28 pembelajaran. Proses pembelajaran dialami setiap orang sepanjang hayat serta
dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke
arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi
peserta didik. Menurut Sanjaya 2007: 51 pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran melalui proses kegiatan pembelajaran
dimana siswa diharapkan dapat memanfaatkan komponen kegiatan untuk mencapai tujuan.
Pembelajaran mempunyai dua karakteristik utama, yaitu: 1 pembelajaran
melibatkan proses mental siswa secara maksimal bukan hanya menuntut siswa untuk hanya sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki siswa dalam
proses berfikir; 2 dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus-menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruk sendiri
Sagala, 2005: 56. Pembelajaran mempunyai pengertian yang hampir serupa dengan pengertian
pengajaran, walaupun mempunyai makna yang berbeda. Dalam lingkup pndidikan, guru melaksanakan proses pembelajaran supaya peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi dari materi pelajaran hingga mencapai sesuatu hasil yang ingin dicapai yaitu aspek kognitif, juga dapat mempengaruhi perubahan
sikap aspek afektif, serta keterampilan aspek psikomotor seseorang siswa.
29 Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan
guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Di dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan atau
tanpa hadirnya guru. Guru hanya sebagai fasilitator di dalamnya. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, untuk mencapai hasil yang lebih
diharapkan perlu memperhatikan beberapa prinsip pembelajaran. Prinsip pembelajaran di bangun atas dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori psikologi
terutama teori belajar dan hasil-hasil penelitian dalam proses pembelajaran. Prinsip pembelajaran bila diterapkan dalam proses pengembangan pembelajaran
dan pelaksanaan pembelajaran akan diperoleh hasil yang diharapkan dan akan lebih baik. Pembelajaran yang efektif dan bermakna dapat dilakukan dengan
melakukan pemanasan, apersepsi dan eksplorasi, konsolidasi pembelajaran, pembentukan kompetensi, sikap dan perilaku penilaian formatif.
2.2 Hakikat pendidikan lalu lintas
Menurut Pusat Pendidikan Lalu lintas Kepolisian Republik Indonesia yang
dimaksud dengan pendidikan lalu lintas adalah suatu upaya untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan serta perilaku para pengendara kendaraan
bermotor dalam berlalu lintas guna mewujudkan ketertiban dan keselamatan. Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia memberikan
definisi tentang lalu lintas yaitu: a berjalan bolak-balik, hilir mudik; b perihal perjalanan di jalanan dan sebagainya; dan c perhubungan antara sebuah tempat
dengan yang lain. Sedangkan menurut Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Pokok-Pokok Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Umum, yang dimaksud
30 dengan lalu- lintas adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas lalu lintas,
jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan, serta pengelolaannya. Dari keterangan di
atas maka dapat disimpulkan pendidikan lalu lintas adalah suatu usaha sadar seseorang untuk mendapatkan pengetahuan keterampilan dan kemampuan tentang
bagaimana tata cara berlalu lintas yang baik dan benar demi terciptanya ketertiban berlalu lintas.
Untuk lebih jelasnya pengertian lalu lintas dan angkutan menurut Undang-Undang No 22 Tahun 2009 ini dapat kita pahami sebagai berikut.
1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan.
2. Angkutan adalah perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. 3.
Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan adalah serangkaian simpul danatau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan lalu lintas
dan angkutan jalan. 4.
Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan adalah serangkaian simpul danatau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan lalu lintas
dan angkutan jalan. 5.
Simpul adalah yang diperuntukkan bagi pergantian antarmoda dan intermoda yang berupa terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan
danau, danatau bandar udara 6.
Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah ruang lalu lintas, terminal, dan perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat lalu
lintas
31 7.
Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas ke atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
8. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan
mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel. 9.
Kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia danatau hewan.
10. Kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk
angkutan barang danatau orang dengan dipungut bayaran. 11.
Ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, danatau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung
kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. 12.
Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah danatau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
13. Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk
mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang danatau barang, serta perpindahan moda angkutan.
14. Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan bermotor umum untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang. 15.
Parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.
16. Berhenti adalah keadaan kendaraan tidak bergerak untuk sementara dan tidak
ditinggalkan pengemudinya.
32 17.
Alat pemberi isyarat lalu lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk
mengatur lalu lintas orang dan atau kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan.
18. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor roda dua dengan atau tanpa rumah-
rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau kendaraan bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah.
19. Perusahaan angkutan umum adalah badan hukum yang menyediakan jasa
angkutan orang dan atau barang dengan kendaraan bermotor umum. 20.
Pengguna Jasa adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan jasa perusahaan angkutan umum.
21. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan
yang telah memiliki surat izin mengemudi. 22.
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain
yang mengakibatkan korban manusia danatau kerugian harta benda 23.
Penumpang adalah orang yang berada di kendaraan selain pengemudi dan awak kendaraan.
24. Pejalan kaki adalah setiap orang yang berjalan di ruang lalu lintas jalan.
25. Pengguna jalan adalah orang yang menggunakan jalan untuk berlalu lintas.
26. Dana preservasi jalan adalah dana yang khusus digunakan untuk kegiatan
pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan secara berkelanjutan sesuai dengan standar yang ditetapkan.