKn Pendidikan Kewarganegaraan PKn
51 bangun blue-print di atas kertas harus ada terlebih dahulu. Hal-hal dilakukan
dalam tahap desain ini; pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR Spesifik, Measurable, Applicable, dan Realistic, menyusun tes yang
didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Kemudian menentukan strategi pembelajaran yang tepat, seperti apa untuk
mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat dipilih dan tentukan yang paling relevan. Di samping
itu, perlu pula mempertimbangkan sumber-sumber pendukung lain, seperti sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya,
dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-print
yang jelas dan rinci.
3. Pengembangan Development. Pengembangan adalah proses mewujudkan
blue-print atau desain menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan sautu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia
tersebut harus dikembangkan. Dengan kata lain diperlukan modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan lingkungan
belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan
adalah ujicoba sebelum diimplementasikan. Tahap ujicoba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih
tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki
sistem pembelajaran yang sedang dikembangkan.
4. Implementasi implementation. Implementasi adalah langkah nyata untuk
menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap
52 ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai
dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal.
Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau
desain awal.
5.
Evaluasi evaluation. Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem
pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas.
Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap di atas itu dinamakan evaluasi
formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi.
2.4
Pendidikan Terpadu
Pendidikan terpadu terintegrasi adalah sistem pendidikan yang menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran dalam suatu bentuk pelajaran yang baru. Sistem
integrasi dipakai karena lebih efektif dan efisien baik dalam penggunaan waktu tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan pendidikan. Menurut Prabowo dalam
Pargito: 13 pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan atau mengkaitkan berbagai bidang studi. Menurut Depdikbud dalam
Pargito: 15 Pembelajaran terintegrasi memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
a Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat
perkembanganya. b
Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.